TEMPO.CO, Jakarta - Head of Communication Google Indonesia Putri Silalahi mengatakan masyarakat Indonesia mempunyai potensi besar untuk berbisnis melalui Internet.
Putri berujar, pertumbuhan penggunaan ponsel pintar di Indonesia melesat sampai 50 persen. Artinya, ucap dia, masyarakat Indonesia tidak bisa lepas dari Internet.
Baca Juga:
"Sebelum melakukan sesuatu, orang-orang pasti akan cek dulu di Google," tutur Putri dalam sebuah workshop IdeaFest 2015 bertajuk "How People Change Our Life?" di Jakarta, Jumat, 7 Agustus 2015.
Putri mencontohkan, pada April lalu, kata kunci "doa untuk ujian nasional" menjadi trending topic. Popularitasnya terjadi pukul 5 pagi pada hari pertama ujian nasional. Putri menjelaskan, artinya, semua hal yang dilakukan masyarakat tidak bisa lepas dari Internet.
Dengan kebiasaan yang lekat dengan Internet, seharusnya, kata dia, masyarakat dapat memanfaatkan Internet untuk berbisnis dan meraup keuntungan. "Memang tidak ada aturan baku untuk itu. Asal kita bisa memanfaatkan peluang, itu bisa mengubah hidup kita," ucapnya.
Putri mencontohkan seseorang yang pandai menggandakan kunci atau tukang duplikat kunci yang beralamat di Bendungan Hilir, Jakarta Pusat. Awalnya, dia tidak dapat menghasilkan banyak uang karena posisi warungnya tidak strategis lantaran tertutup pohon.
Lagi pula di Bendungan Hilir, ujar Putri, banyak tukang duplikat kunci lain. Namun, tutur Putri, Aji, pemilik warung duplikat kunci tersebut, dapat memanfaatkan peluang dengan memasang alamat warungnya di Google Bisnisku.
Hasilnya, warung duplikat kunci milik Aji terkenal dan menduduki halaman pertama ketika kita mengetik "tukang kunci duplikat".
DIAH HARNI SAPUTRI