TEMPO Interaktif, Jakarta - Setelah Sony PlayStation Network, giliran Nintendo yang diserang peretas komputer. Perusahaan Jepang yang membuat konsol Wii dan game Super Mario itu mengatakan mereka telah menjadi target serangan online. Tapi tak ada data personal atau perusahaan yang hilang.
Juru bicara perusahaan yang berbasis di Kyoto itu, Ken Toyoda, mengatakan server mereka di Amerika Serikat telah diakses secara tak sah sepekan yang lalu. Namun tak ada kerusakan yang terjadi. Toyoda tak mau bicara lebih lanjut soal kejadian tersebut.
Sebelumnya Sony telah menjadi bulan-bulanan peretas sehingga jaringan PlayStation Network-nya ditutup. Tak hanya PSN, penyerang juga mengobok-obok situs Sony Pictures.
Peretas mengatakan, mereka mencuri data dalam jumlah besar dari Sony Pictures dengan teknik dasar yang menurut mereka telah membuktikan betapa buruknya sistem pengaman perusahaan tersebut.
Berapa banyak data yang dicuri? Peretas yang mengaku bernama Lulz Security (istilah di Internet yang berarti "laugh out loud" atau tertawa terbahak-bahak) mengaku telah mencuri satu juta informasi pribadi pengguna Sony Pictures. Menurut kelompok itu, Sony menyimpan password penggunanya di database hanya dalam bentuk berkas teks.
DEDDY SINAGA | AP | FREEP