Sumanto, Es Biji Mangga Olahan Mahasiswa UGM

Reporter

Editor

Rabu, 16 Mei 2012 11:23 WIB

TEMPO/ Nita Dian

TEMPO.CO, Yogyakarta - Siapa yang tak kenal Sumanto? Warga Purbalingga ini sempat menggegerkan masyarakat Indonesia karena hobinya yang cukup aneh, memakan mayat manusia. Namun kali ini sejumlah mahasiswa UGM menciptakan sebuah es yang dinamai Sumanto, yang berasal dari kepanjangan Sumsum Limbah Pelok Mangga Tuo.

Es ini merupakan inovasi produk olahan dari pelok (biji) mangga. Fajri Harum Rahmawati bersama tiga rekannya: Ika Kartikawati, M. Irfan Anshory, dan Titin Haryanti. Alasan mereka membuat es ini berawal dari melimpahnya limbah pelok mangga di Indonesia, yang mencapai 1 juta ton per tahun. Dari jumlah itu, yang dapat dimanfaatkan setidaknya ada sekitar 200 ribu ton per tahun.

Padahal pelok itu kaya akan vitamin C, senyawa tannin dan flavonoid yang merupakan antioksidan sebesar 18 persen; kaya serat; dan rendah lemak. "Jadi sayang jika tidak dimanfaatkan,“ kata Fajri, Selasa, 15 Mei 2012.

Fajri berharap pengolahan pelok menjadi produk minuman ini mampu membuka wawasan masyarakat bahwa pelok dapat menjadi produk bernilai jual. Selain itu, dengan memanfaatkan pelok mangga, polusi yang timbul dari limbah-limbah pelok ini dapat dikurangi.

Program penelitian dan pembuatan es ini dibiayai Dinas Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui Program Kreativitas Mahasiswa bidang Kewirausahaan (PKM-K). Untuk dapat dinikmati menjadi Es Sumanto, prosesnya, pelok mangga dibuat menjadi tepung dahulu.

Langkah awal untuk membuat tepung adalah pelok dibersihkan dan dikupas. Selanjutnya, pelok diiris tipis-tipis dan diblender. Hasil dari mesin penghancur itu diekstrak untuk memisahkan padatan pelok yang masih kasar dengan yang halus.

Berikutnya, padatan pelok halus yang masih tercampur dengan air diambil dan diendapkan sekitar setengah hari. Setelah mengendap, air dibuang, adapun padatan pelok halus dikeringkan langsung di bawah sinar matahari selama satu hari. Usai dikeringkan, hasilnya dihaluskan sehingga jadi tepung yang jadi bahan untuk membuat bubur sumsum. “Dari 1 kilogram pelok mangga, bisa didapat sekitar seperempat kilo tepung pelok mangga,” kata dia.

Tepung pelok kemudian dicampur dengan tepung beras, santan, gula, dan air, lalu dimasak hingga mengental menjadi bubur. Penambahan tepung beras dalam adonan bertujuan agar adonan mengental sempurna. Fajri menguraikan, untuk membuat satu adonan bubur, dibutuhkan tiga sendok makan tepung pelok mangga, tiga sendok makan tepung beras, 500 militer air, santan, dan gula pasir secukupnya. Dari adonan tersebut dapat dihasilkan tiga hingga empat cup Es Sumanto ukuran 200 gram.

Agar lebih nikmat, es dapat diberi tambahan sirup. Untuk sementara, varian rasa sirup yang ditawarkan adalah kawista (buah dari daerah Rembang), coco pandan, jeruk, dan mangga.

PRIBADI WICAKSONO

Berita terkait

World Solar Challenge 2015, Mobil Surya ITS Masuk 10 Besar

30 Oktober 2015

World Solar Challenge 2015, Mobil Surya ITS Masuk 10 Besar

Mobil yang diberi nama Widya Wahana V (WW-5) ini berhasil menempuh jarak sejauh 1638 kilometer dan berhasil menempati posisi ke-7 dari 12 peserta.

Baca Selengkapnya

Berkat Yoghurt Kadaluarsa, Siswa MAN I Yogyakarta Jadi Juara

21 Oktober 2015

Berkat Yoghurt Kadaluarsa, Siswa MAN I Yogyakarta Jadi Juara

Roqi Reflanska Bintang Mahardika, pelajar Madrasah Aliyah Negeri I Yogyakarta, berhasil meraih medali emas pada Olimpiade Penelitian Siswa Indonesia.

Baca Selengkapnya

Karya Anak Indonesia Raih Juara di Polandia

20 Oktober 2015

Karya Anak Indonesia Raih Juara di Polandia

Ethan Daniel Lee memenangkan the 18th International Childrens and Young Peoples Art Competition untuk kategori karya seni anak usia 5-7 tahun.

Baca Selengkapnya

Kompetisi di AS, Telkom University Bawa Aplikasi Puskesmas

14 Oktober 2015

Kompetisi di AS, Telkom University Bawa Aplikasi Puskesmas

Kompetisi ini juga melombakan penampilan budaya.

Baca Selengkapnya

Atasi Masalah Sapi Perah, Mahasiswa UB Kembangkan Alat Ini  

26 September 2015

Atasi Masalah Sapi Perah, Mahasiswa UB Kembangkan Alat Ini  

"Sapi yang terjangkit mastitis akan merugikan peternak seperti penurunan produksi susu"

Baca Selengkapnya

Kembangkan Pakan Ikan Otomatis, Ini Inspirasi Mahasiswa UII  

13 Agustus 2015

Kembangkan Pakan Ikan Otomatis, Ini Inspirasi Mahasiswa UII  

pemanfaatan alat perikanan modern itu sangat membantu dalam memudahkan petani ikan mengelola usahanya

Baca Selengkapnya

Ciptakan Mobil Listrik, Ini Kelebihan Rakitan Mahasiswa PENS  

8 Agustus 2015

Ciptakan Mobil Listrik, Ini Kelebihan Rakitan Mahasiswa PENS  

Mahasiswa Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS) menciptakan mobil listrik dengan sistem auto brake (rem otomatis).

Baca Selengkapnya

Kartu Parkir di Fakultas Teknik UNS Layaknya KTP  

22 Mei 2014

Kartu Parkir di Fakultas Teknik UNS Layaknya KTP  

Jika kartu parkir tersebut dicuri dan disalahgunakan, juga lebih mudah melacak jika terjadi pencurian kendaraan bermotor.

Baca Selengkapnya

Peneliti UGM Ubah Limbah Tanaman Jadi Bensin

11 Januari 2014

Peneliti UGM Ubah Limbah Tanaman Jadi Bensin

Arief menguji teknologinya ini ke biomassa dari sisa-sisa tanaman yang berstruktur pejal.

Baca Selengkapnya

Sepatu 3 in 1 Kreasi Siswi Yogyakarta  

16 November 2013

Sepatu 3 in 1 Kreasi Siswi Yogyakarta  

Fitri bisa memamerkan desain itu dalam perhelatan National Young Inventor Award ke-6 di Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia.

Baca Selengkapnya