Cedera Kepala Jadi "Pembunuh" Dominan pada Abad 12

Reporter

Rabu, 28 Januari 2015 22:17 WIB

Sebuah tengkorak ditemukan oleh arkeolog Indonesia di lokasi bangkai kapal selam Nazi dari Perang Dunia II di Laut Utara Jawa, Indonesia. Kapal tersebut diperkirakan tenggelam pada 1944,di dalam bangkai kapal berisi 17 kerangka serta artefak Perang Dunia Kedua, menurut catatan, total 23 orang tewas dalam serangan di kapal U-Boat. Kapal tersebut ditugaskan untuk memangkas pasokan dari Asia ke Inggris. (dailymail)

TEMPO.CO, Pennsylvania – Keretakan pada tulang tengkorak dapat menyebabkan kematian, bahkan jika korban awalnya selamat dari cedera. Sebuah studi terbaru yang diterbitkan dalam Proceeding Journal National Academy of Sciences mengungkap fakta tersebut dari sebuah fosil tengkorak. Fosil ini diambil dari kompleks pemakaman di Denmark yang diduga berasal dari abad ke-12.

“Kami menemukan banyak gejala cedera traumatis dari fosil tengkorak di pemakaman ini,” kata George Milner, pakar antropologi di Pennsylvania State University, seperti dikutip dari Livescience, Rabu, 28 Januari 2015. (Baca: Rekonstruksi Mumi Pemilik Rambut Rumit)

George, yang mengutip catatan sejarah, mengatakan pengobatan pada abad 12-17 masih sangat sederhana. “Kebanyakan hanya berbaring dan menunggu keajaiban,” ujarnya.

Dalam ranah studi analisis risiko kematian dini, penelitian ini diklaim sebagai penelitian pertama yang menggunakan fosil tengkorak sebagai obyek studi. Tim yang dipimpinnya berkutat seputar cedera patah tulang, termasuk tengkorak.

Sering kali, kata George, studi epidemiologi—ilmu tentang penyakit traumatis—terbatas dari sampel hidup. Artinya, tidak menggunakan bukti-bukti sejarah dari masa lalu.

Penelitian ini menguak gejala cedera otak dari 236 tengkorak di kompleks pemakaman tersebut. “Ini yang membuat manusia saat itu cepat sekarat,” ujar George. Studi ini menunjukkan bahwa manusia zaman itu 6,2 kali lebih banyak meninggal karena cedera patah tulang tengkorak.

Dia mengatakan studinya bertujuan untuk memperoleh angka statistik dan perbandingan tentang kondisi patologis zaman dulu dan sekarang. Dari penggalian ini, tim menemukan setidaknya satu bekas pukulan atau cedera di tengkorak.

George menduga cedera tersebut didapat dari pertempuran di antara dua orang, perang, atau kecelakaan saat bekerja. Laki-laki pada zaman itu tak akan bisa dilepaskan dari perkelahian.

“Di Denmark, perang dan perkelahian memang gencar terjadi pada abad ke-12,” kata Jane Buikstra, pakar bioarkeologi di Arizona State University. (Baca: Ilmuwan Amerika Serikat Temukan Ribuan Mumi Mesir)

Buikstra, yang tak terlibat dalam penelitian, mengatakan perkelahian dan perang juga dapat menyebabkan cacat biologis. Kondisi tersebut, menurut dia, juga membuat pria berumur pendek.

“Ada banyak penelitian yang menggambarkan kekerasan pada masa lalu,” kata Buikstra. Namun, dia mengatakan, belum banyak yang meneliti soal kondisi cedera pada masa itu.

LIVESCIENCE | AMRI MAHBUB




Berita lainnya:
Mumi di Museum Mesir Dirusak Massa
Koleksi 29 Mumi, Sejarawan Rusia Ditangkap
Peneliti Temukan Dinosaurus Berjambul
Mumi di Museum Mesir Dirusak Massa
Pesta 'Hantu' pun Bisa Terlihat Keren


Advertising
Advertising

Berita terkait

UGM Raih 25 Bidang Ilmu Peringkat QS WUR 2024, Apa Itu?

21 hari lalu

UGM Raih 25 Bidang Ilmu Peringkat QS WUR 2024, Apa Itu?

Apa itu QS World University Rankings (WUR) yang menobatkan UGM meraih 25 bidang ilmu dalam pemeringkatan ini?

Baca Selengkapnya

Pencabutan Publikasi Penelitian Gunung Padang Tidak Sendiri, Ada 10.000 Lebih Makalah Ditarik pada 2023

40 hari lalu

Pencabutan Publikasi Penelitian Gunung Padang Tidak Sendiri, Ada 10.000 Lebih Makalah Ditarik pada 2023

Pencabutan publikasi penelitian Gunung Padang didahului investigasi oleh penerbit bersama pemimpin redaksi jurnal.

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Buntut Pencabutan Artikel Gunung Padang, Fitur Edit Gambar dan Stiker AI WhatsApp, Suara Kontra Arkeolog Asing

42 hari lalu

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Buntut Pencabutan Artikel Gunung Padang, Fitur Edit Gambar dan Stiker AI WhatsApp, Suara Kontra Arkeolog Asing

Topik tentang pencabutan artikel Gunung Padang bisa mencoreng nama penulis dan reviewer menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.

Baca Selengkapnya

Rencana Tim Peneliti Situs Gunung Padang Setelah Pencabutan Publikasi dari Jurnal

45 hari lalu

Rencana Tim Peneliti Situs Gunung Padang Setelah Pencabutan Publikasi dari Jurnal

Tim peneliti situs Gunung Padang akan mengirimkan penelitian yang dicabut Willey Online Library ke jurnal lagi, namun dalam bentuk berbeda.

Baca Selengkapnya

Arkeolog Situs Gunung Padang Tak Hormati Vonis Pencabutan Laporan dari Jurnal, Kenapa?

46 hari lalu

Arkeolog Situs Gunung Padang Tak Hormati Vonis Pencabutan Laporan dari Jurnal, Kenapa?

Tim peneliti Gunung Padang sedang berkoordinasi apakah akan menempuh mekanisme pengaduan ke komite etik yang mewadahi jurnal internasional.

Baca Selengkapnya

Publikasi Ilmiah Situs Gunung Padang Dicabut dari Jurnal, Ini Alasannya

47 hari lalu

Publikasi Ilmiah Situs Gunung Padang Dicabut dari Jurnal, Ini Alasannya

Wiley Online Library mengumumkan mencabut publikasi artikel ilmiah berisi hasil penelitian situs megalitik Gunung Padang di Cianjur dari jurnalnya.

Baca Selengkapnya

Peneliti UI Datangi Lokasi Temuan Batu Berlapis Dikira Situs Kuno di Rejang Lebong

4 Maret 2024

Peneliti UI Datangi Lokasi Temuan Batu Berlapis Dikira Situs Kuno di Rejang Lebong

Tim peneliti UI bergabung dengan peneliti dari Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah VII Bengkulu-Lampung

Baca Selengkapnya

Arab Saudi Temukan Ribuan Artefak pada Awal Periode Islam

6 Februari 2024

Arab Saudi Temukan Ribuan Artefak pada Awal Periode Islam

Di antara temuan arkeologi itu adalah artefak-artefak dari Masjid Usman bin Affan pada abad ke 7 hingga ke 8 sebelum masehi

Baca Selengkapnya

Bersama Leiden University, UGM Buka Program Double Degree Magister Arkeologi

28 Desember 2023

Bersama Leiden University, UGM Buka Program Double Degree Magister Arkeologi

Program double degree ini membuka pintu bagi mahasiswa di kedua belah pihak untuk memperdalam pemahaman mereka dalam bidang arkeologi.

Baca Selengkapnya

6 Fakta Kompleks Candi Batujaya Karawang, Candi Tertua di Indonesia

21 November 2023

6 Fakta Kompleks Candi Batujaya Karawang, Candi Tertua di Indonesia

Situs Candi Batujaya Karawang memiliki berbagai hal unik untuk digali, begini fakta-faktanya.

Baca Selengkapnya