Gempa Bumi Bisa Memunculkan Mineral Emas

Reporter

Selasa, 19 Maret 2013 05:29 WIB

Ilustrasi: Reuters

TEMPO.CO, Quensland--Air yang berada dalam celah akan menguap selama gempa bumi. Yang lebih mengejutkan lagi, air tersebut menyimpan emas. Fenomena ini berdasarkan model yang diterbitkan dalam jurnal Nature Geoscience edisi 17 Maret 2013.

Dion Weatherley, seorang ahli geofisika di University of Queensland, Australia mengatakan bahwa model tersebut menyediakan mekanisme kuantitatif untuk hubungan antara emas dan kuarsa.

Ketika gempa bumi melanda, lapisan tanah akan bergerak, pecah dan membentuk celah. Celah yang besar akan memiliki patahan kecil yang panjang. Air seringkali mengisi celah itu dan patahan itu.

Sekitar 10 kilometer di bawah permukaan dengan suhu dan tekanan yang luar biasa, air membawa konsentrasi tinggi karbondioksida, silika dan elemen berharga lainnya seperti emas.

Selama gempa bumi, celah tersebut akan terbuka lebar dengan tiba-tiba. Ini seperti menarik tutup panci bertekanan. Air di dalam ruang kosong itu langsung menguap dan memaksa silika membentuk mineral kuarsa. Sedangkan emas akan keluar bersama-sama cairan menuju permukaan.

Para ilmuwan telah lama menduga bahwa penurunan tekanan tiba-tiba dapat menjelaskan hubungan antara emas yang tersimpan dan celah kuno. Weatherley mengatakan bahwa emas hanya akan tertinggal sedikit setelah gempa bumi karena cairan bawah tanah hanya membawa paling banyak satu bagian per juta dari elemen berharga. Namun, zona gempa seperti celah Alpine Selandia Baru, salah satu zona gempa tercepat di dunia, bisa membangun mineral berharga itu dalam 100 ribu tahun.

Anehnya, kuarsa tidak punya waktu banyak untuk mengkristal. Sebaliknya, mineral yang keluar bersama cairan akan berbentuk nanopartikel. Bahkan bisa jadi berupa zat seperti gel yang berada di dinding celah. Nanopartikel kuarsa tadi kemudian baru bisa mengkristal dari waktu ke waktu. "Besar kecilnya gempa bumi yang sangat sering terjadi di sistem sesar dapat menjadi pendorong utama pembentukan emas," kata Weatherlay.

Namun, gempa bukan satu-satunya sumber emas. Gunung berapi dan pipa saluran air di bawah tanah memicu untuk menghasilkan logam mulia. "Di bawah gunung berapi, sebagian besar emas tidak diendapkan dalam celah yang aktif selama gempa bumi. Ini mekanisme yang berbeda," ujar Jamie Wilkinson, seorang ahli geokimia di Imperial College London di Inggris, yang tidak terlibat dalam penelitian. Simak berita iptek lainnya di sini.

LIVE SCIENCE | ISMI WAHID

Baca juga:

Berebut Pasar Power Bank Lokal

Palung Mariana Kaya Bakteri

Laptop Aspire E1-451G Menyasar Desainer Grafis

Kamus Bahasa Jawa Aplikasi Ponsel Buatan Mahasiswa


Topik Terhangat:
Paus Fransiskus
|| Hercules Rozario || Simulator SIM Seret DPR || Harta Djoko Susilo || Nasib Anas ||

Berita terkait

BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo

26 November 2023

BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo

BRIN memberikan penghargaan tertinggi kepada periset Indonesia yang berprestasi, dan kepada tokoh yang telah memberikan andil kemajuan iptek.

Baca Selengkapnya

Jokowi Dorong Generasi Muda Kuasai Iptek Dibarengi Budi Pekerti

19 Agustus 2023

Jokowi Dorong Generasi Muda Kuasai Iptek Dibarengi Budi Pekerti

Jokowi mendorong pelajar Muhammadiyah untuk memiliki kemampuan iptek dan juga budi pekerti yang baik

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap 3 Acuan Penting Menuju Visi Indonesia Emas 2045

15 Juni 2023

Jokowi Ungkap 3 Acuan Penting Menuju Visi Indonesia Emas 2045

Presiden Joko Widodo alias Jokowi membeberkan tiga hal penting yang menjadi acuan menuju visi Indonesia Emas 2045. Simak detailnya.

Baca Selengkapnya

Memahami Globalisasi serta Dampak Negatif dan Positifnya

10 Desember 2022

Memahami Globalisasi serta Dampak Negatif dan Positifnya

Dengan adanya globalisasi, segala aktivitas manusia semakin mudah. Namun lihat juga dampak negatif dan positifnya.

Baca Selengkapnya

Di Acara HUT PGRI, Jokowi Minta Guru Pastikan Anak Didik Kuasai Iptek dan Keterampilan Teknis

3 Desember 2022

Di Acara HUT PGRI, Jokowi Minta Guru Pastikan Anak Didik Kuasai Iptek dan Keterampilan Teknis

Jokowi meminta para guru memastikan anak didiknya menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi

Baca Selengkapnya

Siti Fauziah Dorong Mahasiswa Kuasai Iptek dan Lestarikan Budaya

25 November 2022

Siti Fauziah Dorong Mahasiswa Kuasai Iptek dan Lestarikan Budaya

MPR membuka pintu lebar-lebar kepada seluruh elemen bangsa termasuk para mahasiswa untuk berkunjung dan mendapatkan semua informasi.

Baca Selengkapnya

BRIN Anugerahkan Habibie Prize 2022 kepada Empat Ilmuwan

10 November 2022

BRIN Anugerahkan Habibie Prize 2022 kepada Empat Ilmuwan

Penghargaan Habibie Prize 2022 diberikan pada empat ilmuwan yang memberikan kontribusi di bidang iptek dan inovasi.

Baca Selengkapnya

Presiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek

4 November 2022

Presiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek

Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) menyelenggarakan Symposium on State Ideology and International Conference on Digital Humanities 2022 di Institut Teknologi Bandung.

Baca Selengkapnya

Pemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional

20 April 2022

Pemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional

Ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi (Iptekin) telah menjadi salah satu faktor utama bagi negara-negara maju dalam mempercepat program pembangunan nasional di berbagai sektor, terlebih pada sektor pembangunan ekonomi berbasis pengetahuan.

Baca Selengkapnya

Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia

20 April 2022

Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia

Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia

Baca Selengkapnya