TEMPO.CO , Jakarta - Tomcat, serangga predator wereng yang masuk ke permukiman warga sejak lima hari terakhir, ternyata bisa dibasmi secara alami. Kepala Bidang Pertanian dan Kehutanan Dinas Pertanian Surabaya, Alexandro S. Yahaya, memberikan resep pestisida alami yang aman bagi keluarga.
"Pertama ambil daun nimbau atau daun mahoni sebanyak satu kilogram," ujar dia, Selasa, 20 Maret 2012. Timbunan daun itu kemudian dicampur dengan laos atau lengkuas sebanyak satu kilogram juga. Tambahkan serai satu kilogram, lalu diblender.
Ekstrak campuran dilarutkan dalam 10 liter air. "Rebus tapi jangan sampai mendidih, ngepul dikit-dikit lalu matikan," kata Alex. Air rebusan kemudian disaring dan didiamkan selama satu hingga dua hari. Endapan cairan itu diambil dan cairkan dengan lima liter air.
Masukkan cairan itu ke dalam botol semprot. "Siap jadi pestisida alami," ujar dia. Semprotan produksi rumahan ini diklaim Alex mampu mematikan Tomcat dalam waktu semenit. Tak ada residu. Bahkan ekstrak sisa rebusan bisa dijadikan kompos.
Jadi ketimbang memakai pestisida yang membahayakan keluarga, Alex menyarankan membuat sendiri resep alami ini. Aman bagi anak dan alam.
Sejumlah daerah di Surabaya seperti Apartemen Eastcoast, Kecamatan Mulyorejo, Perumahan Palm Spring Regency, Ngagel Rejo, hingga kawasan Semampir jadi persinggahan Tomcat. Sejak Jumat, 16 Maret 2012, Tomcat rajin menyambangi kawasan itu pada sore hingga malam. Akibatnya, sekitar 50-60 siswa SD Mustaqim, Surabaya, menderita gatal.
DIANING SARI
Berita terkait:
Tomcat Menyerang Surabaya Sejak Tahun Lalu
Dahlan Iskan: Saya Bukan Marah Lagi, Tapi Ngamuk!
Siapa Sebenarnya Ahok, Pasangan Jokowi untuk DKI 1
Berbagai Senjata Foke Melawan Jokowi
Berita terkait
Guru Besar Unpad Ajarkan Empat Metode Pemberantasan Gulma Tani, Mana yang Paling Efektif?
48 hari lalu
Guru Besar Unpad memaparkan sejumlah metode pemberantasan gulma di lahan tani. Pemakaian hebrisida efektif, namun berisiko.
Baca SelengkapnyaPaman Bashar Al Assad akan Diadili di Swiss atas Kejahatan Perang
12 Maret 2024
Rifaat Al Assad, paman presiden Suriah Bashar Al Assad, akan diadili di Swiss atas kejahatan perang
Baca SelengkapnyaPenemuan 3 Jenis Ngengat Baru, Salah Satunya Harus Diwaspadai Petani Cengkeh
16 Februari 2024
Temuan tiga spesies ngengat baru bisa membantu upaya penanggulangan hama.
Baca SelengkapnyaMahasiswa Unpad Gagas Prototipe Gensystem, Robot Pintar untuk Monitoring Hama dan Penyakit Tanaman
20 Oktober 2023
Fungsi robot pintar ini digagas guna menghindari kerugian hasil produksi tanaman yang diakibatkan oleh hama dan penyakit.
Baca SelengkapnyaDiserang Hama Uret, Ratusan Hektare Lahan Tebu di Lumajang Gagal Panen
19 Oktober 2023
Hama uret menyerang ratusan hektare lahan tebu di sejumlah kecamatan di Kabupaten Lumajang. Akibatnya, banyak petani mengalami gagal panen.
Baca SelengkapnyaCara Mudah Usir Siput dan Bekicot Perusak Tanaman
2 Oktober 2023
Untuk mengusir siput dan bekicot, banyak tukang kebun menggunakan produk racikan sendiri dengan hasil yang instan pula. Berikut di antaranya.
Baca Selengkapnya5 Manfaat Eco Enzyme
16 September 2023
Salah satu manfaat utama eco enzyme adalah sebagai pembersih alami. Ini dapat digunakan untuk membersihkan lingkungan rumah, kamar mandi, dapur, dan bahkan lantai.
Baca SelengkapnyaJangan Dibuang! Berikut Cara Membuat Pestisida dari Puntung Rokok
21 Juli 2023
Selepas merokok, biasanya puntung rokok akan dibuang begitu saja dan menjadi limbah sekaligus sampah yang cukup meresahkan. Lalu, bagaimana jika ternyata limbah puntung rokok dapat dimanfaatkan menjadi pestisida?
Baca Selengkapnya10 Cara Mudah Usir Semut dengan Bahan Alami yang Aman Digunakan
17 Juli 2023
Ini cara mudah mengusir semut dengan bahan alami yang aman apabila dipakai di dalam rumah.
Baca SelengkapnyaKabupaten Klaten Diharapkan Jadi Percontohan Penanganan Hama
14 Juli 2023
Klaten merupakan Kabupaten subur yang sebagian masyarakatnya bergantung pada sektor pertanian
Baca Selengkapnya