TEMPO.CO, Kopenhagen - Spesies tikus baru ditemukan di wilayah Indonesia. Ciri-cirinya berbulu keras seperti duri, punggung berwarna cokelat, perut abu-abu, dan ujung ekor berwarna putih.
Tikus spesies baru yang diberi nama tikus berduri Halmaheramys bokimekot ini ditemukan di wilayah hutan Halmahera oleh tim ekspedisi dari University of Copenhagen, Denmark, dan Museum Zoologi Bogor, Indonesia. Penemuan itu dipublikasikan dalam Zoological Journal of the Linnean Society.
Peneliti baru menangkap enam tikus berduri, yang terdiri dari tiga tikus jantan dewasa dan tiga tikus betina. Saat ini, belum banyak yang diketahui tentang perilaku spesies tikus baru tersebut. Meski begitu, diperkirakan tikus itu adalah hewan omnivora.
Dengan menganalisis DNA tikus dan fitur fisiknya, seperti tengkorak dan gigi, para peneliti memutuskan bahwa tikus itu termasuk genus yang sama sekali baru. Peneliti menamakannya Halmaheramys bokimekot, seperti nama daerah pegunungan yang lokasinya berdekatan dengan lokasi penemuan tikus. Daerah ini berada di bawah ancaman ekologi akibat pertambangan dan deforestasi hutan .
"Penemuan hewan pengerat baru menyorot sejumlah keanekaragamanhayati yang sebelumnya tidak diketahui di wilayah ini, dan juga menunjukkan pentingnya konservasi," kata pemimpin peneliti Pierre-Henri Fabre, dari Centre for Macroecology, Evolution and Climate di University of Copenhagen, Denmark, seperti dikutip dari laman BBC, Selasa 24 September 2013.
Hutan pegunungan Halmahera di Kepulauan Maluku merupakan salah satu wilayah yang kaya akan keanekaragaman flora dan fauna. Sayangnya, wilayah ini terancam rusak akibat usaha penambangan dan penebangan pohon secara masif. Para peneliti berharap temuan hewan mamalia baru ini bisa menjadi langkah awal pendorong eksplorasi dan konservasi yang lebih baik di wilayah Halmahera.
BBC | ROSALINA
Berita terkait
BRIN Temukan Dua Spesies Burung Baru di Kalimantan Tenggara
29 Maret 2022
Pegunungan Meratus yang terisolasi dari rantai pegunungan lain di Kalimantan membentuk komunitas fauna yang unik seperti yang terlihat pada kelompok burung
Baca SelengkapnyaCecak Jarilengkung Hamidy: Spesies Baru dari Kalimantan
12 September 2021
Para peneliti berhasil menemukan spesies cecak baru di Pulau Kalimantan
Baca SelengkapnyaLIPI Temukan Spesies Baru Burung Madu di Alor, Kicaunya Khas
15 Oktober 2019
Peneliti LIPI berhasil menemukan spesies baru burung pemakan madu di Pulau Alor, NTT. Diberi nama mengikuti nama peneliti senior Dewi Prawiradilaga .
Baca SelengkapnyaBanyak Spesies Baru di Pulau Pejantan, KLHK Kirim Peneliti
9 Maret 2017
Tim Balitbang KLHK juga menemukan banyak flora dan fauna unik yang diduga spesies baru, semisal tupai tiga warna dan anggrek yang hidup di atas batu.
Baca SelengkapnyaDonald Trump Jadi Nama Ngengat, Ada Maksud Tersembunyi
18 Januari 2017
Vazrick Nazari memberi nama Donald Trump pada ngengat dengan sisik berwarna putih kekuningan di kepala.
Baca SelengkapnyaPeneliti Temukan Spesies Baru Hiu Prasejarah
5 Oktober 2016
Megalolamna paradoxodon diperkirakan hidup 20 juta tahun lalu dan kini sudah punah.
Baca SelengkapnyaSpesies Baru Laba-laba Unik Ditemukan di Brasil
18 Februari 2016
Delapan spesies baru laba-laba cambuk baru ditemukan di Brasil.
Baca SelengkapnyaHobbit yang Ditemukan di Flores Bukan Spesies Manusia?
18 Februari 2016
Penelitian terbaru ini menggunakan alat pemindai tiga dimensi berteknologi tinggi buatan Jepang.
Baca SelengkapnyaSpesies Hiu Ini Bisa Bercahaya dalam Air
4 Januari 2016
Peneliti menemukan spesies baru hiu bercahaya di dasar samudera. Mereka menyebutnya hiu ninja karena warna tubuhnya hitam pekat.
Baca SelengkapnyaLIPI Temukan 14 Spesies Baru Flora dan Fauna Pulau Enggano
16 November 2015
LIPI telah mengidentifikasi 14 spesies flora dan fauna baru selama Ekspedisi Widya Nusantara 2015 di Pulau Enggano, Bengkulu.
Baca Selengkapnya