TEMPO.CO, Jakarta - Salah satu pendiri Twitter, Evan Williams, memiliki rencana ambisius, yaitu membangun kebiasaan membaca secara cerdas dengan suplai bahan dari sistem algoritma yang cerdas.
Sekilas rencana yang diberi nama Medium ini terkesan utopia. Namun, karena datang dari salah satu tokoh Internet dengan rekam jejak yang jelas, maka banyak orang penasaran dengan ide ini.
Williams merupakan pencetus ide blogger, yang membangun generasi penulis amatir untuk menjadi penyeimbang berita buatan media.
Medium, rencananya, bakal menjadi platform untuk mempublikasikan tulisan panjang yang terkurasi oleh algoritma tadi.
"Mayoritas media kebanyakan berisi berita kurang penting," kata dia selama sesi wawancara dengan media Techcrunch baru-baru ini. "Lebih sedikit publik mengkonsumsi berita bakal lebih baik."
Menurut dia, masyarakat lebih baik menyalurkan energinya pada pengembangan ide-ide yang berdampak luas dan jangka panjang. "Meskipun ide itu saat ini terkesan fiksi, tapi hal tersebut masih lebih baik," kata dia.
Berdasarkan survei yang digelar sekelompok ekonom dengan makalah berjudul "Apakah Media itu Berpengaruh", ada kesimpulan bahwa membaca media, misalnya, Washington Post tidak berpengaruh pada pengetahuan politik, opini, hingga hasil pemilu.
"Ide-ide bagus dan cerita yang menginspirasi itu jauh lebih mengubah kehidupan menjadi lebih baik," kata dia. Namun, ada yang mengkritik bahwa ide ini memerlukan penjabaran lebih lanjut.
"Saat ini, situs yang diluncurkan Williams telah berusia sekitar setahun dan masih misterius," kata Alexis Madrigal dari media The Atlantic.
TECHCRUNCH | BUDI RIZA
Berita terkait
Daftar 12 Laboratorium di Indonesia Digital Test House yang Diresmikan Jokowi Hari Ini
9 hari lalu
Indonesia Digital Test House menjadi laboratorium uji perangkat digital terbesar di Asia Tenggara. Simak pesan peresmian Jokowi.
Baca SelengkapnyaSeputar Indonesia Digital Test House yang Diresmikan Jokowi Hari Ini
10 hari lalu
Jokowi mengharapkan pembukaan Indonesia Digital Test House (IDTH) di BBPPT dapat memperkuat ekosistem digital lokal. Berikut hal-hal seputar IDTH.
Baca SelengkapnyaBegini Cara Mengaktifkan Passkey WhatsApp
11 hari lalu
Passkey memungkinkan pengguna untuk melindungi akun pengguna WhatsApp agar lebih aman.
Baca SelengkapnyaKereta Cepat Jakarta-Surabaya, Kisah Komikus Jepang Sindir Indonesia Lebih Pilih Cina 6 Tahun Lalu
20 hari lalu
Jauh sebelum wacana kereta cepat Jakarta-Surabaya, ada komikus yang pernah sindir Indonesia lebih pilih Cina dari pada Jepang.
Baca SelengkapnyaPsikolog Sebut Perlunya Orang Tua Terapkan Aturan Jelas Penggunaan Ponsel pada Anak
21 hari lalu
Orang tua harus memiliki aturan yang jelas dan konsisten untuk mendisiplinkan penggunaan ponsel dan aplikasi pada anak.
Baca SelengkapnyaPM Australia Sebut Elon Musk Miliarder Sombong Gara-gara Tolak Hapus Unggahan di X
23 hari lalu
Perdana Menteri Australia Anthony Albanese menyebut Elon Musk sebagai miliarder sombong karena tak mau menghapus unggahan di media sosial X.
Baca Selengkapnya10 Prospek Kerja Jurusan Bisnis Digital, Ada Digital Marketer hingga SEO Specialist
28 hari lalu
Berikut ini deretan prospek kerja jurusan Bisnis Digital, di antaranya digital marketing, data analyst, product manager, hingga SEO specialist.
Baca SelengkapnyaPihak-Pihak yang Berkontribusi terhadap Perlindungan Hak Privasi Data Pribadi
29 hari lalu
Di era digital penting untuk melindungi data pribadi sebagai hak privasi. Siapa saja pihak-pihak yang berperan besar melindungi data diri?
Baca SelengkapnyaElon Musk Usulkan Biaya Langgan bagi Pengguna X Baru, Ini Alasannya
31 hari lalu
Elon Musk, CEO platform media sosial X, pada Senin mengusulkan biaya langganan bagi pengguna baru
Baca SelengkapnyaPANDI Luncurkan Indonesia Berdaulat Digital Bersama Pemangku Kepentingan Internet
40 hari lalu
PANDI tengah merancang Identitas digital berbasis Blockchain bekerja sama dengan instansi pemerintahan terkait.
Baca Selengkapnya