TEMPO.CO, Dublin--Kecanggihan smartphone sekarang ini banyak dimanfaatkan manusia untuk memudahkan dan mempercepat pekerjaan mereka. Sistem irigasi yang dulunya dikerjakan dengan cara-cara tradisional, kini mulai memanfaatkan smartphone, WaterBee, salah satunya.

WaterBee merupakan sistem irigasi cerdas dan manajemen air di Irlandia yang memungkinkan para petani untuk menyiram tanaman dengan memanfaatkan kecanggihan smartphone. Tidak hanya mengalirkan air ketika dibutuhkan, sistem ini juga dapat memberikan informasi mengenai kondisi ladang.

WaterBee terdiri dari serangkaian sensor pintar modular yang didistribusikan ke seluruh area yang memantau kelembaban tanah dan faktor lingkungan lainnya yang mempengaruhi perkembangan tanaman dan kesehatan tanaman. Output dari sensor ini akan dimasukkan melalui jaringan sensor nirkabel ZigBee, kemudian diarahkan ke GPRS gateway yang berlanjut ke layanan web pusat.

Proyek yang dikoordinasikan dari Limerick, Irlandia ini merupakan proyek percontohan berbasis industri untuk jangka waktu dua tahun untuk sistem pengelolaan irigasi yang murah, cerdas, fleksibel, mudah digunakan, tetapi akurat dengan menggunakan jaringan nirkabel, sensor lingkungan dan perbaikan dalam pemodelan tanaman. Sistem ini ditujukan untuk peternakan, kebun-kebun anggur, klub golf, otoritas publik dan pengelola wilayah dan juga akan disediakan di seluruh Eropa melalui mitra bisnis.

Layanan ini menggunakan paket peranti lunak cerdas untuk menganalisis data, membuat model dan memberikan saran pada petani dan pengguna lain berdasarkan kebutuhan khusus mereka. Hasil akhirnya akan ditindaklanjuti menjadi sebuah aplikasi yang mudah digunakan pengguna smartphone atau tablet pengguna.

Menurut World Wildlife Foundation, penggunaan air bersih di seluruh dunia menghabiskan 2.500 triliun liter air setiap tahunnya untuk menyiram tanaman. Sayangnya, diperkirakan sebanyak 60% diantaranya terbuang karena sistem irigasi yang kurang efisien. Salah satu cara untuk mengatasi hal tersebut, WaterBee menjadi pilihan yang tepat. WaterBee menawarkan solusi dengan melakukan studi yang detail dari ladang dan mencari tahu berapa banyak air yang diperlukan.

WaterBee sudah digunakan di 14 lokasi referensi di Estonia, Malta, Italia, Spanyol, Swedia dan Inggris.

GIZMAG|HOSPITA

Terhangat:
Bentrok FPI | Bisnis Yusuf Mansyur | Aksi Liverpool di GBK

Baca juga:
Ilmuwan Temukan Cara Sembuhkan Sindrom Down
Ini Bocoran Spesifiksi iPhone 5S
Operator Rusia Menolak Jual iPhone
Fitur Anti-Maling iPhone dan Galaxy S4 Diuji Coba