Bakteri Bahama Makan Pasir dari Sahara

Reporter

Rabu, 30 Juli 2014 16:46 WIB

Ralstonia eutropha, bakteri penghasil alkohol untuk bahan bakar. energydigital.com

TEMPO.CO, Miami - Bakteri yang hidup di perairan air hangat di wilayah kepulauan Bahama, cyanobacteria, ternyata mendapat pasokan makanan dari bagian dunia yang jauh. Sebuah studi menemukan bakteri tersebut mengkonsumsi debu kaya mineral dari Gurun Sahara di Afrika yang terbawa angin. (Baca juga: Ilmuwan Temukan Fosil Burung Bersayap Empat)

Tiupan angin bisa membawa debu-debu dari Sahara menyeberangi Samudra Atlantik dengan menempuh jarak sekitar 8.000 kilometer. Laporan riset yang dimuat dalam jurnal Geology edisi Agustus 2014 menyebutkan debu-debu itu akhirnya mengendap di sepanjang wilayah Great Bahama Bank. Area tersebut merupakan gundukan gamping yang menjulang dari dasar laut di perairan dangkal. (Baca juga: Pemburu Badak Afrika Divonis 77 Tahun Penjara)

Para peneliti menemukan debu itu kaya akan besi dan mangan--elemen yang membantu mereka memetakan rute perjalanan debu tersebut dari Sahara. Mereka telah mengukur kandungan metal dalam 270 sampel yang diambil dari dasar laut selama tiga tahun. Area di sebelah barat Andros, pulau terbesar di kawasan Bahama, dinilai memiliki kandungan elemen dengan konsentrasi tertinggi.

Peter Swart, pemimpin studi dan Kepala Marine Geosciences Universitas Miami, menuturkan debu yang kaya elemen besi dari Sahara itu membantu pembentukan gundukan Great Bahama Bank dan menyediakan bahan pangan bagi cyanobacteria. Selama lebih dari 100 juta tahun, sedimentasi yang terbentuk di Bahama menyebabkan populasi cyanobacteria meledak dan mengubah warna air menjadi seputih susu, seperti yang terlihat di area perairan sekitar Pulau Andros.

Organisme ini mendapatkan energi melalui proses fotosintesis dengan memanfaatkan cahaya matahari. "Bakteri ini butuh besi sepuluh kali lebih banyak ketimbang organisme lain yang melakukan proses fotosintesis karena mereka menelan nitrogen di atmosfer," ujar Swart. Hasil dari pengolahan nitrogen tersebut menyebabkan penurunan kadar karbon dioksida dan memicu kenaikan kalsium karbonat yang membuat perairan di sekitar Andros memutih.

LIVESCIENCE | GABRIEL WAHYU TITIYOGA







Terpopuler
Situs Berita Palsu, Ini Cara Stop Penyebarannya
Hadapi Situs Berita Palsu, Lakukan Hal Ini
Apple Bantah Gunakan Program Mata-mata
Supaya Selfie Anda Terlihat Keren

Berita terkait

BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo

26 November 2023

BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo

BRIN memberikan penghargaan tertinggi kepada periset Indonesia yang berprestasi, dan kepada tokoh yang telah memberikan andil kemajuan iptek.

Baca Selengkapnya

Jokowi Dorong Generasi Muda Kuasai Iptek Dibarengi Budi Pekerti

19 Agustus 2023

Jokowi Dorong Generasi Muda Kuasai Iptek Dibarengi Budi Pekerti

Jokowi mendorong pelajar Muhammadiyah untuk memiliki kemampuan iptek dan juga budi pekerti yang baik

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap 3 Acuan Penting Menuju Visi Indonesia Emas 2045

15 Juni 2023

Jokowi Ungkap 3 Acuan Penting Menuju Visi Indonesia Emas 2045

Presiden Joko Widodo alias Jokowi membeberkan tiga hal penting yang menjadi acuan menuju visi Indonesia Emas 2045. Simak detailnya.

Baca Selengkapnya

Memahami Globalisasi serta Dampak Negatif dan Positifnya

10 Desember 2022

Memahami Globalisasi serta Dampak Negatif dan Positifnya

Dengan adanya globalisasi, segala aktivitas manusia semakin mudah. Namun lihat juga dampak negatif dan positifnya.

Baca Selengkapnya

Di Acara HUT PGRI, Jokowi Minta Guru Pastikan Anak Didik Kuasai Iptek dan Keterampilan Teknis

3 Desember 2022

Di Acara HUT PGRI, Jokowi Minta Guru Pastikan Anak Didik Kuasai Iptek dan Keterampilan Teknis

Jokowi meminta para guru memastikan anak didiknya menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi

Baca Selengkapnya

Siti Fauziah Dorong Mahasiswa Kuasai Iptek dan Lestarikan Budaya

25 November 2022

Siti Fauziah Dorong Mahasiswa Kuasai Iptek dan Lestarikan Budaya

MPR membuka pintu lebar-lebar kepada seluruh elemen bangsa termasuk para mahasiswa untuk berkunjung dan mendapatkan semua informasi.

Baca Selengkapnya

BRIN Anugerahkan Habibie Prize 2022 kepada Empat Ilmuwan

10 November 2022

BRIN Anugerahkan Habibie Prize 2022 kepada Empat Ilmuwan

Penghargaan Habibie Prize 2022 diberikan pada empat ilmuwan yang memberikan kontribusi di bidang iptek dan inovasi.

Baca Selengkapnya

Presiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek

4 November 2022

Presiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek

Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) menyelenggarakan Symposium on State Ideology and International Conference on Digital Humanities 2022 di Institut Teknologi Bandung.

Baca Selengkapnya

Pemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional

20 April 2022

Pemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional

Ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi (Iptekin) telah menjadi salah satu faktor utama bagi negara-negara maju dalam mempercepat program pembangunan nasional di berbagai sektor, terlebih pada sektor pembangunan ekonomi berbasis pengetahuan.

Baca Selengkapnya

Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia

20 April 2022

Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia

Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia

Baca Selengkapnya