Pada 2013 nanti sebanyak 100 maskapai di benua biru itu diharapkan sudah mengizinkan setiap pesawatnya yang masih di udara untuk mendarat di landasan pacu dengan sekali gerakan melayang (gliding) dari ketinggian terbangnya. Asosiasi Transportasi Udara Internasional (IATA) memperkirakan perubahan itu akan mampu menghemat 450 kilogram emisi CO2 per pendaratan.
“Secara keseluruhan, industri pesawat terbang akan menghemat 500 ribu ton metrik karbon setiap tahunnya,” kata kepala bidang infrastruktur IATA, Guenther Matschnigg. Ia menambahkan, standar ketentuan baru itu—yang pertama yang bakal diberlakukan dalam skala benua—adalah bagian dari upaya industri penerbangan untuk memerangi perubahan iklim.
Rencana juga muncul di tengah-tengah keprihatinan kalau krisis ekonomi global bisa menahan laju pemerintahan dan sektor bisnis mentransformasi ekonomi mereka dari ketergantungan kepada karbon.
(AP)