Perilaku warga yang masih membuang sampah dan limbah rumah tangga ke sungai membuat sampah terbawa hingga menumpuk di Pantai Tanjung Burung, Kabupaten Tangerang, Banten ini. Pantai Sepanjang 51 kilometer tercemar limbah plastik yang sulit terurai. TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat
TEMPO.CO, Jakarta - Partikel kecil dari sampah plastik yang tertelan oleh makhluk pengurai, seperti cacing di laut, ternyata dapat berpengaruh negatif terhadap keanekaragaman hayati. Sampah plastik berukuran mikro itu kemungkinan dapat mentransfer polutan beracun dan bahan kimia ke bagian pencernaan makhluk pengurai itu.
Diperkirakan 150 juta ton limbah dibuang tiap tahun. Temuan ini telah diterbitkan dalam jurnal Current Biology. "Penelitian yang kami lakukan benar-benar sebuah tantangan," kata peneliti utama, Mark Browne, seorang ahli ekologi dari US-based National Center for Ecological Analysis and Synthesis. Temuan mereka menunjukkan bahwa plastik dapat mempengaruhi organisme.
Tim menemukan bahwa potongan-potongan kecil dari plastik yang berukuran 1 milimeter atau lebih kecil dapat menjadi agen polutan. Bahan kimia aditif yang terkandung di dalamnya dapat ditelan oleh lugworm atau cacing pantai (Arenicola marina).
Proses ini membuat bahan kimia masuk ke dalam jaringan. Ini menyebabkan berbagai efek biologis seperti stres termal dan ketidakmampuan mengkonsumsi banyak sedimen. Cacing pantai yang mendapat julukan eco-engineers ini mampu memakan bahan organik dari sedimen dan mencegah penumpukan lumpur.
Selama 40 hingga 50 tahun, para peneliti telah menemukan konsentrasi bahan kimia yang besar pada hewan. Bahan kimia tersebut adalah polutan dan plastik. Tetapi tak seorang pun bisa menunjukkan apakah bahan kimia tersebut ditransfer dari sampah plastik.
Mengenal Limbah B3, Begini Dampak Kerusakan Lingkungan Akibat Limbah Elektronik dan Industri
30 November 2022
Mengenal Limbah B3, Begini Dampak Kerusakan Lingkungan Akibat Limbah Elektronik dan Industri
Limbah B3 dibagi menjadi limbah elektronik dan fashion. Hal ini menjadi permasalahan utama yang akan menyerang kondisi manusia dan lingkungan dalam keseharian.