TEMPO.CO, London-- Simpanse tidak butuh dihargai untuk bermain permainan asah otak. Seperti manusia yang bermain teka-teki silang, simpanse ini termotivasi oleh tantangan saja.
Penelitian baru-baru ini yang telah diterbitkan di American Journal of Primatologi meneliti 6 simpanse di kebun bintang Zoological Society of London Whipsnade. Tiga simpanse diantaranya masih saudara, yaitu Phil, Grant dan Elvis.
Penjaga kebun binatang memberi simpanse tersebut teka-teki buatan sendiri yang terbuat dari pipa. Di dalam jaringan pipa tersebut terdapat dua dadu merah. Para simpanse harus mencari tahu dimana mereka harus menyodok tongkat ke dalam lubang di pipa tersebut untuk menggeser dadu dan mengubah arah jatuh ke ruang keluar. Permainan ini didasarkan pada tugas di dunia nyata. Mereka biasa menggunakan tongkat untuk menarik rayap supaya keluar dari sarangnya sebagai camilan mereka.
Para simpanse juga diberi permainan teka-teki yang identik. Dadu yang semula digunakan sebagai target, kini diganti dengan kacang Brazil. Dalam versi ini, mereka boleh memakan kacang Brazil tersebut jika berhasil dikeluarkan dari lubang-lubang pipa itu sebagai hadiah.
"Kami melihat bahwa simpanse sangat antusias untuk menyelesaikan teka-teki ini terlepas apakah mereka menerima hadiah makanan atau tidak," kata peneliti Fay Clark dari Zoological Society of London. Menurutnya, ini menunjukkan bahwa mereka mendapatkan perasaan yang sama dengan kepuasan manusia ketika menyelesaikan permainan otak untuk hadiah yang lebih menarik.
Simpanse telah terbukti mahir bermain permainan umum. Pada 2011 lalu, sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Proceeding of Royal Society B menemukan bahwa simpanse bisa mengetahui karakter mereka saat mengendalikan video game. Permainan itu dalat menunjukkan konsep tubuh mereka sendiri. Di alam liar, simpanse juga bermain. Satu studi di tahun 2010 menemukan bahwa simpanse betina muda di Uganda membawa tongkat hingga ke tempat tidur. Mungkin mereka bermain seolah-olah tongkat itu adalah boneka. Simak berita iptek lainnya di sini.
Presiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek
4 November 2022
Presiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek
Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) menyelenggarakan Symposium on State Ideology and International Conference on Digital Humanities 2022 di Institut Teknologi Bandung.
Pemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional
20 April 2022
Pemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional
Ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi (Iptekin) telah menjadi salah satu faktor utama bagi negara-negara maju dalam mempercepat program pembangunan nasional di berbagai sektor, terlebih pada sektor pembangunan ekonomi berbasis pengetahuan.
