Mesin Penjernih Air ITB Go Internasional

Reporter

Sabtu, 14 Juni 2014 06:45 WIB

I Gede Wenten adalah seorang yang berhasil menemukan cara baru filtasi bir dengan memakai selaput membran, dengan seperti itu mutu dari bir tetap terjaga dan limbah produksi pabrik bir tidak mencemari lingkungan sehingga Wenten dianugrahi Suttle Award dari Filtration Society, Ingris. Tempo/Jacky Rachmansyah

TEMPO.CO, Bekasi -Menteri Riset dan Teknologi, Gusti Muhammad Hatta, meresmikan produksi massal mesin penjernih air berteknologi membran di PT Yasunli Abadi Utama Plastik, Kawasan Industri MM2100 Kecamatan Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi, Kamis, 12 Juni 2014. Penjernih air itu merupakan karya dosen yang juga peneliti dari Institut Teknologi Bandung, I Gede Wenten.

Menurut Menristek, upaya produksi massal tersebut merupakan intermediasi Business Innovation Center (BIC) Kementerian Riset dan Teknologi, yang mempertemukan ITB dengan PT Ifaria Gemilang (IFA) sebagai produsen penjernih air dengan teknologi terintegrasi yang dinamai 'Integrated Home Drinking Water Purifier Technology-Antibacterial Nano Particle Hollow-Fiber Membrane' tersebut. "Dalam satu jam perusahaan bisa memproduksi 60 unit penjernih air," kata dia.

Terwujudnya proses alih teknologi antara akademisi atau inventor dengan industri yang bakal memproduksi massal ini membuktikan bahwa hasil karya teknologi Indonesia memiliki daya saing dengan teknologi luar negeri. Karya peneliti ITB itu juga mempunyai keunggulan yang sanggup bersaing di pasar. (Baca:Kelurahan di Jakarta Akan Dapat Penjernih Air)

Menristek mengatakan, langkah tersebut dapat memacu terjadinya kolaborasi inovasi lainnya antara industri dan akademisi melalui dukungan pemerintah atau yang biasa disebut kolaborasi academics-businees-government (ABG). "Kami sangat mendukung kolaborasi ini, demi percepatan proses komersialisasi hasil invensi menjadi karya inovasi nasional."

<!--more-->



I Gede Wenten mengatakan, teknologi penjernih air dengan membran yang diciptakannya memiliki keunggulan karena terintegrasi dengan lima macam filtrasi air minum dan teknologi purifikasi. Air disaring dan dimurnikan lewat strainer, karbon aktif, nanopartikel, ultrafiltrasi (UF), dan bioceramic sehingga air dipastikan sehat dan layak konsumsi.

"Kalsium yang dibutuhkan tubuh juga tidak hilang," kata dia. "Ukuran dari alat penjernih air ini pun kecil, sehingga cocok untuk konsumsi skala rumah tangga."

Cara kerja alat dengan ukuran tinggi sekitar 50 sentimeter itu juga sederhana. Pengguna cukup memasukkan air tanah atau air keran ke dalam penjernih. Setelah melalui proses penyaringan dan purifikasi dengan mengintegrasikan lima teknologi di dalamnya, air yang dihasilkan langsung siap diminum. "Penggantian filter per enam bulan sekali," ujar dia. (Baca:Wenten Si Penemu Membran Filtrasi Bir)

Sementara itu, Presiden Direktur IFA, Tanu Sutomo mengungkapkan, bahwa IFA memiliki misi untuk mempromosikan dan mengusung teknologi anak bangsa ke pasar, dan menunujukkan bawah masyarakat Indonesia tidak perlu menggunakan produk impor. "Karya teknologi Indonesia mampu bersaing di pasar dalam negeri bahkan internasional," tutur Tanu.

Ia menambahkan, teknologi integrated home drinking water purifier akan dipasarkan pada Agustus mendatang. Namun, ia tak merinci harga pasarannya itu. Namun, menurut dia, nilainya relatif terjangkau bagi masyarakat. "Agustus-September siap dipasarkan," ujar Tanu. " (Baca:I Gede Wenten Raih Habibie Award)

ADI WARSONO

Terpopuler:
Sekab: JK Minta Rumah di Brawijaya ke SBY

JK Minta Rumah, Sudi Silalahi Tak Tahu Batas Harga

Sukacita Neymar Bikin Gol di Debut Piala Dunia

Ini Situs Tak Layak yang Sering Dikunjungi Anak

Chelsea Resmi Boyong Fabregas





Berita terkait

Agar Peserta Tetap Rapi, Panitia UTBK SNBT 2024 Sediakan Kemeja dan Sepatu Pinjaman

6 jam lalu

Agar Peserta Tetap Rapi, Panitia UTBK SNBT 2024 Sediakan Kemeja dan Sepatu Pinjaman

Mengatasi peserta yang berpakaian kurang pantas, panitia UTBK SNBT 2024 menyediakan kostum pinjaman, umumnya berupa kemeja dan sepatu.

Baca Selengkapnya

Cara Panitia Pengawas UPI hingga Unpad Cegah Upaya Kecurangan UTBK

20 jam lalu

Cara Panitia Pengawas UPI hingga Unpad Cegah Upaya Kecurangan UTBK

Pusat Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) di Bandung menerapkan berbagai macam cara untuk mengantisipasi kecurangan saat UTBK SNBT 2024

Baca Selengkapnya

Lulus Magister Administrasi Bisnis ITB, Influencer Dokter Tirta Raih Predikat Cumlaude

1 hari lalu

Lulus Magister Administrasi Bisnis ITB, Influencer Dokter Tirta Raih Predikat Cumlaude

Bersama lulusan lain, dokter Tirta menghadiri Sidang Terbuka Wisuda Kedua ITB Tahun Akademik 2023/2024 di Gedung Sabuga, ITB.

Baca Selengkapnya

Potensi Bahaya Gempa Deformasi Batuan Dalam, Ahli ITB: Lokasi Dekat Daratan

1 hari lalu

Potensi Bahaya Gempa Deformasi Batuan Dalam, Ahli ITB: Lokasi Dekat Daratan

Lokasi sumber gempa lebih dekat dengan daratan sehingga potensi untuk merusak lebih besar

Baca Selengkapnya

ITB Siap Gelar UTBK SNBT 2024, Peserta Disarankan Datang Pakai Angkutan Umum

2 hari lalu

ITB Siap Gelar UTBK SNBT 2024, Peserta Disarankan Datang Pakai Angkutan Umum

ITB siap 100 persen menggelar UTBK SNBT 2024.

Baca Selengkapnya

Ketua RT Palugada di Balik Rekor MURI Jalan Gang 8 Malaka Jaya Duret Sawit

3 hari lalu

Ketua RT Palugada di Balik Rekor MURI Jalan Gang 8 Malaka Jaya Duret Sawit

Salah satu Rukun Tetangga (RT) di wilayah Jakarta Timur kini tercatat dalam Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI).

Baca Selengkapnya

Budi Gunadi Sadikin Terpilih sebagai Ketua Majelis Wali Amanat ITB

5 hari lalu

Budi Gunadi Sadikin Terpilih sebagai Ketua Majelis Wali Amanat ITB

Pemilihan Budi Gunadi Sadikin itu berlangsung secara musyawarah untuk mufakat dalam rapat pleno perdana MWA ITB di Gedung Kemenristekdikti.

Baca Selengkapnya

Biaya Kuliah ITB 2024 Jalur SNBP, SNBT, dan Mandiri

7 hari lalu

Biaya Kuliah ITB 2024 Jalur SNBP, SNBT, dan Mandiri

Rincian perkiraan biaya kuliah jalur SNBP, SNBT, dan Seleksi Mandiri ITB tahun akademik 2024

Baca Selengkapnya

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?

9 hari lalu

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?

Penulisan jurnal ilmiah bagi dosen akan membantu menyumbang angka kredit dosen, meskipun tak wajib publikasi di jurnal Scopus.

Baca Selengkapnya

Banyak dibutuhkan di Bidang Asuransi, Mengenal Profesi Aktuaris

11 hari lalu

Banyak dibutuhkan di Bidang Asuransi, Mengenal Profesi Aktuaris

Menjadi seorang aktuaris memang tidak mudah karena dalam pekerjaannya mengaplikasikan beberapa ilmu sekaligus seperti matematika hingga statistika.

Baca Selengkapnya