Mengapa Orang Kembar Identik Tidak Identik

Reporter

Senin, 12 November 2012 05:25 WIB

Dari kiri, Diego, Dolcie, Elisia and Armani Bageban. (Daily Mail)

TEMPO.CO, San Francisco–-Bayi kembar yang lahir dari satu sel telur disebut kembar identik karena umumnya memiliki wajah dan perawakan yang amat mirip satu sama lain. Namun orang kembar identik ternyata tidak benar-benar identik.

Kendati orang kembar identik semestinya saling berbagi seluruh DNA, riset terbaru menunjukkan bayi kembar memiliki ratusan perubahan genetik pada masa awal perkembangannya. Perubahan inilah yang dapat mengirim mereka ke jalur berbeda.

Temuan ini, yang dipresentasikan pada pertemuan American Society of Human Genetics, mungkin dapat menjelaskan mengapa seseorang terkena kanker sementara saudara kembarnya tetap sehat. Riset ini juga menunjukkan bahwa perubahan genetik tersebut adalah sesuatu yang umum terjadi.

“Itu tak selangka dugaan semula,” kata Rui Li, ahli epidemiologi di McGill University yang terlibat dalam riset itu.

Hingga saat ini, hanya sedikit penelitian yang berfokus pada mutasi somatik. Sebagian besar peneliti lebih banyak mencari perubahan genetik atau mutasi pada sperma dan sel telur—yang dapat diwariskan pada keturunan. Mutasi pada sel somatik (sel tubuh), yang juga disebut kesalahan penyalinan, dapat terjadi pada awal perkembangan janin. Namun karena perubahan tidak terjadi dalam sel kelamin (kromosom X atau Y) janin, mutasi ini tidak diwariskan.

Studi lain menunjukkan bahwa modifikasi kimia, atau efek epigenetik, dapat mengubah gen yang diekspresikan selama bertahun-tahun. Faktor inilah yang membuat orang kembar tidak sepenuhnya identik. Studi lain juga memperlihatkan bahwa orang kembar identik bisa mempunyai mutasi gen yang berbeda, meski tidak mempelajari seberapa sering hal itu terjadi.

Li dan timnya mempelajari genom 92 pasang kembar identik dan mencari perbedaan pasangan basa mereka dalam ratusan ribu lokasi pada genom. Hanya dua pasang orang kembar yang memiliki mutasi semacam itu, sehingga boleh dibilang perubahan DNA atau materi genetik terjadi sekali setiap 10 juta hingga 10 miliar basa yang disalin setiap kali sel membelah diri. Itu berarti rata-rata pasangan kembar membawa 359 perubahan genetik yang terjadi pada masa awal perkembangan janin.

LIVESCIENCE | TJANDRA

Baca juga:
Bau Babi Bikin Naik Darah

Alasan Predator Ketagihan Memangsa Daging Manusia

Main Game Call of Duty Bisa Live di YouTube

Bagaimana Wikipedia Memprediksi Film Box Office?

Ikan Gobi Ternyata Bisa Jadi Pengawal Pribadi

Berita terkait

BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo

26 November 2023

BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo

BRIN memberikan penghargaan tertinggi kepada periset Indonesia yang berprestasi, dan kepada tokoh yang telah memberikan andil kemajuan iptek.

Baca Selengkapnya

Jokowi Dorong Generasi Muda Kuasai Iptek Dibarengi Budi Pekerti

19 Agustus 2023

Jokowi Dorong Generasi Muda Kuasai Iptek Dibarengi Budi Pekerti

Jokowi mendorong pelajar Muhammadiyah untuk memiliki kemampuan iptek dan juga budi pekerti yang baik

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap 3 Acuan Penting Menuju Visi Indonesia Emas 2045

15 Juni 2023

Jokowi Ungkap 3 Acuan Penting Menuju Visi Indonesia Emas 2045

Presiden Joko Widodo alias Jokowi membeberkan tiga hal penting yang menjadi acuan menuju visi Indonesia Emas 2045. Simak detailnya.

Baca Selengkapnya

Memahami Globalisasi serta Dampak Negatif dan Positifnya

10 Desember 2022

Memahami Globalisasi serta Dampak Negatif dan Positifnya

Dengan adanya globalisasi, segala aktivitas manusia semakin mudah. Namun lihat juga dampak negatif dan positifnya.

Baca Selengkapnya

Di Acara HUT PGRI, Jokowi Minta Guru Pastikan Anak Didik Kuasai Iptek dan Keterampilan Teknis

3 Desember 2022

Di Acara HUT PGRI, Jokowi Minta Guru Pastikan Anak Didik Kuasai Iptek dan Keterampilan Teknis

Jokowi meminta para guru memastikan anak didiknya menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi

Baca Selengkapnya

Siti Fauziah Dorong Mahasiswa Kuasai Iptek dan Lestarikan Budaya

25 November 2022

Siti Fauziah Dorong Mahasiswa Kuasai Iptek dan Lestarikan Budaya

MPR membuka pintu lebar-lebar kepada seluruh elemen bangsa termasuk para mahasiswa untuk berkunjung dan mendapatkan semua informasi.

Baca Selengkapnya

BRIN Anugerahkan Habibie Prize 2022 kepada Empat Ilmuwan

10 November 2022

BRIN Anugerahkan Habibie Prize 2022 kepada Empat Ilmuwan

Penghargaan Habibie Prize 2022 diberikan pada empat ilmuwan yang memberikan kontribusi di bidang iptek dan inovasi.

Baca Selengkapnya

Presiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek

4 November 2022

Presiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek

Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) menyelenggarakan Symposium on State Ideology and International Conference on Digital Humanities 2022 di Institut Teknologi Bandung.

Baca Selengkapnya

Pemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional

20 April 2022

Pemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional

Ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi (Iptekin) telah menjadi salah satu faktor utama bagi negara-negara maju dalam mempercepat program pembangunan nasional di berbagai sektor, terlebih pada sektor pembangunan ekonomi berbasis pengetahuan.

Baca Selengkapnya

Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia

20 April 2022

Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia

Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia

Baca Selengkapnya