TEMPO.CO, Kota Meksiko - Seorang pria berusia 31 tahun meninggal setelah ia berenang di Teluk Meksiko dan tatonya terinfeksi bakteri pemakan daging yang hidup di perairan laut, sebagaimana dikutip Livescience, Jumat, 2 Juni 2017.
Baca: Bakteri Versus Antibiotik, Siapa yang Menang?
Pria itu baru saja mendapat tato di betis kanannya. Meski ada saran umum untuk menghindari berenang selama beberapa minggu setelah mendapatkan tato baru, pria tersebut pergi berenang di laut hanya lima hari setelah dia mendapat tato tersebut, menurut laporan yang dipublikasikan 27 Mei di jurnal BMJ Case Reports.
Beberapa hari kemudian, ia mengalami demam dan menggigil, dan kulitnya menjadi merah di sekitar tatonya dan pada bagian lain kakinya. Segera setelah pria itu tiba di rumah sakit, luka merah dan menyakitkan di kakinya berubah ungu, dan dia mengalami luka lecet besar yang berisi cairan.
Dokter khawatir dengan cepatnya pemburukan luka pria tersebut, dan menduga ia terinfeksi Vibrio vulnificus, bakteri yang hidup di perairan pantai yang hangat.
Dalam kasus yang jarang terjadi, bakteri dapat masuk ke tubuh melalui luka terbuka, menghancurkan jaringan dan menyebabkan infeksi aliran darah yang mengancam jiwa, menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC).
Pria itu sebelumnya juga menderita sirosis alkohol, yaitu penyakit hati yang berkaitan dengan minum alkohol dan diketahui meningkatkan risiko infeksi V. vulnificus, kata laporan tersebut.
Ia dirawat dengan antibiotik, tapi mengalami shock septik, sebuah komplikasi yang terjadi saat infeksi menyebabkan tekanan darah rendah.
Setelah perawatan lebih lanjut di rumah sakit—termasuk obat untuk menaikkan tekanan darah dan perawatan untuk membersihkan luka—kondisi pria itu mulai membaik. Dalam beberapa minggu, dia cukup sehat untuk memulai program rehabilitasi.
Namun setelah itu, kondisinya semakin memburuk, dan sekitar dua bulan kemudian, dia meninggal karena komplikasi yang berkaitan dengan kerusakan hati, gagal ginjal, dan jaringan yang hancur di luka kulitnya, kata laporan tersebut.
Meskipun infeksi V. vulnificus dapat mengancam jiwa, penyakit serius dari bakteri itu jarang terjadi. CDC memperkirakan bahwa di antara 80 ribu orang di Amerika Serikat yang menderita sakit karena bakteri Vibrio per tahun, sekitar 100 orang meninggal karena infeksi.
Bakteri tersebut lebih sering menyebabkan penyakit akibat makanan pada orang yang mengkonsumsi makanan laut yang terkontaminasi dengan V. vulnificus, termasuk kerang mentah atau dimasak kurang matang.
Tidak jelas mengapa penderita penyakit hati berisiko tinggi terinfeksi V. vulnificus, tapi mungkin karena sistem kekebalan tubuh yang lemah. Para peneliti menekankan bahwa orang dengan penyakit hati kronis harus menghindari makan tiram mentah dan menghindari berenang di air laut saat mereka memiliki luka terbuka.
Baca: Bakteri Tahan Antibiotik ini Takluk oleh Minyak Zaitun
Juga dianjurkan agar siapa saja yang mendapat tato untuk menunggu sampai penyembuhan tato—yang bisa memakan waktu beberapa minggu—sebelum berenang atau merendam tubuhnya di air, menurut Healthline.
LIVESCIENCE | ERWIN Z.