Seorang pekerja sedang membersihkan debu yang menempel pada relief di enam makam kuno yang baru dibuka untuk umum di New Kingdom Cemetery, Saqqara, Mesir (26/5). REUTERS/Asmaa Waguih
TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah rumah kuno berumur 2.800 tahun lalu lengkap dengan 23 kamar, pabrik perasan anggur dan biji-bijian, kembali digali di Israel. Selama beberapa minggu terakhir, para arkeolog menemukan rumah batu luas di wilayah Rosh Ha-'Ayin itu saat pemerintah membuka lahan untuk membangun kota.
"Rumah dengan ukuran 120 meter persegi ini menakjubkan," kata Amit Shadman, direktur penggalian Israel Antiquities Authority, seperti dikutip dari Livescience, Selasa, 23 Desember 2014.
Shadman mengatakan, rumah tersebut sezaman ketika Asyur menaklukkan daerah utara Israel. "Penduduk saat memang mengelola hasil pertanian, khususnya anggur," ujar Shadman.
Tempat penyimpanan gandum besar juga ditemukan di rumah tersebut. Menurut Shadman, temuan ini bukan yang pertama. Sebelumnya pada bulan September para arkeolog juga menemukan sebuah industri kilangan di luar Yerusalem di dalam sebuah biara abad ke-7 sebelum masehi. Pada 2013, tim juga menemukan tempat pemerasan anggur berumur 1.500 tahun di Tel Aviv. (Baca: Kota Kuno Jiaohe, Xinjiang)
Selanjutnya: Ada aroma Yunani <!--more--> Orang Israel kuno membangun bangunan tersebut selama abad ke-6 sebelum masehi dalam proses yang disebut "Kembali ke Zion". Orang-orang Yahudi saat itu kembali ke Israel setelah pembuangan Babel. (Baca: Lapuknya Kitab Kuno di Masjid Tamanarum)
Bangunan masih aktif digunakan hingga periode Helenistik, yang diikuti invasi militer Alexander Agung. Setelah tentara Alexander mengalahkan Persia pada 333 sebelum masehi, ia membangun sebuah kerajaan yang kekuasaannya membentang dari Yunani hingga Pakistan.
Di rumah tersebut, para arkeolog juga menemukan benda yang menunjukkan kehadiran Yunani berupa koin perak langka dengan nama Zeus dan Alexander di sebelahnya dengan ejaan ΑΛΕΞΑNΔΡΟΥ di satu sisi. Di sisi lain terdapat kepala Heracles--sering disebut Hercules.
Sebelum mangkat, Alexander membagi kerajaannya. Rumah itu tetap berguna selama berabad-abad. Selama periode Ottoman, yang berlangsung pada 1299-1923, penduduk menggunakan batu di gedung sebagai sumber bahan baku. Israel Antiquities Authority dan Kementerian Konstruksi Israel berencana untuk melestarikan rumah dan membukanya untuk umum.