TEMPO.CO, Seoul – Ubur-ubur tumbuh dengan pesat di berbagai belahan dunia. Hewan yang sering kali menjadi hama ini telah merugikan industri kelautan dalam jumlah yang besar. Memberantas hama ini bukanlah hal yang mudah. Bahkan, gara-gara serangan ubur-ubur, reaktor nuklir terbesar Swedia mati. Untuk itu, peneliti dari Urban Robotics Lab di Korea Advanced Institute of Science and Technology merancang sebuah robot yang bisa memberantas hama ini.
Dilaporkan laman Daily Mail, Jumat, 4 Oktober, sebuah robot bernama JEROS (Jellyfish Elimination Robotic Swarm) bisa membunuh 900 kilogram ubur-ubur dalam waktu satu jam saja. Robot patroli ini menggunakan sistem GPS dan dirancang dengan menggunakan kamera.
JEROS memiliki sistem mematikan yang bekerja dengan menciptakan perangkap binatang dalam jaring-jaring yang terendam di laut. Setelah ubur-ubur berhasil masuk perangkap, ubur-ubur akan dibasmi dengan menggunakan pisau yang menjadi bagian alat ini.
Alat ini cukup berhasil. Dalam uji coba yang dilakukan pada tahun 2009 silam, JEROS telah berhasil menekan kerugian hingga Rp 3,4 triliun yang disebabkan oleh si ubur-ubur. Sistem ini dinilai lebih murah daripada menjebak ubur-ubur di dalam jaring. Dan tentunya, JEROS bekerja lebih cepat dan efektif.
Presiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek
4 November 2022
Presiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek
Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) menyelenggarakan Symposium on State Ideology and International Conference on Digital Humanities 2022 di Institut Teknologi Bandung.
Pemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional
20 April 2022
Pemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional
Ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi (Iptekin) telah menjadi salah satu faktor utama bagi negara-negara maju dalam mempercepat program pembangunan nasional di berbagai sektor, terlebih pada sektor pembangunan ekonomi berbasis pengetahuan.