TEMPO.CO, Jakarta - Semakin banyak penduduk dunia yang bertambah gemuk, dan gaya hidup Barat dianggap sebagai biang keladinya. Namun banyak orang yang menganggap hal itu ganjil karena gaya hidup dengan banyak memakan daging dan gula itu adalah warisan genetik dari nenek moyang manusia, yang hidup sebagai pemburu dan pengumpul.
Untuk mengetahui apa yang menyebabkan perbedaan itu terjadi, sejumlah ilmuwan dari Yale University di Amerika Serikat meneliti gaya hidup suku Hadza, pemburu-pengumpul modern yang hidup di sabana Tanzania utara.
"Mengingat tak ada populasi hidup yang merupakan model sempurna spesies kita di masa lalu, gaya hidup Hadza amat mirip dengan nenek moyang kita di masa Pleistocene," menurut tim ilmuwan. "Jika pemodelan obesitas masa kini benar, Hadza, dengan pola makan alaminya serta mekanisasi yang terbatas, seharusnya mengeluarkan energi lebih banyak daripada individu di negara Barat yang gaya hidupnya lebih banyak duduk dan memiliki pola makan tinggi gula."
Namun perbandingan metabolisme dari 30 penduduk Hadza dengan kelompok penduduk dari seluruh dunia mengindikasikan bukan itu masalahnya. Suku Hadza memang lebih aktif secara fisik ketimbang orang Barat, namun mereka tidak mengeluarkan energi lebih besar. Setelah mengukur ukuran tubuh mereka, analisis menunjukkan rata-rata pengeluaran energi harian suku Hadza tidak berbeda daripada orang Barat.
"Hipotesis kami, pengeluaran energi harian manusia mungkin merupakan perkembangan sifat fisiologi yang bebas dari perbedaan budaya," menurut tim ilmuwan dalam laporan yang dipublikasikan dalam jurnal PLoS ONE, 25 Juli lalu.
Berbeda dengan semakin banyaknya penduduk dunia Barat yang kian gemuk, suku Hadza bertubuh langsing. Kesimpulannya, hal ini menunjukkan bahwa tingkat obesitas di negara-negara Barat berakar dari perbedaan asupan energi, yang berarti lebih banyak makanan tinggi gula dan lemak dibanding apa yang dimakan nenek moyang kita.
LIVESCIENCE | TJANDRA
Berita terpopuler lainnya:
Tak Dapat Koalisi Partai, Jokowi Merasa Dikeroyok
PKS Dukung Foke, Apa Kata Hidayat Soal Jokowi?
Dukungan PKS Dinilai Mencurigakan
Apa Mahar PKS untuk Foke?
Isu SARA Foke Unggul, Isu Perubahan Jokowi Menang
Ditinggal PKS, Jokowi Pasrah
Ini Strategi Foke-Nara di Putaran Kedua Pilgub DKI
Adik Tiri Obama Tinggal di Gubuk Kumuh Nairobi
Jokowi Kaget Terima Penghargaan dari Bangkok
Kubu Jokowi Mengaku Siap Dikeroyok
Berita terkait
UGM Raih 25 Bidang Ilmu Peringkat QS WUR 2024, Apa Itu?
18 hari lalu
Apa itu QS World University Rankings (WUR) yang menobatkan UGM meraih 25 bidang ilmu dalam pemeringkatan ini?
Baca SelengkapnyaPencabutan Publikasi Penelitian Gunung Padang Tidak Sendiri, Ada 10.000 Lebih Makalah Ditarik pada 2023
37 hari lalu
Pencabutan publikasi penelitian Gunung Padang didahului investigasi oleh penerbit bersama pemimpin redaksi jurnal.
Baca SelengkapnyaTop 3 Tekno Berita Hari Ini: Buntut Pencabutan Artikel Gunung Padang, Fitur Edit Gambar dan Stiker AI WhatsApp, Suara Kontra Arkeolog Asing
38 hari lalu
Topik tentang pencabutan artikel Gunung Padang bisa mencoreng nama penulis dan reviewer menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.
Baca SelengkapnyaRencana Tim Peneliti Situs Gunung Padang Setelah Pencabutan Publikasi dari Jurnal
42 hari lalu
Tim peneliti situs Gunung Padang akan mengirimkan penelitian yang dicabut Willey Online Library ke jurnal lagi, namun dalam bentuk berbeda.
Baca SelengkapnyaArkeolog Situs Gunung Padang Tak Hormati Vonis Pencabutan Laporan dari Jurnal, Kenapa?
42 hari lalu
Tim peneliti Gunung Padang sedang berkoordinasi apakah akan menempuh mekanisme pengaduan ke komite etik yang mewadahi jurnal internasional.
Baca SelengkapnyaPublikasi Ilmiah Situs Gunung Padang Dicabut dari Jurnal, Ini Alasannya
43 hari lalu
Wiley Online Library mengumumkan mencabut publikasi artikel ilmiah berisi hasil penelitian situs megalitik Gunung Padang di Cianjur dari jurnalnya.
Baca SelengkapnyaPeneliti UI Datangi Lokasi Temuan Batu Berlapis Dikira Situs Kuno di Rejang Lebong
4 Maret 2024
Tim peneliti UI bergabung dengan peneliti dari Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah VII Bengkulu-Lampung
Baca SelengkapnyaArab Saudi Temukan Ribuan Artefak pada Awal Periode Islam
6 Februari 2024
Di antara temuan arkeologi itu adalah artefak-artefak dari Masjid Usman bin Affan pada abad ke 7 hingga ke 8 sebelum masehi
Baca SelengkapnyaBersama Leiden University, UGM Buka Program Double Degree Magister Arkeologi
28 Desember 2023
Program double degree ini membuka pintu bagi mahasiswa di kedua belah pihak untuk memperdalam pemahaman mereka dalam bidang arkeologi.
Baca Selengkapnya6 Fakta Kompleks Candi Batujaya Karawang, Candi Tertua di Indonesia
21 November 2023
Situs Candi Batujaya Karawang memiliki berbagai hal unik untuk digali, begini fakta-faktanya.
Baca Selengkapnya