Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Amerika Mulai Awasi Investasi Cina di Bidang Kecerdasan Buatan

image-gnews
Presiden AS, Donald Trump menghadiri upacara pelantikan Sekretaris Pertahanan James Mattis di Pentagon, Washington, AS, 27 Januari 2017. REUTERS/Carlos Barria
Presiden AS, Donald Trump menghadiri upacara pelantikan Sekretaris Pertahanan James Mattis di Pentagon, Washington, AS, 27 Januari 2017. REUTERS/Carlos Barria
Iklan

TEMPO.CO, Washington D.C. - Amerika Serikat akan mulai meningkatkan pengawasan terhadap investasi Cina dalam bidang kecerdasan buatan. Hal itu terungkap dari dokumen Departemen Pertahanan Amerika Serikat yang belum pernah dirilis.

Seperti diungkap Reuters, dokumen tersebut berisi permintaan untuk meningkatkan pengawasan terhadap Cina. Pentagon, dalam dokumen tersebut, menyebut Cina kemungkinan besar mendapatkan akses teknologi sensitif melalui kesepakatan transaksi investasi yang kurang diawasi Komite Penanaman Modal Asing di Amerika (CFIUS). Kesepakatan itu mencakup modal usaha dan investasi untuk startup.

Baca: Apple Sedang Rancang Mobil Swakemudi Berbasis Kecerdasan Buatan

Seorang pejabat Pentagon menyatakan bahwa yang menjadi perhatian khusus adalah ketertarikan Cina terhadap bidang kecerdasan buatan (artificial intelligence) dan machine learning. Dalam beberapa tahun terakhir Cina memang sedang menggalakan dua teknologi tersebut. Kekhawatirannya adalah teknologi mutakhir yang dikembangkan di Amerika dapat digunakan Cina untuk meningkatkan kemampuan militernya.

"Bahkan, mungkin mendorong Cina dalam industri strategi," kata dia, seperti dilansir Reuters, Rabu, 14 Juni 2017. Menurut seorang pejabat administrasi Presiden Donald Trump, kangkah yang akan ditempuh pemerintah Amerika dalam waktu dekat adalah memperkuat peran CFIUS.

Pernyataan tersebut dibenarkan oleh Menteri Pertahanan Amerika Jim Mattis. Purnawirawan Jenderal Marinir Amerika ini menyatakan peran CFIUS ketinggalan zaman. "Perlu diperbarui untuk menghadapi situasi saat ini," ujarnya kepada Reuters.

Baca: Apple Kembangkan Prosesor Khusus untuk Kecerdasan Buatan

Kini, CFIUS berada di bawah koordinasi Departemen Keuangan. Pejabat tinggi berjumlah sembilan orang yang mewakili beberapa departemen, yaitu Pertahanan, Keadilan, Keamanan dalam Negeri, Perdagangan, Negara Bagian, dan Energi. Belum ada komentar CFIUS tentang hal ini. Pada masa pemerintahan Presiden Barack Obama, CFIUS menghentikan serangkaian akuisisi produsen chip high-end dari Cina.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Senator John Cornyn, anggota Partai Republik di Senat, saat ini dikabarkan sedang menyusun undang-undang yang akan memberi CFIUS kekuatan lebih besar untuk menghalangi beberapa investasi teknologi.

"Kecerdasan buatan adalah salah satu dari banyak teknologi terdepan yang dicari oleh Cina dan memiliki aplikasi militer potensial," kata ajudan Cornyn, yang menolak untuk menyebutkan namanya.

Baca: Google Luncurkan Program Modal Ventura untuk Kecerdasan Buatan

Undang-undang tersebut nantinya mengharuskan CFIUS untuk meningkatkan pengawasan pembeli yang berasal dari negara-negara yang diidentifikasi sebagai ancaman potensial terhadap keamanan nasional.

James Lewis, pakar teknologi militer di Center for Strategic and International Studies (CSIS), berpendapat pemerintah Amerika sedang mengejar ketertinggalannya. "Cina telah menemukan jalan masuk ke teknologi kecerdasan buatan Amerika, yakni investasi asing. Dan mereka, akan menggunakannya untuk mengalahkan kita, baik secara ekonomi maupun militer," ujar Lewis.

REUTERS | AMRI MAHBUB

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kamala Harris Temui Pemimpin Arab-Amerika yang Murka AS Dukung Israel

11 jam lalu

Kamala Harris saat mengikuti debat calon presiden Amerika Serikat pada 10 September 2024. REUTERS
Kamala Harris Temui Pemimpin Arab-Amerika yang Murka AS Dukung Israel

Kamala Harris menggalang dukungan dari Muslim Arab-Amerika yang marah atas dukungan AS terhadap Israel.


Donald Trump: Israel Harus Serang Situs Nuklir Iran!

18 jam lalu

Donald Trump,  bertemu dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy di Trump Tower di New York City, 27 September 2024. Shannon Stapleton/Reuters
Donald Trump: Israel Harus Serang Situs Nuklir Iran!

Donald Trump membuat pernyataan kontroversial terkait rencana Israel menyerang fasilitas nuklir Iran.


Dubes AS: Kami Siap Bekerja Sama dengan Pemerintahan Prabowo

21 jam lalu

Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia Kamala Shirin Lakhdhir saat wawancara dengan Tempo di Jakarta, Jumat, 20 September 2024. TEMPO/Tony Hartawan
Dubes AS: Kami Siap Bekerja Sama dengan Pemerintahan Prabowo

Dubes AS untuk Indonesia Kamala Shirin Lakhdir buka suara soal hubungan Amerika dengan Prabowo Subianto.


Top 3 Dunia ; CIA Pasang Iklan Lowongan Kerja untuk Informan di Cina, Iran dan Korea Utara

1 hari lalu

Wakil Presiden Amerika Serikat Joe Biden. REUTERS/Jorge Cabrera
Top 3 Dunia ; CIA Pasang Iklan Lowongan Kerja untuk Informan di Cina, Iran dan Korea Utara

Top 3 dunia pada 4 Oktober 2024, geger iklan lowongan kerja agen mata-mata Amerika Serikat CIA yang merekrut informan dari tiga negara.


Biden: Tak akan Ada Perang Habis-habisan di Timur Tengah, AS akan Lindungi Israel

1 hari lalu

Biden: Tak akan Ada Perang Habis-habisan di Timur Tengah, AS akan Lindungi Israel

Presiden AS Joe Biden mengatakan tidak percaya akan ada "perang habis-habisan" di Timur Tengah


Tentara Lebanon Serang Israel, Pertama Sejak Konflik Hizbullah-Israel

1 hari lalu

Seorang anak pengungsi tidur di tenda darurat yang dibangun pengungsi korban perang antara Hizbullah dan pasukan Israel, di sebuah pantai di Beirut, Lebanon, 1 Oktober 2024. REUTERS/Louisa Gouliamaki
Tentara Lebanon Serang Israel, Pertama Sejak Konflik Hizbullah-Israel

Pembunuhan dua tentara Lebanon memicu serangan pertama terhadap pasukan Israel sejak invasi dimulai


Profil Mira Murati, Chief Technology Officer OpenAI yang Mengundurkan Diri

2 hari lalu

Mira Murati. Dok.ChatGPT
Profil Mira Murati, Chief Technology Officer OpenAI yang Mengundurkan Diri

Mira Murati adalah Chief Technology Officer di OpenAI , dan salah satu inovator paling berpengaruh dalam teknologi dan AI.


Menlu Lebanon: Hassan Nasrallah Setujui Gencatan Senjata dengan Israel Sebelum Tewas

2 hari lalu

Pemimpin Hizbullah Lebanon Sayyed Hassan Nasrallah. REUTERS/Khalil Hassan
Menlu Lebanon: Hassan Nasrallah Setujui Gencatan Senjata dengan Israel Sebelum Tewas

Mendiang pemimpin gerakan Lebanon Hizbullah, Hassan Nasrallah, sempat menyetujui gencatan senjata sementara dengan Israel beberapa hari sebelum tewas


Peringatan Hari Penyatuan Jerman Digelar di Jakarta, Bagaimana Sejarahnya?

2 hari lalu

Seorang pejalan kaki berjalan melewati bagian-bagian Galeri Sisi Timur, bagian terbesar yang tersisa dari bekas Tembok Berlin, di Berlin, Jerman, 19 September 2019. Kamis 3 Oktober adalah Hari Persatuan Jerman dan juga sebagai pengingat runtuhnya Tembok Berlin pemisah Jerman Barat dan Jerman Timur. REUTERS/Fabrizio Bensch
Peringatan Hari Penyatuan Jerman Digelar di Jakarta, Bagaimana Sejarahnya?

Kedutaan Besar Jerman menggelar peringatan Hari Penyatuan Jerman yang diperingati setiap 3 Oktober.


Israel Marah ke Sekjen PBB, AS: Tidak Produktif

2 hari lalu

Israel Marah ke Sekjen PBB, AS: Tidak Produktif

AS mengkritik keputusan Israel yang menyatakan Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres sebagai "persona non grata" dan melaran