Kadal, Katak, dan Tikus Masuk Daftar Terancam Punah IUCN 2009

Reporter

Editor

Rabu, 4 November 2009 23:39 WIB

TEMPO Interaktif, Jenewa - Korekan sejenis katak pohon langka yang hanya ditemukan di Panama Tengah mungkin tak akan terdengar lagi karena deforestasi dan infeksi mendorong spesies itu ke arah kepunahan. Katak pohon berkaki jumbai, Rabb ( Ecnomiohyla rabborum), yang baru dideskripsikan sebagai spesies baru empat tahun lalu, adalah satu dari 1.895 spesies amfibi yang dalam waktu dekat ini tak bisa lagi ditemukan di alam, demikian pernyataan International Union for Conservation of Nature (IUCN).

Organisasi konservasi yang berbasis di Swiss itu melakukan survei terhadap total 47.677 binatang dan tumbuhan untuk Daftar Merah binatang terancam punah tahun ini. Mereka memutuskan bahwa 17.291 spesies dari puluhan ribu flora-fauna itu terancam punah.

Menurut survei tersebut, lebih dari seperlima mamalia, lebih dari seperempat reptil, dan 70 persen tumbuhan berada dalam tekanan. Dibandingkan dengan daftar merah pada 2008, terjadi peningkatan 2.800 spesies baru. "Hasil survei ini hanya puncak dari sebuah gunung es," kata Craig Hilton-Taylor, penanggung jawab daftar flora fauna terancam punah itu.

Dia mengatakan jutaan spesies lain yang belum pernah diamati kemungkinan juga berada dalam ancaman serius. Pemerintah dan lembaga konservasi internasional menggunakan daftar itu sebagai panduan ketika memutuskan spesies mana yang harus dilindungi oleh hukum.

Satu-satunya mamalia yang baru masuk daftar tahun ini adalah Eastern Voalavo, sejenis binatang pengerat yang hidup di hutan pegunungan Madagaskar. IUCN mengklasifikasikannya sebagai "endangered", dua langkah sebelum punah di alam. Dia terancam punah karena habitatnya hancur akibat pembalakan dan pembakaran hutan untuk pembukaan ladang.

Sejumlah spesies mamalia besar, termasuk harimau, telah masuk Daftar Merah sejak beberapa tahun lalu. Binatang itu diperkirakan tinggal 3.200 ekor di alam dan habitatnya di Asia terus menyusut akibat pembukaan lahan.

Kelompok itu menambahkan hampir 300 reptil tahun ini ke dalam Daftar Merah. Sejumlah kadal Asia, seperti kadal monitor Panay dan kadal air Sailfin, terancam punah karena diburu sebagai penganan dan habitatnya rusak akibat pembalakan di Filipina.

TJANDRA | AP | IUCNREDLIST

Berita terkait

Mengenal Dingiso, Kanguru Mirip Beruang yang Dianggap Sakral di Papua

17 Januari 2024

Mengenal Dingiso, Kanguru Mirip Beruang yang Dianggap Sakral di Papua

Di Papua ada kanguru yang bentuknya mirip beruang. Alih-alih suka melompat seperti kanguru darat, dingiso lebih banyak habiskan waktu di pohon.

Baca Selengkapnya

10 Fakta Kanguru Pohon, Satwa Langka dari Papua yang Tidak Suka Melompat

17 Januari 2024

10 Fakta Kanguru Pohon, Satwa Langka dari Papua yang Tidak Suka Melompat

Tidak semua kanguru suka melompat. Di Papua ada kanguru pandai memanjat yang hidup di pohon.

Baca Selengkapnya

Raline Shah Dituding Koleksi Satwa Langka, Disamakan dengan Karakter Petualangan Sherina 2

1 November 2023

Raline Shah Dituding Koleksi Satwa Langka, Disamakan dengan Karakter Petualangan Sherina 2

Raline Shah dan keluarganya diduga memburu serta memelihara satwa langka. Netizen ramai tunjukkan bukti jejak digital.

Baca Selengkapnya

Akibat Dua Singa Berkelahi, Taman Safari Indonesia Prigen Jadi Kondang

16 Februari 2023

Akibat Dua Singa Berkelahi, Taman Safari Indonesia Prigen Jadi Kondang

Dua ekor singa berkelahi hingga menabrak sebuah mobil Yaris merah di Taman Safari Indonesia Prigen, Jawa Timur menjadi sorotan belum lama ini.

Baca Selengkapnya

Anoa Telah Ditemukan Kembali di Hutan Sulawesi, Warga Diminta Menjaga

20 Januari 2023

Anoa Telah Ditemukan Kembali di Hutan Sulawesi, Warga Diminta Menjaga

Taman Hutan Raya Sinjai pastikan keberadaan anoa setelah menghilang 20 tahun lewat kamera intai. Perlu studi lanjutan untuk hitung populasi.

Baca Selengkapnya

Jurong Bird Park di Singapura Ditutup Setelah 52 Tahun Beroperasi, 3.500 Burung Langka Direlokasi

9 Januari 2023

Jurong Bird Park di Singapura Ditutup Setelah 52 Tahun Beroperasi, 3.500 Burung Langka Direlokasi

Jurong Bird Park yang dikelola Mandai Wildlife Reserve merupakan taman burung terbesar di Asia dan melindungi banyak satwa langka.

Baca Selengkapnya

BBKSDA Sita Sejumlah Satwa Langka dari Rumah Bupati Langkat

25 Januari 2022

BBKSDA Sita Sejumlah Satwa Langka dari Rumah Bupati Langkat

BBKSDA mendapatkan informasi kepemilikan satwa langka oleh Bupati Langkat nonaktif Terbit Rencana dari KPK usai mengeledah rumah yang bersangkutan

Baca Selengkapnya

KSDA Agam Terima Kura-kura Kaki Gajah Langka

1 September 2021

KSDA Agam Terima Kura-kura Kaki Gajah Langka

Resor KSDA Agam akan segera melepaskan kembali kura-kura kaki gajah langka itu ke habitatnya.

Baca Selengkapnya

Singa Jantan yang Viral di TikTok Diselamatkan Otoritas Kamboja

1 Juli 2021

Singa Jantan yang Viral di TikTok Diselamatkan Otoritas Kamboja

Petugas Kamboja menggerebek rumah di Phnom Penh untuk menyelamatkan seekor singa berusia 18 bulan yang telah dicabut taring dan cakarnya.

Baca Selengkapnya

Populasi Elang Jawa di Taman Burung TMII Bertambah, Satu Telur Menetas

12 Juni 2021

Populasi Elang Jawa di Taman Burung TMII Bertambah, Satu Telur Menetas

Setelah 7 Tahun, Taman Burung Taman Mini Indonesia Indah (TMII) akhirnya berhasil menetaskan telur elang Jawa.

Baca Selengkapnya