Gambar dari European Space Agency akan Planet Mars. Misi pertama ESA ke Planet Merah adalah Mars Express yang memuat tujuh alat untuk mengukur atmosfer planet, struktur serta geologinya, termasuk mencari bukti air-air yang tersembunyi. REUTERS/Ho/European Space Agency ESA. yahoo.com
TEMPO.CO, Jakarta - Satelit India bernama Mars Orbiter Mission (MOM) berhasil memasuki orbit Mars pada Rabu, 24 September 2014. Dengan kesuksesan ini, India memecahkan dua rekor sekaligus, yaitu sebagai negara Asia pertama yang mampu tiba di Mars dan dana paling sedikit untuk melakukan misi antariksa.
Dikutip dari Reuters, Rabu, 24 September 2014, India hanya membutuhkan dana sebesar US$ 74 miliar (Rp 885 miliar) untuk membuat MOM. Sebagian besar bagian MOM dibuat dari perusahaan India, Larsen & Toubro dan Godrej & Boyce. (Baca: Satelit India Berhasil Mendarat di Orbit Mars)
Dana ini diklaim sebagai biaya yang termurah yang pernah ada untuk melakukan perjalanan antariksa. Bahkan, untuk badan antariksa sekelas NASA (National Aeronautics and Space Administration), dibutuhkan US$ 671 juta (Rp 8,02 triliun) untuk membuat satelit MAVEN.
"Kita berhasil membuat sejarah hari ini. Kita berhasil melewati batas dari sesuatu yang tidak bisa diprediksi dan mengubahnya menjadi mungkin," kaya Perdana Menteri Narendra Modi saat berada di India Space Research Organisation (ISRO).
Pada 2011 lalu, Cina gagal mendaratkan satelit ke Mars karena gagal meninggalkan orbit bumi. Dalam misi yang sama, Cina juga meluncurkan satelit ke Mars dengan biaya yang juga murah, tapi belum diketahui hasilnya.
MOM diluncurkan pada November 2013 dan berhasil tiba di Mars setelah sepuluh bulan perjalanan. MOM akan bergabung dengan satelit MAVEN untuk memetakan Mars dan mencari kehidupan di planet merah itu.
Presiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek
4 November 2022
Presiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek
Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) menyelenggarakan Symposium on State Ideology and International Conference on Digital Humanities 2022 di Institut Teknologi Bandung.
Pemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional
20 April 2022
Pemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional
Ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi (Iptekin) telah menjadi salah satu faktor utama bagi negara-negara maju dalam mempercepat program pembangunan nasional di berbagai sektor, terlebih pada sektor pembangunan ekonomi berbasis pengetahuan.