Komet Unik Lintasi Mars hingga Akhir Oktober  

Reporter

Senin, 20 Oktober 2014 14:06 WIB

Komet Hartley. lowell.edu

TEMPO.CO, California - Sebuah komet yang meluncur di dekat Mars akhir pekan lalu mengungkapkan beberapa wawasan kunci tentang Planet Merah dan hari-hari awal tata surya. Komet Siding Spring akan melintasi 139,5 kilometer orbit Mars mulai akhir pekan lalu sampai akhir Oktober mendatang.

"Proses ini hanya terjadi setiap satu juta tahun," ujar Jim Green, Direktur Divisi Planetary Science, Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA), seperti dikutip Livescience, Senin, 20 Oktober 2014.

Siding Spring, yang memiliki lebar 0,8-8 kilometer, terbentuk di suatu tempat antara Yupiter dan Neptunus pada 4,6 miliar tahun lalu. Berarti, hanya beberapa juta tahun setelah tata surya mulai terbentuk. Saat itu, komet ini melintasi planet-planet yang baru terbentuk.

Selama miliaran tahun, Siding Spring tak melintas mendekati matahari. Sebaliknya, dia mendekati planet-planet raksasa seperti Saturnus, Yupiter, Uranus, dan Neptunus. Tetapi, satu juta tahun lalu, sebuah bintang yang melewati Oort Cloud--repositori komet dingin yang mencapai luar tata surya--kemungkinan menyentak orbit komet tersebut dan mengirimnya kembali ke dalam perjalanan tata surya bagian dalam.

Sejak tak pernah dipanaskan oleh matahari, Siding Spring seperti obyek murni yang sama pada 4,6 miliar tahun lalu. "Lewat komet, kita dapat mempelajari komposisi dan struktur planet saat terbentuk," kata Carey Lisse, pakar astrofisika dari Laboratorium Fisika Terapan di John Hopkins University. (Baca juga: Benarkah Sumber Air di Bumi dan Mars Sama?)

Beberapa misi NASA, seperti Deep Space 1 dan Deep Impact, telah mengunjungi beberapa komet terdekat. Hanya saja, NASA tak menemukan satu pun komet murni Oort Cloud seperti Siding Spring. "Orbitnya sangat panjang, roket saat ini belum mampu mendarat di komet seperti itu," ujar Lisse.

Melalui Siding Spring, Lisse mengatakan, penelitian juga dapat berkembang ke pendalaman terhadap atmosfer Mars. "Kita dapat mengungkap wawasan lebih tentang udara Planet Merah tersebut," ia menambahkan.

Semua wahana antariksa operasional di Mars pun diarahkan untuk mengamati terbang lintas Siding Spring. NASA Mars Odyssey, Mars Reconnaissance Orbiter (MRO), dan Maven akan melihat langsung komet ini dari orbit di Mars. Sementara, NASA Curiosity and Opportunity Rovers akan mengarahkan kamera mereka ke langit dari permukaan Mars.

MRO diklaim dapat menangkap gambar pertama dari sebuah inti komet Oort Cloud. Jika cuaca mendukung, peneliti juga akan dapat menangkap sejarah komet tersebut. "Di Mars saat ini sedang musim berdebu. Debu akan membuat komet kurang terang," ujar Kelly Fast, ilmuwan di NASA.

Dia mengklaim tim akan dapat menangkap gambar seluruh bagian komet. Operator pesawat ruang angkasa mengatakan tak ada kerusakan berarti lantaran pengorbitan Mars ini. Peneliti tak perlu khawati akan kerusakan pesawat karena atmosfer Mars akan melindunginya.

AMRI MAHBUB

Berita Terpopuler:

Tanpa Ahok, Veronica Kunjungi Jokowi, Ada Apa?
Bertemu Prabowo, Jokowi Dianggap Punya Bank Emosi
Istri Ahok Ungkap Alasan Tak Tinggal di Rumah Dinas Gubernur

Berita terkait

Observatorium Bosscha Tutup Kunjungan Publik Selama Bulan Puasa

50 hari lalu

Observatorium Bosscha Tutup Kunjungan Publik Selama Bulan Puasa

Minat pengunjung ke Observatorium Bosscha tergolong tinggi sejak kunjungan publik mulai dibuka kembali setelah masa pandemi.

Baca Selengkapnya

Raih Nurtanio Award 2023, Harijono Djojodihardjo: Ini Bisa Memacu Generasi Muda

27 November 2023

Raih Nurtanio Award 2023, Harijono Djojodihardjo: Ini Bisa Memacu Generasi Muda

Harijono Djojodihardjo, ahli penerbangan dan antariksa meraih anugerah Nurtanio Award 2023 dari BRIN.

Baca Selengkapnya

BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo

26 November 2023

BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo

BRIN memberikan penghargaan tertinggi kepada periset Indonesia yang berprestasi, dan kepada tokoh yang telah memberikan andil kemajuan iptek.

Baca Selengkapnya

Membuka Jalan untuk Gibran

26 September 2023

Membuka Jalan untuk Gibran

Peluang Gibran Rakabuming Raka menjadi calon wakil presiden menguat.

Baca Selengkapnya

Kepala BRIN: Teknologi Antariksa Akan Menjadi Kunci Masa Depan

21 September 2023

Kepala BRIN: Teknologi Antariksa Akan Menjadi Kunci Masa Depan

Kepala BRIN Laksana Tri Handoko mengatakan teknologi keantariksaan sendiri telah dimanfaatkan dalam berbagai sektor pembangunan.

Baca Selengkapnya

Misi Explorer 11 Diluncurkan NASA pada 27 April 1961, Apa Itu?

27 April 2023

Misi Explorer 11 Diluncurkan NASA pada 27 April 1961, Apa Itu?

Misi Explorer 11 NASA bertujuan mempelajari sinar gamma di luar angkasa.

Baca Selengkapnya

Sejarah Tragedi Meledaknya Pesawat Ulang-alik Columbia

17 Januari 2023

Sejarah Tragedi Meledaknya Pesawat Ulang-alik Columbia

Pada 1 Februari 2003, pesawat ulang-alik Columbia meledak saat memasuki atmosfer di atas Texas dan menewaskan ketujuh awak di dalamnya.

Baca Selengkapnya

AS: China Ancaman Utama dalam Pertahanan Luar Angkasa

9 Desember 2022

AS: China Ancaman Utama dalam Pertahanan Luar Angkasa

China sedang membangun kemampuan yang menempatkan sebagian besar aset luar angkasa Amerika Serikat dalam risiko

Baca Selengkapnya

BRIN Berikan Penghargaan Nurtanio kepada Pakar Pengindraan Orbita Roswitiarti

30 November 2022

BRIN Berikan Penghargaan Nurtanio kepada Pakar Pengindraan Orbita Roswitiarti

Orbita merupakan peneliti ahli utama di bidang kepakaran, teknologi, dan aplikasi pengindraan jauh pada Pusat Riset Pengindraan Jauh BRIN.

Baca Selengkapnya

Peristiwa Astronomi Agustus, Ada Gugus Bola M2 dan M15

3 Agustus 2022

Peristiwa Astronomi Agustus, Ada Gugus Bola M2 dan M15

Observatorium Bosscha membagikan berbagai fenomena antariksa yang terjadi di bulan Agustus.

Baca Selengkapnya