Kamus Kuliner dalam Genggaman  

Reporter

Editor

Eni Saeni

Senin, 26 November 2012 19:37 WIB

Manajer operasi Google, Steve Silverman, memperlihatkan hasil foto resolusi rendah dari kamera Trekker di telepon Android di Bright Angel Trail, Taman Nasional Grand Canyon, Arizona, Amerika Serikat, Senin (22/10). AP/Rick Bowmer

TEMPO.CO, Bandung - Perusahaan aplikasi mobile developer, GITS Indonesia, kembali memperkenalkan produk terbaru untuk diaplikasikan pada smartphone, yaitu Toast. Program ini digunakan sebagai alat pencari sekaligus referensi kuliner se-Indonesia.


“Kami menyediakan ragam aplikasi termasuk untuk dunia kuliner, maka dari itu kami merintis Toast,” kata Deni Rohimat, programmer PT GITS Indonesia, dalam seminar bertajuk Creative Create Android yang diselenggarakan oleh mahasiswa Teknik Elektro UIN Sunan Gunung Djati pada Senin, 26 November 2012.

Menurut dia, para pengguna smartphone, khususnya Android, yang telah memiliki aplikasi Toast akan dimanjakan dengan kemudahan informasi lengkap dan terbaru seputar tempat-tempat makan, jenis makanan, daftar harga, dan lokasi. Dengan begitu, para Torians—sebutan untuk para pengguna Toresto—tidak akan merasa bosan atau bingung ketika akan memutuskan akan makan siang atau makan malam di mana. “Aplikasi Toresto yang juga terintegrasi dengan peta dan GPS,” kata Deni.

Hingga kini, perusahaan yang berfokus pada penciptaan alat pemasaran mobile, seperti mobile web dan aplikasi mobile ini telah membuat sedikitnya 27 program aplikasi yang bertujuan memudahkan penggunanya untuk beraktivitas.

“Kami berfokus pada platform Android, sekarang kami mengambil tantangan untuk membuat aplikasi besar pada Symbian, Harmattan, iOS, Windows Phone 7, dan Blackberry juga,” ujar Deni.

Menurut dia, developer di Indonesia sudah bagus dari segi kualitas. Ini terbukti dengan fakta bahwa satu aplikasi berbayar buatan Indonesia bisa menjaring 100 juta downloader di seluruh dunia. Namun, sumber daya manusianya masih belum kelihatan diakibatkan minim penyaluran.

“Cukup banyak developer di Indonesia, tapi minim penyalurannya. Makanya, kita nggak harus punya akun sendiri, produk aplikasi yang telah kita buat bisa di titipkan ke teman, atau di-upload ke fleksi market, bisa juga titip ke teman untuk dipasarkan ke perusahaan,” katanya.

Dari segi materi, Deni melanjutkan, menjadi developer memiliki banyak keuntungan. Ia mencontohkan, sebuah proyek aplikasi bisa mencapai 30-50 juta. Dia berharap muncul para developer baru dari tangan-tangan mahasiswa yang menciptakan produk aplikasi smartphone yang lebih inovatif.


Hal senada diungkapkan oleh Aan Eko Setiawan selaku ketua pelaksana seminar. Ia dan rekan-rekan panitia lainnya berupaya untuk mengajak mahasiswa dan umum mengetahui perkembangan teknologi, khususnya Android.”Mahasiswa harus tahu dan memaksimalkan android, kita tak boleh hanya sekadar jadi pengguna,” katanya.



SONIA FITRI

Berita terkait

56 Siswa SMK Ini Jalani Program Backpacker dari Sekolahnya ke 20 Negara

44 hari lalu

56 Siswa SMK Ini Jalani Program Backpacker dari Sekolahnya ke 20 Negara

Selain mencari pengalaman dan ilmu di kampus-kampus tujuan, siswa santri ini juga membagikan ilmu dan pengetahuan di bidang teknologi informasi.

Baca Selengkapnya

Prabowo Tegas di Debat Capres Mau Bangun Pabrik Ponsel, Pengamat: TKDN-nya Saja

6 Februari 2024

Prabowo Tegas di Debat Capres Mau Bangun Pabrik Ponsel, Pengamat: TKDN-nya Saja

Barangkali tak dibayangkan Prabowo, pengamat telekomunikasi yang pernah bekerja di Jerman ini sebut bikin pabrik ponsel di Indonesia tidak mudah.

Baca Selengkapnya

Janji Capres Bangun Teknologi Informasi, Peneliti TII: Perlu Insentif dan Kebebasan Ekonomi

5 Februari 2024

Janji Capres Bangun Teknologi Informasi, Peneliti TII: Perlu Insentif dan Kebebasan Ekonomi

Pemerintah perlu menyediakan insentif untuk membangun dan memperkuat teknologi informasi di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Tiga Capres soal Teknologi Informasi: Dari Bangun Pabrik hingga Penguatan SDM

5 Februari 2024

Tiga Capres soal Teknologi Informasi: Dari Bangun Pabrik hingga Penguatan SDM

Dalam debat kelima Ahad malam, tiga Capres menjelaskan pandangannya soal kedaulatan teknologi informasi.

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno: Tunggakan Uang Kuliah di ITB, Prabowo Mau Tambah Dokter

5 Februari 2024

Top 3 Tekno: Tunggakan Uang Kuliah di ITB, Prabowo Mau Tambah Dokter

Berita dari ITB puncaki Top 3 Tekno terkini. Tapi yang mendominasi adalah berita dari debat capres yang bahas teknologi informasi dan kesehatan.

Baca Selengkapnya

Teknologi Informasi di Debat Capres, Pakar di ITB Sebut 3 Tantangan Rezim Baru

4 Februari 2024

Teknologi Informasi di Debat Capres, Pakar di ITB Sebut 3 Tantangan Rezim Baru

Pakar teknologi informasi dari ITB mengatakan rezim baru perlu melakukan digitalisasi dan pencerdasan secara masif untuk transformasi Indonesia.

Baca Selengkapnya

BlackBerry Raup Untung dari Layanan Keamanan Siber

21 Desember 2023

BlackBerry Raup Untung dari Layanan Keamanan Siber

BlackBerry secara mengejutkan melaporkan laba kuartalan, didukung oleh tingginya permintaan layanan keamanan siber di tengah maraknya ancaman online.

Baca Selengkapnya

AI Dimanfaatkan 198 Startup Indonesia, Wamenkominfo: Gambaran Potensi ke Depan

8 Desember 2023

AI Dimanfaatkan 198 Startup Indonesia, Wamenkominfo: Gambaran Potensi ke Depan

Data Tracxn Technologies Limited yang mencatat hingga Juni 2023 ada 198 startup Indonesia yang memanfaatkan AI dalam penyediaan layanannya.

Baca Selengkapnya

Teknologi Diharapkan Bisa Jadi Alat Pengembangan Diri Guru dan Murid

18 November 2023

Teknologi Diharapkan Bisa Jadi Alat Pengembangan Diri Guru dan Murid

Pemerintah mengajak lebih banyak masyarakat menggunakan teknologi dalam proses belajar mengajar. Harapannya lebih banyak lahir talenta digital.

Baca Selengkapnya

Jurus Kemendikbud Tingkatkan Kompetensi Guru di Bidang TIK

10 Oktober 2023

Jurus Kemendikbud Tingkatkan Kompetensi Guru di Bidang TIK

Program PembaTIK diharapkan bisa meratakan kualitas pendidikan di Indonesia melalui kreativitas para guru dalam menyajikan sistem pembelajaran.

Baca Selengkapnya