Satelit Tiba di Mars, India Pecahkan Dua Rekor  

Reporter

Kamis, 25 September 2014 07:26 WIB

Gambar dari European Space Agency akan Planet Mars. Misi pertama ESA ke Planet Merah adalah Mars Express yang memuat tujuh alat untuk mengukur atmosfer planet, struktur serta geologinya, termasuk mencari bukti air-air yang tersembunyi. REUTERS/Ho/European Space Agency ESA. yahoo.com

TEMPO.CO, Jakarta - Satelit India bernama Mars Orbiter Mission (MOM) berhasil memasuki orbit Mars pada Rabu, 24 September 2014. Dengan kesuksesan ini, India memecahkan dua rekor sekaligus, yaitu sebagai negara Asia pertama yang mampu tiba di Mars dan dana paling sedikit untuk melakukan misi antariksa.

Dikutip dari Reuters, Rabu, 24 September 2014, India hanya membutuhkan dana sebesar US$ 74 miliar (Rp 885 miliar) untuk membuat MOM. Sebagian besar bagian MOM dibuat dari perusahaan India, Larsen & Toubro dan Godrej & Boyce. (Baca: Satelit India Berhasil Mendarat di Orbit Mars)

Dana ini diklaim sebagai biaya yang termurah yang pernah ada untuk melakukan perjalanan antariksa. Bahkan, untuk badan antariksa sekelas NASA (National Aeronautics and Space Administration), dibutuhkan US$ 671 juta (Rp 8,02 triliun) untuk membuat satelit MAVEN.

"Kita berhasil membuat sejarah hari ini. Kita berhasil melewati batas dari sesuatu yang tidak bisa diprediksi dan mengubahnya menjadi mungkin," kaya Perdana Menteri Narendra Modi saat berada di India Space Research Organisation (ISRO).

Pada 2011 lalu, Cina gagal mendaratkan satelit ke Mars karena gagal meninggalkan orbit bumi. Dalam misi yang sama, Cina juga meluncurkan satelit ke Mars dengan biaya yang juga murah, tapi belum diketahui hasilnya.

MOM diluncurkan pada November 2013 dan berhasil tiba di Mars setelah sepuluh bulan perjalanan. MOM akan bergabung dengan satelit MAVEN untuk memetakan Mars dan mencari kehidupan di planet merah itu.




RINDU P. HESTYA | REUTERS




Berita Lain:
10 Orang Kaya karena Unggah Video di YouTube
Satelit India Berhasil Mendarat di Orbit Mars
Melihat Pria Gay atau Bukan Lewat Aplikasi GPS

Berita terkait

BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo

26 November 2023

BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo

BRIN memberikan penghargaan tertinggi kepada periset Indonesia yang berprestasi, dan kepada tokoh yang telah memberikan andil kemajuan iptek.

Baca Selengkapnya

Jokowi Dorong Generasi Muda Kuasai Iptek Dibarengi Budi Pekerti

19 Agustus 2023

Jokowi Dorong Generasi Muda Kuasai Iptek Dibarengi Budi Pekerti

Jokowi mendorong pelajar Muhammadiyah untuk memiliki kemampuan iptek dan juga budi pekerti yang baik

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap 3 Acuan Penting Menuju Visi Indonesia Emas 2045

15 Juni 2023

Jokowi Ungkap 3 Acuan Penting Menuju Visi Indonesia Emas 2045

Presiden Joko Widodo alias Jokowi membeberkan tiga hal penting yang menjadi acuan menuju visi Indonesia Emas 2045. Simak detailnya.

Baca Selengkapnya

Memahami Globalisasi serta Dampak Negatif dan Positifnya

10 Desember 2022

Memahami Globalisasi serta Dampak Negatif dan Positifnya

Dengan adanya globalisasi, segala aktivitas manusia semakin mudah. Namun lihat juga dampak negatif dan positifnya.

Baca Selengkapnya

Di Acara HUT PGRI, Jokowi Minta Guru Pastikan Anak Didik Kuasai Iptek dan Keterampilan Teknis

3 Desember 2022

Di Acara HUT PGRI, Jokowi Minta Guru Pastikan Anak Didik Kuasai Iptek dan Keterampilan Teknis

Jokowi meminta para guru memastikan anak didiknya menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi

Baca Selengkapnya

Siti Fauziah Dorong Mahasiswa Kuasai Iptek dan Lestarikan Budaya

25 November 2022

Siti Fauziah Dorong Mahasiswa Kuasai Iptek dan Lestarikan Budaya

MPR membuka pintu lebar-lebar kepada seluruh elemen bangsa termasuk para mahasiswa untuk berkunjung dan mendapatkan semua informasi.

Baca Selengkapnya

BRIN Anugerahkan Habibie Prize 2022 kepada Empat Ilmuwan

10 November 2022

BRIN Anugerahkan Habibie Prize 2022 kepada Empat Ilmuwan

Penghargaan Habibie Prize 2022 diberikan pada empat ilmuwan yang memberikan kontribusi di bidang iptek dan inovasi.

Baca Selengkapnya

Presiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek

4 November 2022

Presiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek

Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) menyelenggarakan Symposium on State Ideology and International Conference on Digital Humanities 2022 di Institut Teknologi Bandung.

Baca Selengkapnya

Pemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional

20 April 2022

Pemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional

Ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi (Iptekin) telah menjadi salah satu faktor utama bagi negara-negara maju dalam mempercepat program pembangunan nasional di berbagai sektor, terlebih pada sektor pembangunan ekonomi berbasis pengetahuan.

Baca Selengkapnya

Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia

20 April 2022

Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia

Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia

Baca Selengkapnya