TEMPO Interaktif, Orono - Setiap tahun, ratusan ribu bola golf yang terbuat dari bahan sintetis bertebaran di laut. Bola itu bukan tumpahan dari kapal pengangkut bola golf, melainkan milik penggemar olahraga ini yang berlibur di atas kapal pesiar.
Mereka biasanya membawa ratusan bola dan memukul sepuasnya ke arah lautan dari atas kapal. Selain mencemari lingkungan, bola-bola golf itu juga bisa meracuni biota laut yang ada di sekitarnya.
Namun kini hobi memukul bola golf ke laut tak lagi menjadi masalah. Sebab telah tersedia bola golf yang sangat ramah lingkungan. Ya, bola putih kecil itu kini ada yang terbuat dari cangkang lobster.
Adalah David Neivandt, dosen teknik kimia dan biologi di University of Maine di Orono, Amerika Serikat, dan mahasiswanya, Alex Caddell dari Winterport, Maine, yang mengembangkan bola itu. Mereka bekerja sama dengan The Lobster Institute.
Bola yang dapat terurai secara alami itu dimaksudkan untuk digunakan di atas kapal-kapal pesiar. Penggemar golf yang tengah berlibur di atas kapal pesiar biasanya memukul ratusan ribu bola golf ke laut setiap tahun. Bola golf ramah laut ini dapat membantu mengurangi sampah bola golf dan limbah cangkang lobster sekaligus.
Carin Poeschel Orr, pakar sumber daya biologi laut di universitas tersebut, mencetuskan gagasan tersebut kepada Bob Bayer dari The Lobster Institute. Bayer menyerahkannya kepada Neivandt, yang terkenal sebagai ahli memecahkan masalah dengan cara yang inovatif di kampus itu.
Meski bola golf biodegradable bukan barang baru, bola karya Universitas Maine ini adalah produk pertama yang terbuat dari serbuk cangkang lobster yang dihaluskan serta diikat dengan pelapis yang dapat terurai secara alami pula sehingga menciptakan sebuah nilai lebih dari material limbah.
"Kami menggunakan limbah dari industri pengalengan lobster yang selama ini tidak dimanfaatkan dan berakhir di tempat pembuangan sampah," kata Neivandt. "Kami mengubahnya menjadi produk dengan nilai tambah yang mudah-mudahan dapat diterima baik oleh pasar."
Meski memiliki nilai lebih, barang hasil daur ulang ini tak lantas dijual dengan harga lebih mahal. Bola golf biodegradable yang ada di pasar saat ini dibanderol seharga kurang dari US$ 1 per bola atau sekitar Rp 8.000. Material mentah yang digunakan untuk membuat bola dari kulit lobster itu sangat murah, hanya US$ 19 sen per bola.
Caddell, yang juga pegolf, mengatakan performa bola itu mirip bola biasa yang permukaannya dipenuhi lekukan kecil. Bola ini juga bisa dipukul, baik menggunakan tongkat driver maupun iron. "Kemampuan melontarnya luar biasa," kata Caddell. "Memang bola itu tak melayang sejauh bola golf reguler, tapi jaraknya setara dengan bola golf biodegradable lainnya."
University of Maine telah mengajukan hak paten atas campuran kulit lobster itu yang juga dapat dimanfaatkan untuk berbagai produk, seperti pot tanaman yang terurai ketika ditanam di dalam tanah, tiang pancang survei, dan aplikasi lain.
Bagi Caddell, mahasiswa teknik biologi, peluang untuk melakukan riset ini sangat berguna. "Saya tidak menduga riset ini akan menghasilkan sesuatu yang amat bersifat aplikatif," katanya.
TJANDRA DEWI | UMAINE | LIVESCIENCE
Berita terkait
Undip dan Brin Kembangkan Pendeteksi Logam Berat dalam Limbah Industri
26 Oktober 2023
BRIN dan Universitas Diponegoro (Undip) menjalin kolaborasi riset untuk pengembangan metode alternatif pendeteksi logam di limbah industri.
Baca SelengkapnyaCerita Warga Bekasi Kena Penyakit Kulit karena Air PAM, Sempat Dikira Sebab Udara Kotor
19 September 2023
Menurut pelanggan Perumda Tirta Patriot itu, banyak warga Bekasi yang juga mengalami penyakit kulit karena air PAM, selain dirinya.
Baca SelengkapnyaKali Bekasi Tercemar Limbah Industri Hitam dan Bau, Suplai Air PAM 40 Ribu Pelanggan Sudah 3 Hari Terhenti
15 September 2023
Akibat suplai air PAM terhenti 3 hari, warga Bekasi terpaksa beli air isi ulang dan tidak mandi untuk menghemat air.
Baca SelengkapnyaKali Bekasi Tercemar Limbah Industri, Suplai Air PAM Warga Terganggu
11 Agustus 2023
Perumda Tirta Patriot mengambil air Sungai Kalimalang sebagai penetral untuk dicampur dengan air baku Kali Bekasi.
Baca SelengkapnyaMengenal Limbah B3, Begini Dampak Kerusakan Lingkungan Akibat Limbah Elektronik dan Industri
30 November 2022
Limbah B3 dibagi menjadi limbah elektronik dan fashion. Hal ini menjadi permasalahan utama yang akan menyerang kondisi manusia dan lingkungan dalam keseharian.
Baca SelengkapnyaRatusan Ribu Ikan Bandeng Nelayan Semarang Mati, Diduga Tercemar Limbah Industri
6 Juli 2022
Warga menduga kematian ikan bandeng di keramba tersebut akibat limbah dari Kawasan Industri Lamicitra.
Baca SelengkapnyaGrup MIND ID Uji Coba Aplikasi Pengelola Limbah Tambang
31 Maret 2022
Aplikasi MASTERMINE diharapkan dapat menghasilkan nilai efisiensi 10-20 persen dari total biaya pengolahan air limbah tambang.
Baca SelengkapnyaMahasiswa Universitas Brawijaya Riset Bulu Ayam Penyerap Limbah Industri Tekstil
29 Juli 2021
Pengelolaan limbah cair tekstil pascaproduksi ditujukan untuk menghilangkan atau mereduksi kadar bahan pencemar sehingga limbah cair industri memenuh
Baca SelengkapnyaKLHK Ungkap Penyebab 59 Persen Sungai di Indonesia Tercemar Berat
28 Juli 2021
KLHK menuturkan 59 persen sungai di Indonesia masih dalam kondisi tercemar berat.
Baca SelengkapnyaDua Anggota Ormas Nyaris Bentrok di Tambun Bekasi
2 Juni 2021
Diduga, kedua ormas itu berselisih soal pengelolaan limbah industri otomotif di sana.
Baca Selengkapnya