Emas Masa Lalu Diangkut dari Situs 'Kapal Emas'  

Reporter

Kamis, 18 September 2014 20:57 WIB

Seorang penyelam berenang di dekat puing kapal karam Baron Gautsch, di dekat Rovinj, Kroasia, Minggu 22 Juni 2014. Peringatan 100 tahun tenggelamnya kapal Baron Gautsch, kapal uap Austro-Hungaria yang tenggelam di perairan utara laut Adriati, akan jatuh oada tanggal 13 Agustus 2014 mendatang. REUTERS/Antonio Bronic

TEMPO.CO, South Carolina - Segenggam koin emas, gelang, ikat pinggang, dan bros ditemukan dari situs kapal karam di lepas pantai Carolina Selatan, Amerika Serikat. "Kapal emas" ini dulu bernama SS Central America. Saat berlayar, kapal ini membawa 30 ribu euro emas atau seberat 13.600 kilogram.

Nahas, badai membalik kapal ini pada 12 September 1857 dan menenggelamkannya ke dasar laut berkedalaman 260 kilometer. Sebanyak 425 dari 571 penumpang dan awak kapal tewas.

Pada 1998, situs kapal ini ditemukan dan upaya penarikan emas saat itu baru berjalan lima persen.

Seperti dikutip Livescience.com, Kamis, 18 September 2014, saat ini perusahaan eksplorasi laut dalam, Odyssey Marie Exploration Inc, kembali melanjutkan penggalian yang tertunda lantaran kerusakan kapal pada April 2014. Sebelum insiden itu, penyelaman pertama berhasil membawa lima emas batangan dan dua koin emas.

Penyelam dari Odyssey dan para arkeolog kini berhasil menaikkan 15.500 koin emas dan perak serta 45 emas batangan dari situs kapal itu. Mereka juga menemukan beberapa perhiasan dan benda dari abad ke-19 berupa wadah kaca untuk tempat tembakau yang masih terbungkus. Di antara artefak tersebut juga diangkut kaca gelas bertangkai dan sebotol parfum serta beberapa perhiasan emas lain.

Selain itu, masih banyak barang-barang lain. Pipa tanah liat, tembakau, dan pelat fotografi tua ditemukan di antara puing-puing kapal. Pada awal Agustus, para penyelam menemukan sejumlah potongan kotak musik tua. Bahkan ditemukan pula buah-buah yang telah membusuk dari masa lampau.

SS Central America merupakan kapal uap berlapis tembaga yang berlayar dari New York ke San Fransisco saat masa-masa jaya tambang emas di California. Ketika tenggelam, kapal tersebut membawa emas batangan senilai US$ 20 per batang yang baru selesai dicetak di Double Eagle. (Lihat foto: Tragedi Terbesar di Perang Dunia I Jadi Situs Penyelaman Terpopuler)

Tenggelamnya kapal ini membawa dampak hilangnya kepercayaan masyarakat terhadap bank. Iklim ekonomi makro saat itu pun terpuruk selama tiga tahun.

Sebelum melakukan penyelaman, Odyssey meneliti situs tersebut berdasarkan video resolusi tinggi baru yang sebelumnya dikirim menggunakan robot. Odyssey berencana melanjutkan penggalian tahun depan.



AMRI MAHBUB




Berita Terpopuler:
Koin Logam 5.200 SM Ditemukan di Gunung Padang
Artidjo: Luthfi Hasan Ishaaq Lakukan Korupsi Politik
Di Twitter, Wanita ISIS Ini Pegang Kepala Buntung

Berita terkait

UGM Raih 25 Bidang Ilmu Peringkat QS WUR 2024, Apa Itu?

22 hari lalu

UGM Raih 25 Bidang Ilmu Peringkat QS WUR 2024, Apa Itu?

Apa itu QS World University Rankings (WUR) yang menobatkan UGM meraih 25 bidang ilmu dalam pemeringkatan ini?

Baca Selengkapnya

Pencabutan Publikasi Penelitian Gunung Padang Tidak Sendiri, Ada 10.000 Lebih Makalah Ditarik pada 2023

41 hari lalu

Pencabutan Publikasi Penelitian Gunung Padang Tidak Sendiri, Ada 10.000 Lebih Makalah Ditarik pada 2023

Pencabutan publikasi penelitian Gunung Padang didahului investigasi oleh penerbit bersama pemimpin redaksi jurnal.

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Buntut Pencabutan Artikel Gunung Padang, Fitur Edit Gambar dan Stiker AI WhatsApp, Suara Kontra Arkeolog Asing

42 hari lalu

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Buntut Pencabutan Artikel Gunung Padang, Fitur Edit Gambar dan Stiker AI WhatsApp, Suara Kontra Arkeolog Asing

Topik tentang pencabutan artikel Gunung Padang bisa mencoreng nama penulis dan reviewer menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.

Baca Selengkapnya

Rencana Tim Peneliti Situs Gunung Padang Setelah Pencabutan Publikasi dari Jurnal

46 hari lalu

Rencana Tim Peneliti Situs Gunung Padang Setelah Pencabutan Publikasi dari Jurnal

Tim peneliti situs Gunung Padang akan mengirimkan penelitian yang dicabut Willey Online Library ke jurnal lagi, namun dalam bentuk berbeda.

Baca Selengkapnya

Arkeolog Situs Gunung Padang Tak Hormati Vonis Pencabutan Laporan dari Jurnal, Kenapa?

46 hari lalu

Arkeolog Situs Gunung Padang Tak Hormati Vonis Pencabutan Laporan dari Jurnal, Kenapa?

Tim peneliti Gunung Padang sedang berkoordinasi apakah akan menempuh mekanisme pengaduan ke komite etik yang mewadahi jurnal internasional.

Baca Selengkapnya

Publikasi Ilmiah Situs Gunung Padang Dicabut dari Jurnal, Ini Alasannya

47 hari lalu

Publikasi Ilmiah Situs Gunung Padang Dicabut dari Jurnal, Ini Alasannya

Wiley Online Library mengumumkan mencabut publikasi artikel ilmiah berisi hasil penelitian situs megalitik Gunung Padang di Cianjur dari jurnalnya.

Baca Selengkapnya

Peneliti UI Datangi Lokasi Temuan Batu Berlapis Dikira Situs Kuno di Rejang Lebong

4 Maret 2024

Peneliti UI Datangi Lokasi Temuan Batu Berlapis Dikira Situs Kuno di Rejang Lebong

Tim peneliti UI bergabung dengan peneliti dari Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah VII Bengkulu-Lampung

Baca Selengkapnya

Arab Saudi Temukan Ribuan Artefak pada Awal Periode Islam

6 Februari 2024

Arab Saudi Temukan Ribuan Artefak pada Awal Periode Islam

Di antara temuan arkeologi itu adalah artefak-artefak dari Masjid Usman bin Affan pada abad ke 7 hingga ke 8 sebelum masehi

Baca Selengkapnya

Bersama Leiden University, UGM Buka Program Double Degree Magister Arkeologi

28 Desember 2023

Bersama Leiden University, UGM Buka Program Double Degree Magister Arkeologi

Program double degree ini membuka pintu bagi mahasiswa di kedua belah pihak untuk memperdalam pemahaman mereka dalam bidang arkeologi.

Baca Selengkapnya

6 Fakta Kompleks Candi Batujaya Karawang, Candi Tertua di Indonesia

21 November 2023

6 Fakta Kompleks Candi Batujaya Karawang, Candi Tertua di Indonesia

Situs Candi Batujaya Karawang memiliki berbagai hal unik untuk digali, begini fakta-faktanya.

Baca Selengkapnya