LIPI Kukuhkan Tiga Profesor Baru

Reporter

Editor

Anton William

Jumat, 14 Juni 2013 19:45 WIB

Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) bidang Botani dan Mikrobiologi, Cibinong, Bogor. TEMPO/Dasril Roszandi

TEMPO.CO, Jakarta-Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) mengukuhkan tiga profesor riset, Jumat, 14 Juni 2013. Ketiga ilmuwan tersebut adalah peneliti geoteknologi Harijanto Soetjijo, peneliti limnologi Gadis Sri Haryani, dan peneliti bioteknologi Endang Tri Margawati.


Melalui orasinya, Harijanto memaparkan mutu batubara. Indonesia punya banyak deposit batubara namun memiliki kandungan air tinggi. Akibatnya, kalori, abu, dan sulfur yang tersimpan dalam batubara lokal tergolong rendah. Batubara rendah kalori terdapat di Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan, dan Sumatera Selatan.


Masyarakat dunia semakin peka terhadap penggunaan batubara bersih yang didapat dari bahan berkalori tinggi. Batubara berkualitas ini bisa didapat melalui teknologi pengolahan batubara. "Dengan meningkatnya kualitas batubara ini, diharapkan emisi pembakarannya akan rendah," ujar Harijanto.


Sementara itu Gadis Sri Haryani, menyoroti kondisi danau di Indonesia yang semakin kritis. Padahal, danau Indonesia punya keragaman hayati yang tinggi. Banyak spesies yang kini terancam oleh tekanan lingkungan ini. Ancaman ekologis diperparah pemanasan global dan perubahan iklim. "Bahaya ekologis semakin eskalatif," ujarnya.

Ia mengusulkan ancaman ini tak lagi diatasi dengan cara eksploitatif melainkan pada langkah-langkah yang kesinambungan. "Menggabungkan eksploitasi, manfaat, dan aspek konservasi," kata Gadis.

Endang Tri Margawati, mengantarkan pemikirannya mengenai perbaikan kualitas ternak melalui pendekatan teknologi molekuler. Umumnya, perbaikan kualitas ternak melalui teknologi konvensional dilakukan melalui seleksi yang mengharuskan peneliti menunggu hingga keturunan keempat atau kelima.


Ia mengatakan, kemajuan ilmu biologi molekuler telah berkontribusi lebih baik bagi komoditi ternak. "Dibandingkan dengan seleksi ternak secara konvensional, implementasi teknologi marker atau teknik molekuler akan lebih efektif dan efisien karena tidak melibatkan banyak populasi ternak dan tenaga lapang," ujar Endang.

Pengukuran profesor hari ini membuat profesor riset yang dimiliki LIPI menjadi 105 orang. Adapun total profesor riset di Indonesia berjumlah 407 orang dari total 8.000 peneliti.

SATWIKA MOVEMENTI

Advertising
Advertising

Berita terkait

BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo

26 November 2023

BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo

BRIN memberikan penghargaan tertinggi kepada periset Indonesia yang berprestasi, dan kepada tokoh yang telah memberikan andil kemajuan iptek.

Baca Selengkapnya

Jokowi Dorong Generasi Muda Kuasai Iptek Dibarengi Budi Pekerti

19 Agustus 2023

Jokowi Dorong Generasi Muda Kuasai Iptek Dibarengi Budi Pekerti

Jokowi mendorong pelajar Muhammadiyah untuk memiliki kemampuan iptek dan juga budi pekerti yang baik

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap 3 Acuan Penting Menuju Visi Indonesia Emas 2045

15 Juni 2023

Jokowi Ungkap 3 Acuan Penting Menuju Visi Indonesia Emas 2045

Presiden Joko Widodo alias Jokowi membeberkan tiga hal penting yang menjadi acuan menuju visi Indonesia Emas 2045. Simak detailnya.

Baca Selengkapnya

Memahami Globalisasi serta Dampak Negatif dan Positifnya

10 Desember 2022

Memahami Globalisasi serta Dampak Negatif dan Positifnya

Dengan adanya globalisasi, segala aktivitas manusia semakin mudah. Namun lihat juga dampak negatif dan positifnya.

Baca Selengkapnya

Di Acara HUT PGRI, Jokowi Minta Guru Pastikan Anak Didik Kuasai Iptek dan Keterampilan Teknis

3 Desember 2022

Di Acara HUT PGRI, Jokowi Minta Guru Pastikan Anak Didik Kuasai Iptek dan Keterampilan Teknis

Jokowi meminta para guru memastikan anak didiknya menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi

Baca Selengkapnya

Siti Fauziah Dorong Mahasiswa Kuasai Iptek dan Lestarikan Budaya

25 November 2022

Siti Fauziah Dorong Mahasiswa Kuasai Iptek dan Lestarikan Budaya

MPR membuka pintu lebar-lebar kepada seluruh elemen bangsa termasuk para mahasiswa untuk berkunjung dan mendapatkan semua informasi.

Baca Selengkapnya

BRIN Anugerahkan Habibie Prize 2022 kepada Empat Ilmuwan

10 November 2022

BRIN Anugerahkan Habibie Prize 2022 kepada Empat Ilmuwan

Penghargaan Habibie Prize 2022 diberikan pada empat ilmuwan yang memberikan kontribusi di bidang iptek dan inovasi.

Baca Selengkapnya

Presiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek

4 November 2022

Presiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek

Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) menyelenggarakan Symposium on State Ideology and International Conference on Digital Humanities 2022 di Institut Teknologi Bandung.

Baca Selengkapnya

Pemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional

20 April 2022

Pemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional

Ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi (Iptekin) telah menjadi salah satu faktor utama bagi negara-negara maju dalam mempercepat program pembangunan nasional di berbagai sektor, terlebih pada sektor pembangunan ekonomi berbasis pengetahuan.

Baca Selengkapnya

Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia

20 April 2022

Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia

Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia

Baca Selengkapnya