50 Geoglif Ditemukan di Kazakhstan  

Reporter

Senin, 29 September 2014 14:35 WIB

Angel Ayala (kiri) bersama Tatyana Allen dan Katie Maunder, menyentuh sebuah halaman hieroglif direproduksi dekat kemiripan kuarsit Ramses II selama tur di Museum Penn (25/11). Museum Penn, bagian dari University of Pennsylvania, mulai menawarkan sentuhan tur untuk tunanetra pada tahun 2012 sebagai bagian dari inisiatif untuk membuat koleksi yang luas lebih mudah diakses. AP/Jacqueline Larma

TEMPO.CO, Qostanay - Lebih dari 50 geoglif dengan berbagai bentuk dan ukuran, termasuk swastika yang besar, ditemukan di utara Kazakhstan, Asia Tengah. Struktur yang luas, sebagian besar berupa gundukan tanah, membentuk lanskap artistik yang mirip dengan di Padang Nazca di Peru.

Ditemukan melalui Google Earth, geoglif tersebut tersusun dalam berbagai bentuk geometris, seperti kotak, cincin, dan swastika—bentuk yang satu ini sudah digunakan sejak zaman kuno. Ukuran diameternya beragam, dari 90 hingga 400 meter. Beberapa di antaranya lebih panjang dari kapal induk modern. Para peneliti mengatakan geoglif sulit untuk dilihat dari tanah, tapi akan jelas jika diperhatikan dari angkasa.

Tahun lalu, ekspedisi arkeologi dari Qostanay University, Kazakhstan, bekerja sama dengan University of Vilnius, Lithuania, memeriksa bentuk-bentuk lanskap itu. Tim melakukan beberapa tindakan, seperti penggalian, survei radar bawah tanah, foto udara, dan penanggalan. (Baca juga: Coret Hieroglif, Bocah Cina Permalukan Negaranya)

Hasilnya, banyak geoglif yang terbuat dari gundukan tanah. Namun setelah diteliti, bentuk swastika terbuat dari bahan dasar kayu. Baru-baru ini hasil penelitian awal mereka dipaparkan di pertemuan tahunan European Association Archaeologists di Istanbul, Turki.

Dalam proses penggalian, peneliti pun menemukan sisa-sisa bangunan dan tungku perapian di geoglif. Irina Shevnina dan Andrew Logvin, arkeolog dari Qostanay University, mengatakan temuan itu menunjukkan bahwa pernah ada ritual di sana. Suku-suku kuno, kata mereka, biasanya menggunakan geoglif untuk menandai kepemilikan tanah. (Berita lain: Kaki Sphinx Ditemukan di Israel)

"Geoglif dibangun oleh orang-orang masa lalu. Tapi oleh siapa dan untuk apa masih menjadi misteri," ujar keduanya seperti dikutip Livescience.com, Senin, 29 September 2014. Proses pembentukan yang presisi juga masih menjadi pertanyaan, meskipun swastika umum ditemukan sebagai simbol peradaban kuno di Eropa dan Asia.

Pola geoglif berbeda di tiap daerah. Di Timur Tengah, misalnya, para arkeolog menemukan bentuk roda yang jelas terlihat dari langit. Baru-baru ini di Rusia juga digali sebuah geoglif berbentuk rusa yang diperkirakan lebih tua dari Nazca Lines di Peru.

Geoglif kuno juga ditemukan di banyak negara lain, termasuk Inggris, Brasil, dan Amerika Serikat bagian barat. Penggunaan Google Earth selama satu dekade terakhir membantu penelitian, baik arkeologi dan bidang ilmu lainnya, meneliti struktur yang dianggap misterius.

AMRI MAHBUB



Berita Terpopuler:
2 Alasan Lucu Soal SBY Gugat UU Pilkada
'SBY Kecewa UU Pilkada, tapi Rakyat Tidak Bodoh'
#ShameOnYouSBY Hilang, Muncul #ShamedByYou


Advertising
Advertising

Berita terkait

UGM Raih 25 Bidang Ilmu Peringkat QS WUR 2024, Apa Itu?

19 hari lalu

UGM Raih 25 Bidang Ilmu Peringkat QS WUR 2024, Apa Itu?

Apa itu QS World University Rankings (WUR) yang menobatkan UGM meraih 25 bidang ilmu dalam pemeringkatan ini?

Baca Selengkapnya

Pencabutan Publikasi Penelitian Gunung Padang Tidak Sendiri, Ada 10.000 Lebih Makalah Ditarik pada 2023

38 hari lalu

Pencabutan Publikasi Penelitian Gunung Padang Tidak Sendiri, Ada 10.000 Lebih Makalah Ditarik pada 2023

Pencabutan publikasi penelitian Gunung Padang didahului investigasi oleh penerbit bersama pemimpin redaksi jurnal.

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Buntut Pencabutan Artikel Gunung Padang, Fitur Edit Gambar dan Stiker AI WhatsApp, Suara Kontra Arkeolog Asing

39 hari lalu

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Buntut Pencabutan Artikel Gunung Padang, Fitur Edit Gambar dan Stiker AI WhatsApp, Suara Kontra Arkeolog Asing

Topik tentang pencabutan artikel Gunung Padang bisa mencoreng nama penulis dan reviewer menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.

Baca Selengkapnya

Rencana Tim Peneliti Situs Gunung Padang Setelah Pencabutan Publikasi dari Jurnal

43 hari lalu

Rencana Tim Peneliti Situs Gunung Padang Setelah Pencabutan Publikasi dari Jurnal

Tim peneliti situs Gunung Padang akan mengirimkan penelitian yang dicabut Willey Online Library ke jurnal lagi, namun dalam bentuk berbeda.

Baca Selengkapnya

Arkeolog Situs Gunung Padang Tak Hormati Vonis Pencabutan Laporan dari Jurnal, Kenapa?

43 hari lalu

Arkeolog Situs Gunung Padang Tak Hormati Vonis Pencabutan Laporan dari Jurnal, Kenapa?

Tim peneliti Gunung Padang sedang berkoordinasi apakah akan menempuh mekanisme pengaduan ke komite etik yang mewadahi jurnal internasional.

Baca Selengkapnya

Publikasi Ilmiah Situs Gunung Padang Dicabut dari Jurnal, Ini Alasannya

44 hari lalu

Publikasi Ilmiah Situs Gunung Padang Dicabut dari Jurnal, Ini Alasannya

Wiley Online Library mengumumkan mencabut publikasi artikel ilmiah berisi hasil penelitian situs megalitik Gunung Padang di Cianjur dari jurnalnya.

Baca Selengkapnya

Peneliti UI Datangi Lokasi Temuan Batu Berlapis Dikira Situs Kuno di Rejang Lebong

4 Maret 2024

Peneliti UI Datangi Lokasi Temuan Batu Berlapis Dikira Situs Kuno di Rejang Lebong

Tim peneliti UI bergabung dengan peneliti dari Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah VII Bengkulu-Lampung

Baca Selengkapnya

Arab Saudi Temukan Ribuan Artefak pada Awal Periode Islam

6 Februari 2024

Arab Saudi Temukan Ribuan Artefak pada Awal Periode Islam

Di antara temuan arkeologi itu adalah artefak-artefak dari Masjid Usman bin Affan pada abad ke 7 hingga ke 8 sebelum masehi

Baca Selengkapnya

Bersama Leiden University, UGM Buka Program Double Degree Magister Arkeologi

28 Desember 2023

Bersama Leiden University, UGM Buka Program Double Degree Magister Arkeologi

Program double degree ini membuka pintu bagi mahasiswa di kedua belah pihak untuk memperdalam pemahaman mereka dalam bidang arkeologi.

Baca Selengkapnya

6 Fakta Kompleks Candi Batujaya Karawang, Candi Tertua di Indonesia

21 November 2023

6 Fakta Kompleks Candi Batujaya Karawang, Candi Tertua di Indonesia

Situs Candi Batujaya Karawang memiliki berbagai hal unik untuk digali, begini fakta-faktanya.

Baca Selengkapnya