Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ada Aktivitas Matahari yang Misterius pada 7.000 Tahun Lalu

image-gnews
Telegraph.co.uk
Telegraph.co.uk
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta – Pada 7.000 tahun lalu, yakni 5480 sebelum Masehi, sinar kosmik dari matahari menghujani bumi dengan cukup intens. Jejaknya ditemukan dari cincin pohon.

Temuan itu diungkapkan oleh tim peneliti internasional yang dipimpin oleh Nagoya University. Mereka menyimpulkan hal itu setelah melakukan penelitian dengan cara mengukur level carbon-14 di lingkaran pohon cemara tua, yang mencerminkan efek radiasi kosmik di atmosfer pada masa itu.

Mereka menyatakan penyebab aktivitas misterius matahari itu belum diketahui. Tapi mereka memberi hipotesis bahwa hal itu terjadi karena pengaruh aktivitas magnetik matahari.

Penelitian didasarkan pada pengetahuan yang sudah berlaku umum. Ketika aktivitas matahari berubah, bumi kan mengalami dampak langsung. Ketika matahari relatif tidak aktif, jumlah carbon-14 meningkat di atmosfer bumi. Karbon itu diserap oleh pohon sehingga level carbon-14 di lingkaran pohon mencerminkan aktivitas matahari di masa lalu.

Tim peneliti memanfaatkan fenomena tersebut untuk menganalisis pohon cemara yang dapat hidup ribuan tahun. Mereka ingin melihat perkembangan sejarah matahari.

”Kami mengukur level 14C di sampel pohon cemara yang diteliti di tiga laboratorium berbeda, Amerika, Swiss, dan Jepang untuk memastikan reliabilitas hasilnya,” kata A. J. Timothy peneliti dari University of Arizona.

”Kami menemukan perubahan di 14C yang jauh mencolok dari sebelumnya, kecuali sinar kosmik di AD 775 dan AD 994. Dan kami menggunakan data tahunan ketimbang tiap dekade yang memungkinkan untuk menentukan kapan tepatnya peristiwa itu terjadi.”

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Tim berusaha mengembangkan penjelasan mengenai aktivitas anomali matahari dengan membandingkan perubahan dari 14C dengan aktivitas solar yang sudah terjadi selama beberapa milenium.

”Meskipun peristiwa yang baru ditemukan ini lebih dramatis ketimbang penemuan sebelumnya, perbandingan dengan data 14C dapat membantu kami menemukan apa yang terjadi pada matahari saat ini,” kata peneliti dari Nagoya University, Fusa Miyake.

”Kami pikir perubahan dalam aktivitas magnetik matahari bersama dengan rangkaian semburan matahari yang kuat atau posisi matahari yang lemah, mungkin menyebabkan data pada cincin atau lingkaran pohon yang tidak biasa,” kata dia lagi.

Pemahaman yang masih terbatas menghambat penentuan penyebab pasti gejala tersebut. Namun mereka berharap penelitian tambahan, seperti hasil pengamatan teleskop tentang semburan oleh bintang serupa matahari, bisa membawa pada penjelasan lebih akurat.

SCIENCEDAILY | BENEDICTA ALVINTA PRIMA | NS


Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo

26 November 2023

Kepala Badan Riset Nasional (BRIN) Laksana Tri Handoko dalam diskusi Ngobrol @Tempo bertajuk
BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo

BRIN memberikan penghargaan tertinggi kepada periset Indonesia yang berprestasi, dan kepada tokoh yang telah memberikan andil kemajuan iptek.


Jokowi Dorong Generasi Muda Kuasai Iptek Dibarengi Budi Pekerti

19 Agustus 2023

 Presiden RI Joko Widodo menyampaikan sambutan saat menghadiri Muktamar XXIII Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) di Medan, Sumatra Utara, Sabtu 19 Agustus 2023. ANTARA/Gilang Galiartha
Jokowi Dorong Generasi Muda Kuasai Iptek Dibarengi Budi Pekerti

Jokowi mendorong pelajar Muhammadiyah untuk memiliki kemampuan iptek dan juga budi pekerti yang baik


Jokowi Ungkap 3 Acuan Penting Menuju Visi Indonesia Emas 2045

15 Juni 2023

Presiden Joko Widodo menyampaikan pernyataan terkait Piala Dunia U-20, di Istana Merdeka, Selasa, 28 Maret 2023. YouTube/Sekretariat Presiden
Jokowi Ungkap 3 Acuan Penting Menuju Visi Indonesia Emas 2045

Presiden Joko Widodo alias Jokowi membeberkan tiga hal penting yang menjadi acuan menuju visi Indonesia Emas 2045. Simak detailnya.


Memahami Globalisasi serta Dampak Negatif dan Positifnya

10 Desember 2022

Demonstran Anti Globalisasi berdemonstrasi menentang pertemuan World Economy Forum di Jenewa, (1/2).  AFP PHOTO / NICHOLAS RATZENBOECK
Memahami Globalisasi serta Dampak Negatif dan Positifnya

Dengan adanya globalisasi, segala aktivitas manusia semakin mudah. Namun lihat juga dampak negatif dan positifnya.


Di Acara HUT PGRI, Jokowi Minta Guru Pastikan Anak Didik Kuasai Iptek dan Keterampilan Teknis

3 Desember 2022

Tangkapan layar - Presiden Jokowi saat menghadiri Peringatan HUT ke 77 PGRI dan Hari Guru Nasional di Semarang, Jawa Tengah, Sabtu 3 Desember 2022. ANTARA/Indra Arief Pribadi)
Di Acara HUT PGRI, Jokowi Minta Guru Pastikan Anak Didik Kuasai Iptek dan Keterampilan Teknis

Jokowi meminta para guru memastikan anak didiknya menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi


Siti Fauziah Dorong Mahasiswa Kuasai Iptek dan Lestarikan Budaya

25 November 2022

Siti Fauziah Dorong Mahasiswa Kuasai Iptek dan Lestarikan Budaya

MPR membuka pintu lebar-lebar kepada seluruh elemen bangsa termasuk para mahasiswa untuk berkunjung dan mendapatkan semua informasi.


BRIN Anugerahkan Habibie Prize 2022 kepada Empat Ilmuwan

10 November 2022

Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menyelenggarakan penganugerahan Habibie Prize 2022, yang bekerja sama dengan Yayasan SDM-IPTEK, pada Kamis, 10 November 2022. (Tangkapan layar YouTube/BRIN)
BRIN Anugerahkan Habibie Prize 2022 kepada Empat Ilmuwan

Penghargaan Habibie Prize 2022 diberikan pada empat ilmuwan yang memberikan kontribusi di bidang iptek dan inovasi.


Presiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek

4 November 2022

Presiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek

Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) menyelenggarakan Symposium on State Ideology and International Conference on Digital Humanities 2022 di Institut Teknologi Bandung.


Pemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional

20 April 2022

Ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi (Iptekin) telah menjadi salah satu faktor utama bagi negara-negara maju dalam mempercepat program pembangunan nasional di berbagai sektor, terlebih pada sektor pembangunan ekonomi berbasis pengetahuan.
Pemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional

Ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi (Iptekin) telah menjadi salah satu faktor utama bagi negara-negara maju dalam mempercepat program pembangunan nasional di berbagai sektor, terlebih pada sektor pembangunan ekonomi berbasis pengetahuan.


Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia

20 April 2022

Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia | Source foto: freepik
Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia

Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia