TEMPO.CO , Jakarta -Di sebelah luar sepanjang zona subduksi lempeng benua Eurasia dan lempeng samudra Indo-Australia terdapat palung. Panjang total palung ini (biasa disebut palung Jawa) sekitar 5.600 kilometer, membentang dari kepulauan Andaman-Nicobar di barat sampai ke Sumba di timur.
Palung tersebut memiliki corak yang beragam karena arah penunjaman dan kecepatan lempeng tidak seragam. Selat Sunda, yang memisahkan Pulau Sumatra dan Jawa, merupakan batas geodinamik yang penting, di mana terdapat perubahan sudut penunjaman yang menyolok antara bagian timur dan barat.
Di sebelah barat Selat Sunda, aktivitas gempa umumnya tidak melebihi kedalaman 200 kilometer, sedangkan di sebelah timur kedalaman aktivitas gempanya meningkat mendekati 350-500 km.
"Salah satu ciri palung di selatan Jawa adalah, yaitu terdapatnya sejumlah seamount atau gunung bawah laut," tulis Carolus Prasetyadi dan Sutanto, dua dosen Jurusan Teknik Geologi UPN Veteran Yogyakarta. Fenomena menarik ini telah diteliti oleh Tim Indonesia-Japan Deep Sea Expedition “Java Trench” 2002.
Morfologi utama di lantai samudranya adalah roo rise, suatu plato bawah laut yang besar yang menjulang sekitar 2.000 meter dari dasar laut. Ujung depan dari roo rise ini telah memasuki palung Jawa di daerah antara garis bujur 112°-115° BT yang ditandai oleh pendangkalan palung di daerah tersebut.
Di samping roo rise yang terbesar, dikenali banyak gunung bawah laut lainnya dengan diameter lebih dari 10 km dan dalam berbagai tahap penunjaman, dari yang sedang menunjam sampai yang menunjam sepenuhnya ke dalam palung.
Adapun kedalaman palungnya 5.600-7.000 m dengan bagian terdalam terletak di sebelah timur 111° BT dan antara 115° dan 119° BT.
Menurut Carolus Prasetyadi dan Sutanto, keberadaan seamount yang telah berinteraksi dengan palung Jawa perlu mendapat perhatian lebih saksama. Sebab, keberadaan seamount tersebut dapat meningkatkan akumulasi energi (strain) di palung.
Rendahnya aktivitas seismik di Jawa dibandingkan dengan seismik di Sumatra, kata dia, menunjukkan kemungkinan adanya silent zone atau seismic gap di sekitar garis bujur 110° BT di sekitar palung Jawa selatan. Lokasi ini berdekatan dengan lokasi roo rise, gunung bawah laut yang terbesar di laut selatan Jawa.
