ITB Gelar Kompetisi Teknologi Mfest

Reporter

Editor

Eni Saeni

Jumat, 1 Februari 2013 20:11 WIB

Tim perancang mobil balap Mushika Formula ITB, merakit mesin dan cover body kendaraan di Labtek Mesin Institut Teknologi Bandung, Jawa Barat, Senin (6/8). Tim memanfaatkan mesin sepeda motor sport Honda CBR 600 cc yang dimodifikasi untuk mengikuti lomba mobil balap rancangan mahasiswa di Jepang. TEMPO/Prima Mulia

TEMPO.CO, Jakarta -Himpunan Mahasiswa Mesin Institut Teknologi Bandung (HMM ITB) kembali gelar Mechanical Festival 2013 (Mfest) dengan tema Engineering for Sustainable Development. Kegiatan yang berlangsung mulai 1-3 Februari itu melibatkan peserta mahasiswa dan siswa tingkat SLTA.

"Melalui kegiatan ini kami ingin menumbuhkan kesadaran masyarakat akan pentingnya konsep teknik pengembangan berkelanjutan dan meningkatkan kreativitas pelajar/ mahasiswa di bidang teknologi," kata Arfianto Fendy Pratama, Ketua pelaksana Mfest saat ditemui TEMPO di Kampus ITB, Jumat, 1 Februari 2013.

Menurut dia, festival terbagi menjadi empat kegiatan, yaitu national innovation contest, expo, mechanical town, engine tune up, dan seminar. National innovation contest meliputi inovasi teknologi untuk mahasiswa.

Adapun kontes untuk tingkat SLTA yakni, soap box car racing, yaitu inovasi mobil tanpa penggerak buatan. Perlombaan tersebut mengadukan kecepatan kendaraan yang bisa digambarkan untuk transportasi masa depan.

Expo meliputi mechanical town yaitu taman bermain kecil dengan wahana mekanis yang menantang. Mechanical town lebih kepada arena bermain, seperti, permainan roket tanpa api, sensasi salto dan akrobat tanpa jatuh, sepeda super go green, menunggangi banteng liar tanpa jatuh, dan bertinju.

Arfianto menjelaskan, sebelumnya, Mfest mengadakan roadshow ke lima universitas, ITS, Unibraw, UGM, ITB, dan UI. Tujuannya untuk menjaring pendaftar. Dari 40 orang pendaftar, hanya 20 tim yang lolos ke festifval. Rencananya, produk-produk ilmiah yang dipamerkan akan disumbangkan ke lembaga-lembaga pendidikan.


Kegiatan di hari pertama, baru tujuh peserta yang mepresentasikan produk ilmiahnya kepada dewan juri. Indikator penilaian dilihat dari inovasi, modifikasi, kreatifitas dan pengaplikasian produk.

Menurut Inton Dwi Atmaja, juri dalam ivent tersebut, penelitian karya ilmiah di Indonesia bisa berkembang jika pemerintah mau mendanai secara berkelanjutan. "Pengaplikasian produk juga harus serius karena kendala di lapangan biasanya antara presentasi dan realitas tidak sinkron,” kata peneliti dari LIPI ini.

MARCHIANA| ENI S

Berita terkait

BKN Buka Seleksi CASN Jalur Kedinasan Hari Ini, Ini Jadwal Rincinya

22 jam lalu

BKN Buka Seleksi CASN Jalur Kedinasan Hari Ini, Ini Jadwal Rincinya

BKN umumkan peserta seleksi CASN 2024 jalur kedinasaan dapat mendaftar pada Rabu, 15 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Praktisi, Pakar, dan Peneliti Diminta Berkolaborasi Lahirkan Berbagai Inovasi di IDTH

1 hari lalu

Praktisi, Pakar, dan Peneliti Diminta Berkolaborasi Lahirkan Berbagai Inovasi di IDTH

Fasilitas IDTH tidak hanya berperan sebagai pusat pengujian tapi juga sebagai centre of excellence

Baca Selengkapnya

Telkomsel Gelar IndonesiaNEXT Season 8, Bukti Implementasi Prinsip ESG

4 hari lalu

Telkomsel Gelar IndonesiaNEXT Season 8, Bukti Implementasi Prinsip ESG

Telkomsel gelar IndonesiaNEXT Season 8 dengan tema #upskilltoinnovate, lewat program Corporate Social Responsibility (CSR).

Baca Selengkapnya

Jokowi Kesal Indonesia Banjir Impor Perangkat Teknologi: Kenapa Kita Diam?

7 hari lalu

Jokowi Kesal Indonesia Banjir Impor Perangkat Teknologi: Kenapa Kita Diam?

Jokowi mengatakan CEO dari perusahaan teknologi global, yakni Tim Cook dari Apple dan Satya Nadela dari Microsoft telah bertemu dengan dia di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

21 hari lalu

Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

Kepala Eksekutif OJK Friderica Widyasari Dewi memberikan sejumlah tips yang dapat diterapkan oleh ibu-ibu dalam menyikapi isi pelemahan rupiah.

Baca Selengkapnya

Luhut Gandeng Cina Kembangkan Teknologi Penanaman Padi di Kalteng: Tinggal Cari Partner Lokal

22 hari lalu

Luhut Gandeng Cina Kembangkan Teknologi Penanaman Padi di Kalteng: Tinggal Cari Partner Lokal

Luhut Pandjaitan menyatakan bahwa Cina bersedia turut memberikan teknologi padinya ke Indonesia

Baca Selengkapnya

Fakta Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Digagas SBY dan Batal Libatkan Jepang

23 hari lalu

Fakta Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Digagas SBY dan Batal Libatkan Jepang

Gagasan kereta cepat Jakarta-Surabaya muncul pada 2008, awalnya Indonesia menggandeng Jepang

Baca Selengkapnya

Dubes Jose: Rusia Mitra Tepat untuk Kembangkan PLTN di Indonesia

46 hari lalu

Dubes Jose: Rusia Mitra Tepat untuk Kembangkan PLTN di Indonesia

BUMN energi nuklir Rusia, Rosatom, telah sejak lama menawarkan kerja sama pengembangan PLTN ke Indonesia

Baca Selengkapnya

Login ke Telegram Bisa Tanpa Sinyal, Waspadai Bahayanya

49 hari lalu

Login ke Telegram Bisa Tanpa Sinyal, Waspadai Bahayanya

Skema login baru membuat Telegram bisa diakses di luar daerah bersinyal. Namun, di baliknya ada risiko peretasan.

Baca Selengkapnya

Grab Jadi Perusahaan Teknologi Pertama yang Peroleh Sertifikasi Kepatuhan Persaingan Usaha dari KPPU

49 hari lalu

Grab Jadi Perusahaan Teknologi Pertama yang Peroleh Sertifikasi Kepatuhan Persaingan Usaha dari KPPU

KPPU memberikan Sertifikat Penetapan Program Kepatuhan Persaingan Usaha kepada PT Grab Teknologi Indonesia atau Grab.

Baca Selengkapnya