Perubahan Iklim Munculkan Hewan Blasteran?  

Reporter

Selasa, 1 Oktober 2013 18:24 WIB

Seekor paus putih, juga dikenal dengan sebutan beluga, mengembuskan lingkaran di Kamogawa Sea World, Tokyo, Jepang (25/12). AP/Itsuo Inouye)

TEMPO.CO, Alaska - Perubahan iklim ternyata membawa dampak buruk lain, yaitu munculnya hewan blasteran. Para ilmuwan di University of Alaska, Amerika Serikat, menyatakan anakan hewan hasil kawin silang banyak dijumpai di kawasan Arktik, kawasan yang paling terkena dampak pemanasan global.

Cepatnya laju pencairan es di Arktik menyebabkan berbagai jenis hewan seperti beruang dan anjing laut, yang sebelumnya dipisahkan oleh lempengan es raksasa, kini bisa berbaur secara bebas dan berkembang biak satu sama lain.

Pada 2006, beruang putih dengan bercak cokelat diyakini sebagai hibrida dari beruang kutub dan beruang grizzly. Sayangnya, beruang blasteran ini dibunuh oleh pemburu Arktik. Para ilmuwan juga pernah menjumpai hibrida paus putih dan paus Bowhead di Laut Bering empat tahun silam.

"Kawin silang mungkin tampak seperti taktik bertahan hidup yang pintar sekaligus mematikan," kata tim ilmuwan dari University of Alaska, Selasa, 1 Oktober 2013. Mematikan karena kawin silang menghasilkan anakan yang tidak fertil alias mandul, kondisi yang bisa berujung pada kepunahan spesies.

Ancaman terjadinya kawin silang bukan hal yang main-main. Tim ilmuwan University of Alaska telah meneliti 34 spesies yang berisiko mengalami kawin silang. Hasil penelitian mereka telah diterbitkan dalam jurnal Nature pada 2010.

Ahli biologi Elin Pierce mengatakan, kawin silang salah satunya terjadi pada spesies anjing laut Harp dan Hooded. Keduanya hidup di pulau es di Samudra Atlantik Utara, dan memperluas jangkauan ke Samudra Arktik pada musim panas. "Mereka bisa dengan mudah bertemu dan berkembang biak di sana," ujarnya.

Kawin silang juga terjadi pada lumba-lumba Harbour dan Dall yang hidup di lepas pantai British Columbia, Kanada. Begitu pula beluga dan narwhals di Laut Arktik.

Para ilmuwan mengatakan munculnya hewan blasteran telah dipastikan lewat analisis molekuler. Berkurangnya luas es di Arktik diyakini menjadi faktor utama yang mendorong terjadinya tumpang tindih habitat satwa sehingga menyebabkan kawin silang.

DAILYMAIL | MAHARDIKA SATRIA HADI

Terhangat
Edsus LEKRA | Senjata Penembak Polisi | Mobil Murah


Baca juga:

Dapat Gaji Tinggi karena Googling Nama Sendiri
8 Gadget yang Akan Jadi Kuno
Telepon Pintar Pengukur Gempa
Sudah Tiada, Nenek Ini Terekam Google Street View

Berita terkait

Prodi Biologi UGM Terbaik di Indonesia QS WUR 2024 Disusul UI, Unair, dan IPB

17 hari lalu

Prodi Biologi UGM Terbaik di Indonesia QS WUR 2024 Disusul UI, Unair, dan IPB

Kampus UGM, UI, Unair, dan IPB masuk daftar prodi biologi terbaik di dunia versi QS WUR 2024.

Baca Selengkapnya

Prodi Biologi UGM Raih Peringkat 1 Terbaik Se-Indonesia Versi QS WUR 2024, Ini Fasilitasnya

17 hari lalu

Prodi Biologi UGM Raih Peringkat 1 Terbaik Se-Indonesia Versi QS WUR 2024, Ini Fasilitasnya

Program studi Biologi di Universitas Gadjah Mada (UGM) tempati urutan 1 terbaik se-Indonesia dan masuk daftar 501-550 terbaik di dunia.

Baca Selengkapnya

Program Studi Biologi UGM Raih Peringkat 1 di Indonesia Versi QS WUR 2024, Ini Profilnya

20 hari lalu

Program Studi Biologi UGM Raih Peringkat 1 di Indonesia Versi QS WUR 2024, Ini Profilnya

Program studi Biologi UGM raih peringkat 1 di Indonesia Versu QR WUR by Subject 2024. Berikut profil prodi ini.

Baca Selengkapnya

Polusi Udara Dapat Mengubah Aroma Bunga, Membuat Bingung Serangga

20 Februari 2024

Polusi Udara Dapat Mengubah Aroma Bunga, Membuat Bingung Serangga

Polusi udara telah mendegradasi senyawa kimia di balik aroma memikat bunga-bunga. Simak hasil studi tim peneliti di Amerika Serikat ini.

Baca Selengkapnya

Katak Langka Penuh Bintik Seperti Mutiara Ditemukan di Pegunungan Sanggabuana

11 September 2023

Katak Langka Penuh Bintik Seperti Mutiara Ditemukan di Pegunungan Sanggabuana

Katak langka ini berwarna oranye kecokelatan. Tubuhnya dipenuhi bintik putih seperti mutiara dan berkilau saat disorot cahaya senter.

Baca Selengkapnya

Orca di Eropa Diduga Ajarkan Sesamanya untuk Serang Kapal Layar

23 Mei 2023

Orca di Eropa Diduga Ajarkan Sesamanya untuk Serang Kapal Layar

Laporan-laporan tentang pertemuan dengan orca yang agresif di lepas pantai Iberian mulai muncul pada Mei 2020, dan belakangan menjadi lebih sering.

Baca Selengkapnya

Bedah dan CT Scan Ungkap Ular Betina Punya 2 Klitoris

16 Desember 2022

Bedah dan CT Scan Ungkap Ular Betina Punya 2 Klitoris

Ini adalah bukti resmi pertama organ genital ular betina.

Baca Selengkapnya

Ig Nobel Bidang Fisika 2022: Penelitian Kenapa Bebek Berenang Berbaris

21 September 2022

Ig Nobel Bidang Fisika 2022: Penelitian Kenapa Bebek Berenang Berbaris

Ig Nobel diberikan kepada penelitian-penelitian yang dianggap paling aneh, konyol dan unik yang membuat 'tertawa namun kemudian berpikir'.

Baca Selengkapnya

Jeff, Peraih Medali Olimpiade Biologi di Armenia: 48 Jam Sehari Tak Cukup

23 Juli 2022

Jeff, Peraih Medali Olimpiade Biologi di Armenia: 48 Jam Sehari Tak Cukup

Jefferson peraih medali perunggu di olimpiade Biologi internasional di Armenia sudah merantau sejak SD. Memiliki segudang prestasi.

Baca Selengkapnya

3 Kampus di Indonesia Terbaik di Bidang Biologi

16 Juni 2022

3 Kampus di Indonesia Terbaik di Bidang Biologi

Di urutan ke-2 dan ke-3 ada Universitas Gadjah Mada dan Universitas Indonesia sebagai kampus terbaik di bidang Biologi. Kampus mana yang pertama?

Baca Selengkapnya