Kalah Bersaing dengan Manusia, Neandertal Punah  

Reporter

Editor

Rabu, 3 Agustus 2011 13:26 WIB

Manuasia Neanderthal. archeologytoday.blogspot.com

TEMPO Interaktif, Cambridge - Selama 300 ribu tahun manusia Neandertal menetap di wilayah Perigord, barat daya Prancis, yang dikellingi es. Namun kehidupan mereka mulai terancam sejak kedatangan manusia dari Afrika yang dengan cepat menguasai daerah tersebut pada 60 ribu tahun lalu.

Dalam waktu singkat jumlah pendatang dari benua seberang yang panas itu meningkat drastis. Sampai pada masa tertentu populasi manusia modern melampaui populasi Neandertal.

Perebutan wilayah berikut sumber daya alam pun terjadi, sehingga Neandertal tersingkir dari kompetisi dan punah sekitar 20 ribu tahun setelah kedatangan manusia modern.

Jejak kepunahan Neandertal baru terungkap 40 ribu tahun kemudian melalui penelitian profesor arkeologi asal University of Cambridge, Sir Paul Mellars. Ia bersama mahasiswa doktoralnya penasaran dengan catatan sejarah yang memperlihatkan kepunahan tiba-tiba Neandertal di tanah aslinya. Padahal manusia purba yang pintar menggunakan perkakas ini menguasai Perigord selama ratusan milenium.

Berbekal buku catatan, Mellars mendatangi Perigord untuk mengumpulkan bukti-bukti arkeologis dari masa lalu. Dia mendapati beberapa situs memiliki lebih banyak fosil manusia ketimbang Neandertal. Selain itu fosil manusia tersebar ke daerah yang lebih luas, menandakan terbentuknya kelompok-kelompok sosial.

Analisis statistik mendalam yang dilakukan Mellars memberikan petunjuk bagi kekalahan Neandertal. Pada puncak perebutan kekuasaan, populasi manusia sepuluh kali lebih banyak dibandingkan Neandertal. Ketimpangan jumlah ini memukul keunggulan penguasaan teritori yang dimiliki penduduk asli.

Manusia yang menang jumlah dengan mudah menguasai cadangan makanan seperti rusa, kuda, bison, dan kijang merah. Sementara cuaca dingin ekstrem yang membuat cadangan makanan menipis dan Neandertal mengalami krisis pangan.

Perang juga tak terhindarkan di Perigord. Manusia bermaksud menguasai daerah-daerah strategis kaya sumber daya alam yang selama ini dikuasai Neandertal. Pertarungan antarspesies ini dengan mudah dimenangi oleh manusia karena terbiasa bekerja sama dalam kelompok sosial yang luas.

Akibat kalah berkompetisi dengan pendatang, Neandertal terdesak ke daerah pinggiran yang memiliki sumber daya alam minimal. Kondisi ini tidak menguntungkan bagi makhluk yang dahulunya menguasai daerah kaya alam tersebut.

Perubahan alam juga tak bersahabat dengan kondisi Neandertal yang terdesak. Sekitar 55 ribu tahun lalu cuaca berfluktuasi ekstrem dan tak menentu. Tubuh Neandertal yang lebih cocok dengan iklim dingin lambat beradaptasi dengan perubahan cuaca ini, sehingga mereka lebih gampang sakit.

Vegetasi juga ikut berubah dari awalnya padang rumput menjadi pepohonan, sehingga mengacaukan teknik berburu Neandertal yang sering menyergap mangsa dari balik ilalang. Kehidupan spesies ini selang beberapa puluh ribu tahun terakhir menjadi lebih sulit dari masa sebelumnya.

Di lain pihak manusia meraup keuntungan dari migrasi ke Eropa. Manusia mengembangkan berbagai teknologi maju dan mengubah perilaku agar mendukung usaha menjelajahi wilayah lebih luas dari kekuasaan Neandertal.

SCIENCEDAILY | IO9 | ANTON WILLIAM

Berita terkait

UGM Raih 25 Bidang Ilmu Peringkat QS WUR 2024, Apa Itu?

19 hari lalu

UGM Raih 25 Bidang Ilmu Peringkat QS WUR 2024, Apa Itu?

Apa itu QS World University Rankings (WUR) yang menobatkan UGM meraih 25 bidang ilmu dalam pemeringkatan ini?

Baca Selengkapnya

Pencabutan Publikasi Penelitian Gunung Padang Tidak Sendiri, Ada 10.000 Lebih Makalah Ditarik pada 2023

38 hari lalu

Pencabutan Publikasi Penelitian Gunung Padang Tidak Sendiri, Ada 10.000 Lebih Makalah Ditarik pada 2023

Pencabutan publikasi penelitian Gunung Padang didahului investigasi oleh penerbit bersama pemimpin redaksi jurnal.

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Buntut Pencabutan Artikel Gunung Padang, Fitur Edit Gambar dan Stiker AI WhatsApp, Suara Kontra Arkeolog Asing

39 hari lalu

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Buntut Pencabutan Artikel Gunung Padang, Fitur Edit Gambar dan Stiker AI WhatsApp, Suara Kontra Arkeolog Asing

Topik tentang pencabutan artikel Gunung Padang bisa mencoreng nama penulis dan reviewer menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.

Baca Selengkapnya

Rencana Tim Peneliti Situs Gunung Padang Setelah Pencabutan Publikasi dari Jurnal

43 hari lalu

Rencana Tim Peneliti Situs Gunung Padang Setelah Pencabutan Publikasi dari Jurnal

Tim peneliti situs Gunung Padang akan mengirimkan penelitian yang dicabut Willey Online Library ke jurnal lagi, namun dalam bentuk berbeda.

Baca Selengkapnya

Arkeolog Situs Gunung Padang Tak Hormati Vonis Pencabutan Laporan dari Jurnal, Kenapa?

43 hari lalu

Arkeolog Situs Gunung Padang Tak Hormati Vonis Pencabutan Laporan dari Jurnal, Kenapa?

Tim peneliti Gunung Padang sedang berkoordinasi apakah akan menempuh mekanisme pengaduan ke komite etik yang mewadahi jurnal internasional.

Baca Selengkapnya

Publikasi Ilmiah Situs Gunung Padang Dicabut dari Jurnal, Ini Alasannya

44 hari lalu

Publikasi Ilmiah Situs Gunung Padang Dicabut dari Jurnal, Ini Alasannya

Wiley Online Library mengumumkan mencabut publikasi artikel ilmiah berisi hasil penelitian situs megalitik Gunung Padang di Cianjur dari jurnalnya.

Baca Selengkapnya

Peneliti UI Datangi Lokasi Temuan Batu Berlapis Dikira Situs Kuno di Rejang Lebong

4 Maret 2024

Peneliti UI Datangi Lokasi Temuan Batu Berlapis Dikira Situs Kuno di Rejang Lebong

Tim peneliti UI bergabung dengan peneliti dari Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah VII Bengkulu-Lampung

Baca Selengkapnya

Arab Saudi Temukan Ribuan Artefak pada Awal Periode Islam

6 Februari 2024

Arab Saudi Temukan Ribuan Artefak pada Awal Periode Islam

Di antara temuan arkeologi itu adalah artefak-artefak dari Masjid Usman bin Affan pada abad ke 7 hingga ke 8 sebelum masehi

Baca Selengkapnya

Bersama Leiden University, UGM Buka Program Double Degree Magister Arkeologi

28 Desember 2023

Bersama Leiden University, UGM Buka Program Double Degree Magister Arkeologi

Program double degree ini membuka pintu bagi mahasiswa di kedua belah pihak untuk memperdalam pemahaman mereka dalam bidang arkeologi.

Baca Selengkapnya

6 Fakta Kompleks Candi Batujaya Karawang, Candi Tertua di Indonesia

21 November 2023

6 Fakta Kompleks Candi Batujaya Karawang, Candi Tertua di Indonesia

Situs Candi Batujaya Karawang memiliki berbagai hal unik untuk digali, begini fakta-faktanya.

Baca Selengkapnya