TEMPO.CO, Prancis – Hanya beberapa hari setelah Colorado menjadi negara bagian Amerika Serikat pertama yang melegalkan ganja, peneliti dari Prancis justru berhasil menemukan cara untuk mengurangi dampak negatif penggunaan tanaman yang bersifat adiktif ini.

Dilaporkan CNET, Kamis, 2 Januari 2014, peneliti Prancis mengatakan, mereka telah menemukan hormon alami yang berfungsi sebagai pertahanan spontan di otak terhadap rasa melayang yang ditimbulkan dari penggunaan ganja.

Lewat penelitiannya pada tikus di laboratorium, mereka menemukan bahwa hormon steroid pregnenolone dapat mengurangi aktivitas otak tertentu yang disebut dengan reseptor cannabinoid tipe-1 (CB1).

Menurut penulis utama studi ini, Pier Vincenzo Piazza, dari Institut Kesehatan dan Penelitian Medis Prancis (INSERM), hormon, yang sebelumnya tidak diyakini memiliki efek biologis sendiri, benar-benar mampu menangkal euforia ringan yang disebabkan oleh THC, yakni bahan psikoaktif dalam ganja.

Penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Science ini menawarkan pendekatan baru untuk mengobati keracunan dan kecanduan ganja dengan mengisolasi sifat obat ganja, sehingga memungkinkan penggunanya memblokir efek perilaku dan somatik yang timbul akibat pemakaian candu tersebut.

Meski baru diujikan pada tikus di laboratorium, tapi peneliti yakin suatu saat hal ini bisa diterapkan pada manusia. Dengan begitu, sekitar 147 juta orang di dunia yang menggunakan ganja, menurut data WHO, memiliki harapan untuk benar-benar terlepas dari jenis narkotik ini.

ANINGTIAS JATMIKA | CNET

Berita lain:
Inilah Salah Satu Kesalahan Google
Mereka yang Terkenal di 2013 Lantaran Internet
Inilah Salah Satu Kesalahan Google
Penjualan Laptop Chromebook Melonjak