Dorong Kemajuan Sains, AIPI Gelar Telaah Ilmiah

Reporter

Rabu, 27 Mei 2015 06:30 WIB

Seorang anak yatim memilih salah satu dari ribuan buku koleksi Bj. Habibie saat berkunjung ke perpustakaan pribadi milik Presiden RI ke 3 BJ Habibie, di Wisma Habibie dan Hasri Ainun Habibie, Jakarta Selatan, 15 April 2015. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta -Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia (AIPI) bersama jaringan ilmuwan mudanya,dengan dukungan dari Kementerian Sekretariat Negara, USAID, dan Pemerintah Australia, menggagas penyusunan dokumen yang dinamakan “SAINS” (Satu Abad INspirasi Sains) 2045: Agenda Ilmu Pengetahuan Indonesia Menyongsong 100 Tahun Kemerdekaan.

“Perumusan agenda ini menelaah sains apa yang dibutuhkan Indonesia untuk menjawab tantangan-tantangan yang dihadapinya dalam mewujudkan cita-cita bangsa yang bersatu, berdaulat, adil, makmur, sejahtera, unggul, kompetitif, dan disegani dunia,” kata Profesor Jamaluddin Jompa, Ketua Komite Studi SAINS 2045, dalam siaran persnya, Selasa.

Dalam perkembangannya, penyusunan SAINS 2045 juga tidak hanya melibatkan para ilmuwan melainkan turut didukung oleh Tempo Institute dalam proses penyuntingan serta Kompas untuk ilustrasi foto.

“Ini benar-benar kolaborasi berbagai bidang keahlian,” ujar Profesor Jamaluddin.

Edisi Konsultasi SAINS 2045 diluncurkan pada 26 Mei 2015 dalam forum diskusi kebijakan bertema “Young Scientists Promoting Scientific Culture of Excellence” di @america.

Diskusi tersebut menghadirkan Ketua Komite Studi SAINS 2045, Prof. Jamaluddin Jompa; Rektor Universitas Gadjah Mada, Prof. Dwikorita Karnawati; serta Utusan Khusus Pemerintah Amerika Serikat di Bidang Sains pada 2010-2012, Dr. Bruce Alberts.

Diskusi yang dimoderatori Prof. Damayanti Buchori dari Institut Pertanian Bogor itu dihadiri pula 50 anggota jejaring ilmuwan muda AIPI yang turut menyumbangkan pikiran dalam proses penulisan SAINS 2045.

SAINS 2045 terdiri atas 45 pertanyaan mendasar yang dikelompokkan dalam delapan gugus masalah, yaitu: (i) Identitas, Keragaman, dan Budaya; (ii) Kepulauan, Kelautan, dan Sumber Daya Hayati; (iii) Kehidupan, Kesehatan, dan Nutrisi; (iv) Air, Pangan, dan Energi; (v) Bumi, Iklim, dan Alam Semesta; (vi) Bencana Alam dan Ketahanan Masyarakat terhadap Bencana; (vii) Material dan Sains Komputasional; dan (viii) Ekonomi, Masyarakat, dan Tata Kelola.

Setelah melalui proses penyusunan yang cukup panjang, selama sekitar setahun, Edisi Konsultasi dokumen tersebut kini siap disosialisasikan kepada komunitas ilmiah di perguruan tinggi dan lembaga penelitian, masyarakat luas, serta para pengambil kebijakan.

Dokumen tersebut diluncurkan pada 26 Mei 2015, sebagai bagian dalam peringatan 25 Tahun AIPI.

“Sudah lama sains harus mengalah terhadap berbagai isu lain. Jika kita ingin Indonesia menjadi negara yang maju, tidak ada waktu lagi untuk menunggu,” kata Ketua AIPI, Professor Sangkot Marzuki.

Selain meluncurkan Edisi Konsultasi SAINS 2045, AIPI kini membentuk Akademi Ilmuwan Muda Indonesia sebagai langkah lanjutannya.

“Peran para ilmuwan muda amatlah krusial sebagai pelaku aktif riset di masa kini dan masa depan. Harapannya, mereka akan menjadi ujung tombak pengembangan sains di Indonesia," ujar Professor Sangkot.

AMRI MAHBUB

Berita terkait

BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo

26 November 2023

BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo

BRIN memberikan penghargaan tertinggi kepada periset Indonesia yang berprestasi, dan kepada tokoh yang telah memberikan andil kemajuan iptek.

Baca Selengkapnya

Jokowi Dorong Generasi Muda Kuasai Iptek Dibarengi Budi Pekerti

19 Agustus 2023

Jokowi Dorong Generasi Muda Kuasai Iptek Dibarengi Budi Pekerti

Jokowi mendorong pelajar Muhammadiyah untuk memiliki kemampuan iptek dan juga budi pekerti yang baik

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap 3 Acuan Penting Menuju Visi Indonesia Emas 2045

15 Juni 2023

Jokowi Ungkap 3 Acuan Penting Menuju Visi Indonesia Emas 2045

Presiden Joko Widodo alias Jokowi membeberkan tiga hal penting yang menjadi acuan menuju visi Indonesia Emas 2045. Simak detailnya.

Baca Selengkapnya

Memahami Globalisasi serta Dampak Negatif dan Positifnya

10 Desember 2022

Memahami Globalisasi serta Dampak Negatif dan Positifnya

Dengan adanya globalisasi, segala aktivitas manusia semakin mudah. Namun lihat juga dampak negatif dan positifnya.

Baca Selengkapnya

Di Acara HUT PGRI, Jokowi Minta Guru Pastikan Anak Didik Kuasai Iptek dan Keterampilan Teknis

3 Desember 2022

Di Acara HUT PGRI, Jokowi Minta Guru Pastikan Anak Didik Kuasai Iptek dan Keterampilan Teknis

Jokowi meminta para guru memastikan anak didiknya menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi

Baca Selengkapnya

Siti Fauziah Dorong Mahasiswa Kuasai Iptek dan Lestarikan Budaya

25 November 2022

Siti Fauziah Dorong Mahasiswa Kuasai Iptek dan Lestarikan Budaya

MPR membuka pintu lebar-lebar kepada seluruh elemen bangsa termasuk para mahasiswa untuk berkunjung dan mendapatkan semua informasi.

Baca Selengkapnya

BRIN Anugerahkan Habibie Prize 2022 kepada Empat Ilmuwan

10 November 2022

BRIN Anugerahkan Habibie Prize 2022 kepada Empat Ilmuwan

Penghargaan Habibie Prize 2022 diberikan pada empat ilmuwan yang memberikan kontribusi di bidang iptek dan inovasi.

Baca Selengkapnya

Presiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek

4 November 2022

Presiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek

Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) menyelenggarakan Symposium on State Ideology and International Conference on Digital Humanities 2022 di Institut Teknologi Bandung.

Baca Selengkapnya

Pemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional

20 April 2022

Pemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional

Ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi (Iptekin) telah menjadi salah satu faktor utama bagi negara-negara maju dalam mempercepat program pembangunan nasional di berbagai sektor, terlebih pada sektor pembangunan ekonomi berbasis pengetahuan.

Baca Selengkapnya

Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia

20 April 2022

Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia

Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia

Baca Selengkapnya