Fitur Baru Pesan Gmail, Mengancam Privasi?

Reporter

Editor

Rosalina ocha

Senin, 13 Januari 2014 16:41 WIB

Gmail. Telegraph.co.uk

TEMPO.CO, Jakarta - Pengguna layanan Gmail dari Google akan bisa lebih mudah mengirim pesan langsung ke akun Gmail yang belum mereka kenal. Google mempermudah pencarian alamat email yang terdaftar dengan cara langsung menampilkan daftar yang sesuai begitu pengirim mengetik hurup tertentu. Fitur baru ini akan berlaku bagi semua orang yang telah terdaftar dalam akun Gmail maupun Google+.

Akan tetapi, perubahan dalam fitur ini dianggap telah menimbulkan keprihatinan di antara mereka yang sangat memperhatikan sebuah privasi, dimana mereka khawatir setiap orang sekalipun orang asing dapat sewaktu-waktu menghubungi mereka.

Juru kampanye mengenai masalah privasi, Marc Rotenberg, dari Electronic Privacy Information Center mengatakan bahwa fitur baru ini sangat "mengganggu", dan membandingkannya dengan kasus cacat privasi di produk Google sebelumnya.

"Ada gema yang kuat dari kekacauan Google Buzz," kata dia, merujuk pada inkarnasi awal jaringan sosial perusahaan, yang membuat daftar kontak pengguna Gmail bisa diakses oleh umum secara online.

Namun Google justru beralasan, fitur ini akan memudahkan pengguna untuk berkomunikasi dengan kawan dan rekan-rekan mereka. Dalam fitur ini, para pengguna Gmail akan melihat daftar sambungan Google+ mereka ketika mereka mulai mengetik nama dalam kolom 'To' ketika akan mengirim pesan email. Hal sama akan terjadi jika pengirim tidak tahu alamat email orang yang mereka sedang berusaha hubungi.

Pembaruan fitur ini telah diumumkan di dalam blog resmi Gmail oleh manajer produk David Nachum, yang mengatakan perubahan ini akan membuat "orang yang menggunakan Gmail dan Google+ lebih mudah untuk terhubung melalui email."

Meskipun begitu, pengguna akan tetap dapat memilih untuk menonaktifkan fitur baru ini atau menentukan hanya orang-orang tertentu saja yang berada dalam 'lingkaran' mereka untuk bisa menghubungi. Sedangkan pengguna yang mendaftar ke Gmail kini secara otomatis diberi akun Google+, kecuali mereka memilih untuk tidak mengaktifkannya.

Bagaimanapun juga, pengaturan default fitur ini memungkinkan setiap orang yang berada dalam jaringan Google dapat saling berhubungan tanpa persetujuan.

Nachum mengatakan bahwa semua pengguna mendapatkan peringatan mengenai fitur baru ini dan bagaimana untuk mengubah pengaturan default, dalam beberapa hari ke depan.

BBC | ROSALINA

Berita terkait

56 Siswa SMK Ini Jalani Program Backpacker dari Sekolahnya ke 20 Negara

41 hari lalu

56 Siswa SMK Ini Jalani Program Backpacker dari Sekolahnya ke 20 Negara

Selain mencari pengalaman dan ilmu di kampus-kampus tujuan, siswa santri ini juga membagikan ilmu dan pengetahuan di bidang teknologi informasi.

Baca Selengkapnya

Prabowo Tegas di Debat Capres Mau Bangun Pabrik Ponsel, Pengamat: TKDN-nya Saja

6 Februari 2024

Prabowo Tegas di Debat Capres Mau Bangun Pabrik Ponsel, Pengamat: TKDN-nya Saja

Barangkali tak dibayangkan Prabowo, pengamat telekomunikasi yang pernah bekerja di Jerman ini sebut bikin pabrik ponsel di Indonesia tidak mudah.

Baca Selengkapnya

Janji Capres Bangun Teknologi Informasi, Peneliti TII: Perlu Insentif dan Kebebasan Ekonomi

5 Februari 2024

Janji Capres Bangun Teknologi Informasi, Peneliti TII: Perlu Insentif dan Kebebasan Ekonomi

Pemerintah perlu menyediakan insentif untuk membangun dan memperkuat teknologi informasi di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Tiga Capres soal Teknologi Informasi: Dari Bangun Pabrik hingga Penguatan SDM

5 Februari 2024

Tiga Capres soal Teknologi Informasi: Dari Bangun Pabrik hingga Penguatan SDM

Dalam debat kelima Ahad malam, tiga Capres menjelaskan pandangannya soal kedaulatan teknologi informasi.

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno: Tunggakan Uang Kuliah di ITB, Prabowo Mau Tambah Dokter

5 Februari 2024

Top 3 Tekno: Tunggakan Uang Kuliah di ITB, Prabowo Mau Tambah Dokter

Berita dari ITB puncaki Top 3 Tekno terkini. Tapi yang mendominasi adalah berita dari debat capres yang bahas teknologi informasi dan kesehatan.

Baca Selengkapnya

Teknologi Informasi di Debat Capres, Pakar di ITB Sebut 3 Tantangan Rezim Baru

4 Februari 2024

Teknologi Informasi di Debat Capres, Pakar di ITB Sebut 3 Tantangan Rezim Baru

Pakar teknologi informasi dari ITB mengatakan rezim baru perlu melakukan digitalisasi dan pencerdasan secara masif untuk transformasi Indonesia.

Baca Selengkapnya

BlackBerry Raup Untung dari Layanan Keamanan Siber

21 Desember 2023

BlackBerry Raup Untung dari Layanan Keamanan Siber

BlackBerry secara mengejutkan melaporkan laba kuartalan, didukung oleh tingginya permintaan layanan keamanan siber di tengah maraknya ancaman online.

Baca Selengkapnya

AI Dimanfaatkan 198 Startup Indonesia, Wamenkominfo: Gambaran Potensi ke Depan

8 Desember 2023

AI Dimanfaatkan 198 Startup Indonesia, Wamenkominfo: Gambaran Potensi ke Depan

Data Tracxn Technologies Limited yang mencatat hingga Juni 2023 ada 198 startup Indonesia yang memanfaatkan AI dalam penyediaan layanannya.

Baca Selengkapnya

Teknologi Diharapkan Bisa Jadi Alat Pengembangan Diri Guru dan Murid

18 November 2023

Teknologi Diharapkan Bisa Jadi Alat Pengembangan Diri Guru dan Murid

Pemerintah mengajak lebih banyak masyarakat menggunakan teknologi dalam proses belajar mengajar. Harapannya lebih banyak lahir talenta digital.

Baca Selengkapnya

Jurus Kemendikbud Tingkatkan Kompetensi Guru di Bidang TIK

10 Oktober 2023

Jurus Kemendikbud Tingkatkan Kompetensi Guru di Bidang TIK

Program PembaTIK diharapkan bisa meratakan kualitas pendidikan di Indonesia melalui kreativitas para guru dalam menyajikan sistem pembelajaran.

Baca Selengkapnya