Badai Matahari 2012 Sudah Lewat Masa Kritisnya

Reporter

Editor

Rabu, 25 Januari 2012 13:44 WIB

Earthobservatory.nasa.gov

TEMPO.CO, Jakarta - Badai matahari yang menghantam Bumi sejak 23 Januari 2012, kini sudah melewati masa kritisnya. Menurut peneliti matahari dari Institut Teknologi Bandung, Dhani Herdiwijaya, masa gangguan badai matahari sudah lewat.

"Waktunya hanya beberapa jam. Yang paling kena pengaruh itu di kawasan utara Bumi seperti kutub," ujar dia ketika dihubungi, Rabu, 25 Januari 2012.

Badai yang memancarkan gelombang kejut sejauh 150 juta kilometer ini terjadi pada 23 Januari 2012, tepat saat Imlek dirayakan. Saat badai, gelombang kejut dari matahari ini menyebar melalui Merkurius, Venus, Bumi, lalu menyebar ke planet-planet selanjutnya. "Jadi relatif singkat saja di Bumi, numpang lewat," kata Dhani.

Nah, selama dia memancar, biasanya terjadi pula Ejeksi Massa Korona, yaitu lontaran massa dari korona matahari, terutama proton, dengan kecepatan tinggi. Ejeksi Massa Korona inilah yang bisa menyambar satelit komunikasi atau sampah-sampah antariksa yang berada di luar orbit Bumi.

Menurut Dhani, seharusnya tidak ada dampak yang terasa bagi Indonesia. Soalnya, selain tidak terlewati jalur ledakan, satelit komunikasi selama ini juga tidak terganggu. Tapi, untuk memastikan dampak tersebut, Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) sudah memiliki alat detektor.

Deputi Sains, Pengkajian, dan Informasi Kedirgantaraan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) Thomas Djamaluddin, yang dihubungi terpisah, mengakui bahwa dampak tersebut sudah lewat. "Ya, dampak badai 23 Januari sudah lewat, efeknya sedang dikaji," kata dia.

Thomas menuturkan, dampak badai matahari hanya terjadi selama beberapa jam. "Saat partikel lewat Bumi, setelah itu normal kembali," kata dia. Sebelumnya, melalui blog yang beralamat tdjamaluddin.wordpress.com, Thomas menulis sejumlah dampak badai yang bisa mengganggu Bumi.

Badai matahari, tulis dia, berpotensi mengganggu operasional satelit, seperti satelit komunikasi. Kalau itu terjadi dan tidak dapat diatasi oleh operator satelitnya, kemungkinan terjadi gangguan pada penggunaan telepon seluler, siaran TV, komunikasi data perbankan, dan pengguna lainnya. Tetapi biasanya para operator satelit sudah mengantisipasinya.

Dampak lainnya adalah gangguan pada ionosfer yang akan mengganggu komunikasi radio HF/gelombang pendek yang biasa digunakan oleh komunikasi jarak jauh, termasuk oleh siaran radio luar negeri seperti BBC, VOA, atau ABC. Navigasi berbasis satelit seperti GPS juga kemungkinan terganggu akurasinya.

DIANING SARI


Berita Terkait
Bagaimana Terjadinya Badai Matahari 2012?
Dampak Badai Matahari 2012 Sudah Sampai ke Indonesia
Hindari Badai Matahari, Pesawat Jauhi Kutub Utara
Hari ini Badai Matahari Terbesar Sejak 2005
Awas, Listrik Sejagat Mati pada 2013
Pada 2013, Badai Matahari Capai Puncaknya
Badai Matahari 2013, Bumi Menuju Kekacauan
Kiamat Tak Datang pada 21 Desember 2012
Gerhana Matahari Ini Bergerak ke Masa Lampau

Berita terkait

BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo

26 November 2023

BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo

BRIN memberikan penghargaan tertinggi kepada periset Indonesia yang berprestasi, dan kepada tokoh yang telah memberikan andil kemajuan iptek.

Baca Selengkapnya

Jokowi Dorong Generasi Muda Kuasai Iptek Dibarengi Budi Pekerti

19 Agustus 2023

Jokowi Dorong Generasi Muda Kuasai Iptek Dibarengi Budi Pekerti

Jokowi mendorong pelajar Muhammadiyah untuk memiliki kemampuan iptek dan juga budi pekerti yang baik

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap 3 Acuan Penting Menuju Visi Indonesia Emas 2045

15 Juni 2023

Jokowi Ungkap 3 Acuan Penting Menuju Visi Indonesia Emas 2045

Presiden Joko Widodo alias Jokowi membeberkan tiga hal penting yang menjadi acuan menuju visi Indonesia Emas 2045. Simak detailnya.

Baca Selengkapnya

Memahami Globalisasi serta Dampak Negatif dan Positifnya

10 Desember 2022

Memahami Globalisasi serta Dampak Negatif dan Positifnya

Dengan adanya globalisasi, segala aktivitas manusia semakin mudah. Namun lihat juga dampak negatif dan positifnya.

Baca Selengkapnya

Di Acara HUT PGRI, Jokowi Minta Guru Pastikan Anak Didik Kuasai Iptek dan Keterampilan Teknis

3 Desember 2022

Di Acara HUT PGRI, Jokowi Minta Guru Pastikan Anak Didik Kuasai Iptek dan Keterampilan Teknis

Jokowi meminta para guru memastikan anak didiknya menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi

Baca Selengkapnya

Siti Fauziah Dorong Mahasiswa Kuasai Iptek dan Lestarikan Budaya

25 November 2022

Siti Fauziah Dorong Mahasiswa Kuasai Iptek dan Lestarikan Budaya

MPR membuka pintu lebar-lebar kepada seluruh elemen bangsa termasuk para mahasiswa untuk berkunjung dan mendapatkan semua informasi.

Baca Selengkapnya

BRIN Anugerahkan Habibie Prize 2022 kepada Empat Ilmuwan

10 November 2022

BRIN Anugerahkan Habibie Prize 2022 kepada Empat Ilmuwan

Penghargaan Habibie Prize 2022 diberikan pada empat ilmuwan yang memberikan kontribusi di bidang iptek dan inovasi.

Baca Selengkapnya

Presiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek

4 November 2022

Presiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek

Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) menyelenggarakan Symposium on State Ideology and International Conference on Digital Humanities 2022 di Institut Teknologi Bandung.

Baca Selengkapnya

Pemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional

20 April 2022

Pemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional

Ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi (Iptekin) telah menjadi salah satu faktor utama bagi negara-negara maju dalam mempercepat program pembangunan nasional di berbagai sektor, terlebih pada sektor pembangunan ekonomi berbasis pengetahuan.

Baca Selengkapnya

Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia

20 April 2022

Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia

Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia

Baca Selengkapnya