Tampilan Bulan Unik, Harvest Moon, Akan Muncul Kamis Malam Ini

Reporter

Terjemahan

Editor

Nurdin Saleh

Kamis, 5 Oktober 2017 11:18 WIB

Sepasang warga duduk di tebing Sungai Missouri River memandangi bulan purnama "Harvest Moon" di Kansas City, 8 september 2014. Fenomena supermoon ketiga pada 2014 akan menjadi yang terakhir di tahun ini. AP/Charlie Riedel

TEMPO.CO, Jakarta - Bulan akan tampil beda pada Kamis malam nanti, 5 Oktober 2017. Bulan berbentuk bola besar berwarna oranye akan tampak yang biasa disebut Harvest Moon.

Pemandangan bulan seperti ini terjadi dua minggu sebelum atau sesudah ekuinoks di musim gugur. Ekuinoks terjadi ketika sumbu bumi tidak terinklinasi terhadap matahari, dimana panjang siang dan malam rata-rata sama.

Bulan harvest (Harvest Moon) adalah bulan purnama pertama yang dekat dengan ekuinoks musim gugur, dan terjadi pada 22 September tahun ini. Ukuran dan warna bulan bervariasi dari tahun ke tahun. Ini tergantung pada waktu bulan terbit.

Menurut EarthSky, rata-rata bulan terbit sekitar 50 menit setiap hari. Bulan purnama di sekitar ekuinoks musim gugur biasanya naik hanya sekitar 30 sampai 35 menit setiap hari. Perbedaan waktu yang kecil ini menandakan berapa lama bulan akan muncul di timur setelah matahari terbenam.

Bulan akan mendekati cakrawala, dan kedekatan ini akan membuatnya tampak lebih besar dan lebih oranye. Media EarthSky menjelaskan mengapa bulan terlihat oranye saat berada di dekat cakrawala.

Advertising
Advertising

“Warna oranye bulan saat dekat dengan cakrawala adalah efek fisik yang sebenarnya. Berasal dari kenyataan bahwa ketika anda melihat ke arah cakrawala, anda akan melihat melalui ketebalan atmosfer bumi yang lebih besar daripada saat anda memandang ke atas.”

EarthSky mengatakan, atmosfir bumi akan menyinari cahaya biru yang menyebabkan langit terlihat biru dan bulan di dekat cakrawala akan menyala dengan warna kuning, oranye atau kemerahan.

Harvest Moon biasanya muncul pada bulan September, namun untuk tahun ini, karena bulan September telah muncul pada awal bulan (5 September), dan ekuinoks musim gugur terjadi pada 22 September, maka bulan purnama terdekat ke ekuinoks adalah 5 Oktober. Fenomena ini akan dapat dilihat dengan mata telanjang pada Kamis ini.

Menurut Royal Museums Greenwich, bulan ini biasanya disebut dengan Bulan Hunter atau Bulan Darah. Bulan Darah ketika warnanya menjadi merah, biasanya dikaitkan dengan gerhana bulan, namun diperkirakan tidak akan muncul selama Harvest Moon tahun ini.

Pada 5 Oktober besuk, konjungsi planet Venus dan Mars juga akan terjadi. Planet-planet akan tampak lebih dekat dengan cakrawala. Fenomena ini mungkin akan lebih sulit dilihat dari pada fenomena bulan harvest. Kesempatan terbaik untuk melihatnya adalah dengan melihat ke timur dari jam 6 pagi sampai fajar menyingsing.

CAMBRIDGE NEWS | ZUL’AINI FI’ID N

Berita terkait

Observatorium Bosscha Tutup Kunjungan Publik Selama Bulan Puasa

49 hari lalu

Observatorium Bosscha Tutup Kunjungan Publik Selama Bulan Puasa

Minat pengunjung ke Observatorium Bosscha tergolong tinggi sejak kunjungan publik mulai dibuka kembali setelah masa pandemi.

Baca Selengkapnya

Raih Nurtanio Award 2023, Harijono Djojodihardjo: Ini Bisa Memacu Generasi Muda

27 November 2023

Raih Nurtanio Award 2023, Harijono Djojodihardjo: Ini Bisa Memacu Generasi Muda

Harijono Djojodihardjo, ahli penerbangan dan antariksa meraih anugerah Nurtanio Award 2023 dari BRIN.

Baca Selengkapnya

BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo

26 November 2023

BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo

BRIN memberikan penghargaan tertinggi kepada periset Indonesia yang berprestasi, dan kepada tokoh yang telah memberikan andil kemajuan iptek.

Baca Selengkapnya

Membuka Jalan untuk Gibran

26 September 2023

Membuka Jalan untuk Gibran

Peluang Gibran Rakabuming Raka menjadi calon wakil presiden menguat.

Baca Selengkapnya

Kepala BRIN: Teknologi Antariksa Akan Menjadi Kunci Masa Depan

21 September 2023

Kepala BRIN: Teknologi Antariksa Akan Menjadi Kunci Masa Depan

Kepala BRIN Laksana Tri Handoko mengatakan teknologi keantariksaan sendiri telah dimanfaatkan dalam berbagai sektor pembangunan.

Baca Selengkapnya

Misi Explorer 11 Diluncurkan NASA pada 27 April 1961, Apa Itu?

27 April 2023

Misi Explorer 11 Diluncurkan NASA pada 27 April 1961, Apa Itu?

Misi Explorer 11 NASA bertujuan mempelajari sinar gamma di luar angkasa.

Baca Selengkapnya

Sejarah Tragedi Meledaknya Pesawat Ulang-alik Columbia

17 Januari 2023

Sejarah Tragedi Meledaknya Pesawat Ulang-alik Columbia

Pada 1 Februari 2003, pesawat ulang-alik Columbia meledak saat memasuki atmosfer di atas Texas dan menewaskan ketujuh awak di dalamnya.

Baca Selengkapnya

AS: China Ancaman Utama dalam Pertahanan Luar Angkasa

9 Desember 2022

AS: China Ancaman Utama dalam Pertahanan Luar Angkasa

China sedang membangun kemampuan yang menempatkan sebagian besar aset luar angkasa Amerika Serikat dalam risiko

Baca Selengkapnya

BRIN Berikan Penghargaan Nurtanio kepada Pakar Pengindraan Orbita Roswitiarti

30 November 2022

BRIN Berikan Penghargaan Nurtanio kepada Pakar Pengindraan Orbita Roswitiarti

Orbita merupakan peneliti ahli utama di bidang kepakaran, teknologi, dan aplikasi pengindraan jauh pada Pusat Riset Pengindraan Jauh BRIN.

Baca Selengkapnya

Peristiwa Astronomi Agustus, Ada Gugus Bola M2 dan M15

3 Agustus 2022

Peristiwa Astronomi Agustus, Ada Gugus Bola M2 dan M15

Observatorium Bosscha membagikan berbagai fenomena antariksa yang terjadi di bulan Agustus.

Baca Selengkapnya