TEMPO.CO, Paris - Para pejabat Prancis membuka penyelidikan atas kematian seorang wanita muda di Paris, yang menyiarkan aksi bunuh dirinya secara live pada aplikasi streaming Periscope.
Menurut laporan dari The New York Times, wanita 19 tahun yang tidak disebutkan namanya itu berbicara tentang kesusahan dan kesehatan mentalnya sepanjang rekaman, sebelum melompat ke depan kereta komuter di Stasiun Égly, 25 mil (40 kilometer) di selatan ibu kota Prancis.
Video tersebut disiarkan pada 10 Mei, sekitar pukul 16.30 waktu setempat. Klip dari live streaming itu telah muncul di YouTube dan menunjukkan wanita muda tersebut berbicara dengan tenang ke kamera di tempat yang diduga merupakan apartemennya.
Menurut Times, wanita itu mengidentifikasi dirinya sebagai seorang karyawan di sebuah rumah jompo dan mengatakan: "Video yang saya lakukan sekarang ini tidak dibuat untuk menciptakan ingar-bingar, melainkan untuk membuat orang bereaksi, untuk membuka pikiran, dan hanya itu."
Salinan video yang diunggah secara online itu terpotong setelah wanita tersebut berbicara ke kamera. Tidak jelas apakah rekaman tersebut telah diedit oleh pengunggah. The Times mencatat bahwa para komentator tidak menanggapi kesusahan wanita itu secara serius.
Mereka berkomentar: "Kami menunggu", "Selalu menyenangkan melihat Anda", dan "Beri kami petunjuk." Kemudian dalam video itu, seorang pekerja darurat terdengar mengatakan, "Saya di bawah kereta dengan korban, saya harus memindahkan korban," sebelum telepon ditemukan oleh seorang pemadam kebakaran yang mematikan video itu. Aplikasi ini menunjukkan rekaman tersebut telah ditonton 1.208 orang.
Saat dimintai komentar pada kasus terbaru ini, juru bicara Twitter mengatakan: "Kami tidak mengomentari akun individu untuk alasan privasi dan keamanan." Twitter juga menyoroti portal pelaporan perusahaan untuk penegak hukum dan tindakan yang merugikan diri sendiri.
THE VERGE | ERWIN Z.