LG Electronics setalh sukses merilis Smartphone LG Nexus 5, kini memproduksi ponsel pintar terbarunya yaitu LG G Flex yang di desain melengkung. digitaltrends.com
TEMPO.CO, California - Setelah beredarnya bocoran mengenai spesifikasi telepon pintar Nexus 6 di Internet, kini giliran sabak digital Nexus 8 yang ramai diperbincangkan. Nexus 8 diproyeksikan sebagai produk kelas premium dengan prosesor 64 bit yang mendukung kecepatan performa.
Situs International Business Times, Selasa, 12 Agustus 2014, mengulas secara singkat bocoran spesifikasi Nexus 8. Sabak digital ini kabarnya dibekali produk buatan produsen asal Cina, HTC. "Semua rumor mengarah kepada HTC yang memberi kode nama Volantis untuk produknya," tulis International Business Times.
Nexus 8 memiliki ukuran layar 8 inci, yang artinya hampir sama dengan kompetitornya seperti, iPad Mini, LG G Pad 8.3, serta Samsung Galaxy Note 8.0. Prosesornya menggunakan chipset Tegra 64 bit. Sementara itu, komponen pendukung koneksinya menggunakan produk Qualcomm yang dapat beroperasi di jaringan 4G long term evolution (LTE).
Sistem operasinya dijalankan oleh Android L. Produk Nexus selalu memperoleh keistimewaan untuk menggunakan seri Android teranyar. Adapun kamera utamanya beresolusi 8 megapiksel.
Rumor berikutnya adalah waktu peluncuran yang bakal dilaksanakan 19 Agustus mendatang di New York, Amerika Serikat. Waktu peluncuran ini semakin memperkuat kabar penggunaan produk HTC. Sebab, pada hari yang sama, HTC juga mengadakan acara peluncuran sejumlah produk, salah satunya HTC M8 versi Windows Phone.
Namun ada juga yang menyebutkan Nexus 8 akan diluncurkan pada Oktober-November tahun ini. "Waktu tersebut bersamaan dengan rencana peluncuran Android L," ujar seorang sumber di Google. (Baca juga: Begini Tampang Nexus 5 Ber-Android Kit Kat)
Satu unit Nexus 8 diperkirakan dibanderol US$ 300 atau sekitar Rp 3,5 juta. Harga ini lebih murah dibanding kompetitornya. Ini karena Google tidak mengeruk keuntungan dari penjualan perangkat keras. Raksasa digital Negeri Abang Sam ini masih mengandalkan pemasukan dari layanan mesin pencari, peranti lunak, dan aplikasi.
