TEMPO.CO, Tokyo - Pada 1995, penyelam melihat pola melingkar yang indah dan aneh di dasar laut lepas pantai Jepang. Lalu tak lama berselang, lingkaran-lingkaran lain ditemukan di dekatnya. Beberapa penyelam menyamakan formasi itu dengan "lingkaran tanaman bawah air". Formasi geometris itu secara misterius datang dan pergi, dan selama lebih dari satu dekade, tidak seorang pun yang tahu apa yang membuatnya.
Namun akhirnya, pencipta formasi luar biasa itu ditemukan: spesies baru ikan buntal. Studi lebih lanjut menunjukkan ikan-ikan buntal kecil membuat lingkaran hiasan itu untuk menarik pasangan. Ikan jantan bersusah payah mengepakkan sirip mereka saat berenang di sepanjang dasar laut, menghasilkan sedimen dan pola melingkar menakjubkan. Meskipun ikan itu hanya sepanjang 12 sentimeter, mereka mampu membuat formasi berdiameter sekitar 2 meter.
Ketika lingkaran itu selesai, ikan betina datang memeriksanya. "Jika mereka menyukainya, mereka bereproduksi dengan ikan jantan," kata Hiroshi Kawase, kurator Coastal Branch of Natural History Museum and Institute di Chiba, Jepang. "Tapi tidak ada yang tahu persis apa yang ikan betina cari dalam lingkaran itu atau apa ciri-ciri yang mereka inginkan," ujar Kawase kepada LiveScience, Rabu, 2 Oktober 2013.
Pemijahan buntal terjadi lewat proses begini: ikan betina bertelur di sedimen halus di tengah lingkaran, kemudian ikan jantan membuahinya secara eksternal. Lalu, ikan betina menghilang, dan ikan jantan tinggal selama enam hari, menurut penelitian itu, kemungkinan untuk menjaga telur.
Berita terkait
BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo
26 November 2023
BRIN memberikan penghargaan tertinggi kepada periset Indonesia yang berprestasi, dan kepada tokoh yang telah memberikan andil kemajuan iptek.
Baca SelengkapnyaJokowi Dorong Generasi Muda Kuasai Iptek Dibarengi Budi Pekerti
19 Agustus 2023
Jokowi mendorong pelajar Muhammadiyah untuk memiliki kemampuan iptek dan juga budi pekerti yang baik
Baca SelengkapnyaJokowi Ungkap 3 Acuan Penting Menuju Visi Indonesia Emas 2045
15 Juni 2023
Presiden Joko Widodo alias Jokowi membeberkan tiga hal penting yang menjadi acuan menuju visi Indonesia Emas 2045. Simak detailnya.
Baca SelengkapnyaMemahami Globalisasi serta Dampak Negatif dan Positifnya
10 Desember 2022
Dengan adanya globalisasi, segala aktivitas manusia semakin mudah. Namun lihat juga dampak negatif dan positifnya.
Baca SelengkapnyaDi Acara HUT PGRI, Jokowi Minta Guru Pastikan Anak Didik Kuasai Iptek dan Keterampilan Teknis
3 Desember 2022
Jokowi meminta para guru memastikan anak didiknya menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi
Baca SelengkapnyaSiti Fauziah Dorong Mahasiswa Kuasai Iptek dan Lestarikan Budaya
25 November 2022
MPR membuka pintu lebar-lebar kepada seluruh elemen bangsa termasuk para mahasiswa untuk berkunjung dan mendapatkan semua informasi.
Baca SelengkapnyaBRIN Anugerahkan Habibie Prize 2022 kepada Empat Ilmuwan
10 November 2022
Penghargaan Habibie Prize 2022 diberikan pada empat ilmuwan yang memberikan kontribusi di bidang iptek dan inovasi.
Baca SelengkapnyaPresiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek
4 November 2022
Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) menyelenggarakan Symposium on State Ideology and International Conference on Digital Humanities 2022 di Institut Teknologi Bandung.
Baca SelengkapnyaPemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional
20 April 2022
Ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi (Iptekin) telah menjadi salah satu faktor utama bagi negara-negara maju dalam mempercepat program pembangunan nasional di berbagai sektor, terlebih pada sektor pembangunan ekonomi berbasis pengetahuan.
Baca SelengkapnyaPraktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia
20 April 2022
Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia
Baca Selengkapnya