Nokia Lumia 820 yang masih berbasis Windows ini memiliki layar 4,3 inci dengan layar sentuh Amoled dan juga memiliki teknologi Nokia ClearBlack displaysaat diperkenalkan di Zenica, Bosnia, (3/9). REUTERS/Dado Ruvic
TEMPO.CO , Jakarta:Head of Marketing and Operation Microsoft Indonesia Lucky Gani menolak membahas akuisisi perusahannya terhadap Nokia. “Kalau soal itu belum bisa sekarang, nanti dulu,” kata Lucky, Selasa, 3 September 2013. Dia beralasan sedang mengikuti rapat. Dia membantah rapat itu membahas mengenai akuisisi Microsoft terhadap Nokia.
Raksasa perangkat lunak Microsoft Inc mengakuisisi unit bisnis ponsel dan jasa milik Nokia senilai US$ 71,1 miliar atau Rp 80,3 triliun. New York Times melaporkan, langkah ini dilakukan Microsoft sebagai bagian dari rencana transformasi bisnisnya. Dengan mengakuisisi bisnis Nokia, Microsoft berencana menebus ketertinggalannya dalam bisnis perangkat telekomunikasi bergerak (mobile gadget). Nokia sempat mendominasi penjualan ponsel dunia antara tahun 2000 hingga 2008.
Pada Senin malam, 2 September 2013, Microsoft menyatakan sebanyak 32 ribu karyawan Nokia siap bergabung. Kepala Eksekutif Nokia, Stephen Elop, akan bergabung dengan Microsoft, namun bukan sebagai CEO. Hanya saja, Elop memiliki kans besar sebagai pengganti CEO Microsoft Steven A. Ballmer yang memasuki masa pensiun.
Melalui keterangan tertulisnya, Balmer mengatakan akuisisi Nokia akan memberi berkah kepada Microsoft terutama dari sisi sumber daya manusia. Perusahaan asal Finlandia ini akan memberi "tim tangguh" yang siap membantu Microsoft merebut pangsa pasar bisnis ponsel. (Baca: Nokia Butuh 50 Pertemuan Soal Akuisisi Microsoft)
Nokia, kata Balmer, memiliki kapabilitas yang sudah terbukti dalam bisnis ponsel, terutama desain, mata rantai penjualan, serta manajemen manufaktur. "Ini adalah peluang bagi Microsoft untuk memperluas cakupan bisnis," katanya. Kemungkinan transaksi ini bisa tuntas pada kuartal pertama 2014. (Baca: Soal Elop Jadi CEO Microsoft, Ballmer Berdiplomasi)
BRI dan Microsoft Eksplorasi AI untuk Akselerasi Inklusi Keuangan di Indonesia
9 hari lalu
BRI dan Microsoft Eksplorasi AI untuk Akselerasi Inklusi Keuangan di Indonesia
Sebagai bentuk dukungan penuh terhadap inklusi keuangan di Indonesia, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI, berkolaborasi dengan Microsoft untuk mengeksplor Kecerdasan Buatan atau Artificial Intelligence (AI) dan Machine Learning
