TEMPO.CO, New Delhi - Gunung Pulau Barren, satu-satunya gunung berapi aktif India, dilaporkan memuntahkan lava dan abu setelah jeda 150 tahun. Gunung itu meletus selama sekitar empat jam pada bulan Januari, menurut para ilmuwan dari National Institute of Oceanography (NIO).
Gunung berapi ini terletak di Pulau Barren di Kepulauan Andaman & Nicobar. Beberapa laporan bahkan mengklaim bahwa gunung itu merupkan satu-satunya gunung berapi aktif di Asia Selatan.
Letusan pertama gunung itu yang tercatat terjadi pada 1787. Sejak itu, gunung berapi tersebut telah meletus lebih dari sepuluh kali, termasuk satu kali tahun ini.
"Pada sore hari, 23 Januari 2017, tim ilmiah di kapal penelitian RV Sindhu Sankalp milik CSIR-NIO sibuk mengumpulkan sampel dasar laut di Cekungan Andaman dekat gunung berapi Barren ketika tiba-tiba gunung itu mulai memuntahkan abu," menurut sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh NIO.
"Tim berpindah sekitar satu mil dari gunung berapi dan mulai mengamatinya. Gunung itu meletus dalam episode kecil yang berlangsung sekitar lima sampai sepuluh menit," ujar NIO.
"Selama siang hari hanya awan abu yang terlihat. Namun setelah matahari terbenam, tim mengamati lava merah keluar dari kawah ke atmosfer dan lava panas mengalir menuruni lereng gunung berapi itu," tambah NIO.
Sampel yang dikumpulkan oleh tim NIO akan membantu dalam menguraikan sifat aktivitas gunung berapi itu kini dan di masa lalu. Tim tidak mendarat di pulau itu karena dianggap terlalu berbahaya.
Para ilmuwan dari CSIR-NIO telah mengamati Cekungan Andaman dan mereka telah mengidentifikasi banyak gunung berapi kecil dalam sebuah rantai linear yang disebut busur vulkanik.
Pulau vulkanik ini tak berpenghuni dan bagian utara dari pulau ini, seperti namanya, tandus dan tanpa vegetasi. Warga India dapat mengunjungi pulau dengan perahu carteran setelah mendapatkan izin dari Departemen Kehutanan di Port Blair, ibu kota Kepulauan Andaman & Nicobar.
