Soal Pesawat R80, BJ Habibie: Dirgantara Indonesia Belum Berakhir

Reporter

Amri Mahbub

Editor

Amri Mahbub

Jumat, 29 September 2017 13:33 WIB

BJ Habibie mengumumkan program crowdfunding untuk pesawat R80, Kamis, 28 September 2017. Kredit: Zul'aini Fi'id

TEMPO.CO, Jakarta - Pendiri PT Regio Aviasi Industri (PT RAI), BJ Habibie, dan Presiden Direktur PT RAI Agung Nugroho angkat bicara mengenai program pesawat R80. Menurut Habibie, hambatan dalam program pesawat berteknologi turboprop adalah pembiayaan.

"Padahal saat ini kita sudah bisa membuat pesawat kita sendiri dengan tenaga kita sendiri," ujar presiden ke-3 Indonesia itu di kediamannya, Jalan Patra Kuningan XIII, Jakarta Selatan, Kamis, 28 September 2017.

Menurut Habibie, dunia dirgantara dalam negeri belum berakhir. Dia percaya Indonesia masih memiliki sumber daya manusia yang bagus di bidang dirgantara. "Dukungan masyarakat adalah suatu bentuk kembalinya kedirgantaraan Indonesia. Kita buktikan bahwa Indonesia mampu membuat pesawat sendiri," katanya.

Baca: Habibie Ajak Masyarakat Patungan Garap Pesawat R80

Pesawat dengan kapasitas 80-90 penumpang itu merupakan program milik swasta (PT RAI). Karena itu, pendanaan tidak dapat dilakukan dengan mengambil anggaran negara. Sedangkan total biaya yang dibutuhkan untuk membuat enam prototipe pesawat sekitar US$ 1,5 miliar atau setara dengan Rp 20 triliun.

Karena itu, salah satu program pembiayaan dilakukan dengan crowd funding yang diselenggarakan kitabisa.com. Dana yang terkumpul di situs kitabisa.com per Kamis, 28 September 2017, sudah mencapai Rp 581.829.873 dengan jumlah donatur 1.933 orang. Program ini masih akan dibuka hingga 63 hari ke depan. Menurut Fransiscus Djordi Iskandar, campaigner dari kitabisa.com, target sasaran crowd funding mencapai Rp 5 miliar.

Selain dengan crowd founding, RAI sedang mencari investor yang sesuai dengan program R80. Dalam hal ini, peran pemerintah sebagai fasilitator sangat penting untuk meningkatkan dukungan masyarakat dan investor. Sejak Juni 2017 pemerintah telah memberikan dukungan dengan memberikan status Program Strategis Nasional untuk R80.

Baca: Dana Patungan Pesawat R80 Terkumpul Rp 596 Juta

Menurut Agung Nugroho, pesawat ini telah sampai pada tahap rancang bangun. "Untuk masuk ke tahap berikutnya butuh dana yang cukup besar," ujarnya.

Agung mengatakan pemerintah sangat mendukung program ini. Menurut dia, pemerintah akan memfasilitasi pembiayaan dalam bentuk pembiayaan investasi non-APBN yang formatnya sedang dibicarakan dengan tim Bappenas.

Pesawat R80 akan bersaing dengan produk pabrikan Italia-Prancis lain, seperti ATR 72 yang berkapasitas 72 penumpang, juga Bombardier Dash 8 Q400 buatan Kanada yang berdaya angkut 76 penumpang. "Pesawat R80 lebih ekonomis karena daya angkutnya lebih banyak," ujar Agung.

Baca: PT RAI Incar Kertajati untuk Pabrikasi Pesawat R80

Simak artikel menarik lainnya tentang program pesawat R80 hanya di kanal Tekno Tempo.co.

ZUL’AINI FI’ID N.

Berita terkait

Bantu Pencarian Korban Sriwijaya Air, KKP Kirimkan Kapal Pengawas Perikanan

10 Januari 2021

Bantu Pencarian Korban Sriwijaya Air, KKP Kirimkan Kapal Pengawas Perikanan

KKP ikut berperan aktif dalam Search and Rescue hilangnya pesawat Sriwijaya Air dengan mengerahkan Kapal Pengawas Perikanan KKP

Baca Selengkapnya

Pesawat R80 Buatan BJ Habibie Masuk Proyek Prioritas Jokowi

4 Oktober 2019

Pesawat R80 Buatan BJ Habibie Masuk Proyek Prioritas Jokowi

Pemerintah akan memasukkan pesawat R80 dalam proyek prioritas.

Baca Selengkapnya

Pesawat N250 Karya BJ Habibie Akan Dibawa Ke Yogyakarta

13 September 2019

Pesawat N250 Karya BJ Habibie Akan Dibawa Ke Yogyakarta

Pesawat rancangan Habibie N250 yang sempat fenomenal, akan dibawa ke Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Ilham Habibie Masih Rahasiakan Investor Baru Pesawat R80

11 Maret 2019

Ilham Habibie Masih Rahasiakan Investor Baru Pesawat R80

Ilham Habibie menargetkan akan memulai pembuatan purwarupa pesawat jenis R80 pada tahun ini.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Prediksi Pesawat R80 Tak Bisa Diproduksi 2018, Kenapa?

14 Desember 2017

Pemerintah Prediksi Pesawat R80 Tak Bisa Diproduksi 2018, Kenapa?

Meski masuk Proyek Strategis Nasional, produksi pesawat R80 kemungkinan tidak bisa dimulai 2018.

Baca Selengkapnya

Ilham Habibie: Donasi Pesawat R80 Bukan untuk Pembuatan Pesawat

22 November 2017

Ilham Habibie: Donasi Pesawat R80 Bukan untuk Pembuatan Pesawat

Donasi pembuatan purwarupa pesawat R80 yang diprakarsai Habibie mencapai Rp 6 miliar.

Baca Selengkapnya

Crowdfunding untuk Pesawat R80 Capai Rp 2,6 Miliar

17 Oktober 2017

Crowdfunding untuk Pesawat R80 Capai Rp 2,6 Miliar

Publik bisa ikut menjadi bagian dan mendukung pengembangan program pesawat R80, yaitu dengan mengakses Kitabisa.com/pesawatR80.

Baca Selengkapnya

Habibie Ajak Patungan Bangun Pesawat R80, INDEF: Memang Perlu

1 Oktober 2017

Habibie Ajak Patungan Bangun Pesawat R80, INDEF: Memang Perlu

Direktur Institute for Development Economic and Finance Enny Sri Hartati mengapresiasi langkah Presiden Indonesia Ketiga, B.J. Habibie.

Baca Selengkapnya

Habibie Beberkan Alasannya Ajak Masyarakat Patungan untuk Pesawat R80

29 September 2017

Habibie Beberkan Alasannya Ajak Masyarakat Patungan untuk Pesawat R80

Presiden ketiga Indonesia, BJ Habibie, mengharapkan ada perusahaan dan investor yang tertarik membiayai proyek pesawat R80.

Baca Selengkapnya

Nadine Chandrawinata Ikut Menyumbang Pembuatan Pesawat R80

29 September 2017

Nadine Chandrawinata Ikut Menyumbang Pembuatan Pesawat R80

Nadine Chandrawinata ikut mendukung pengumpulan dana pembuatan Pesawat R80 melalui situs urun dana kitabisa.com.

Baca Selengkapnya