Hacker Asal Rusia Berhasil Mencuri Cybertools NSA

Reporter

Amri Mahbub

Editor

Amri Mahbub

Jumat, 6 Oktober 2017 15:13 WIB

Ilustrasi hacker. foxnews.com

TEMPO.CO, Washington D.C. - Hacker yang diduga asal Rusia berhasil mencuri cybertools rahasia dari seorang kontraktor National Security Agency (NSA). Kontraktor NSA diduga telah membawa software resmi yang sangat sensitif ke komputer pribadinya pada 2015.

"Mesinnya menjalankan program keamanan Rusia yang dibuat oleh Kaspersky Labs, yang dapat dimanfaatkan oleh badan-badan intelijen Rusia," tulis laman Wall Street Journal seperti dikutip dari laman berita NPR, Kamis, 5 Oktober 2017.

NSA menolak berkomentar soal pembobolan ini. Sebaliknya, anggota Kongres menyalahkan agen mata-mata digital tersebut untuk kasus ini. Mereka mengklaim kejadian ini bukan disebabkan oleh karyawannya melainkan vendor yang digunakan untuk menggantikan atau sebagai tambahan anggotanya.

Setidaknya tiga kontraktor, Reality Winner, Hal Martin, dan Edward Snowden juga dituduh menimbun atau membocorkan rahasia NSA. Entitas online yang disebut "Shadow Brokers" juga telah mencoba melelang software yang dicuri dari NSA.

Baca: Tim Hacker ITB Wakili Indonesia di Kompetisi Peretas ASEAN

Advertising
Advertising

Senator dari Partai Republikan Nebraska, Ben Sasse, mengatakan bahwa dia bosan melihat berita utama yang sama tentang kegagalan keamanan informasi NSA. "Rusia adalah musuh yang jelas di dunia maya, dan kita tidak mampu menanggung luka yang ditimbulkan sendiri ini," kata Sasse.

Pejabat intelejen NSA menekankan bahwa cyberdefense yang mereka miliki memiliki lapisan yang lebih besar daripada perangkat atau sistem tunggal manapun, sehingga kegagalan yang telah dilaporkan Wall Street Journal bukan berarti kunci inti yang dimiliki akan hilang.

NSA menegaskan bahwa pihaknya tidak akan menjalankan software keamanan Rusia dari Kaspersky Labs. Bahkan, Menteri Keamanan Dalam Negeri, Elaine Duke, pada September lalu mengatakan, bahwa dia melarang seluruh pemerintah federal untuk menggunakan Kaspersky.

Senator dari Partai Demokrat, Jeanne Shaheen, mengatakan, meluasnya penggunaan software Kaspersky seharusnya menjadi peringatan keras, tidak hanya untuk pemerintah federal tapi juga untuk negara bagian, pemerintah daerah dan publik Amerika. "Hubungan kuat antara Lab Kaspersky dan Kremlin sangat memprihatinkan dan telah terdokumentasi dengan baik untuk beberapa lama," kata Shaheen, Kamis, 5 Oktober 2017.

Baca: Tips Teknologi: Back Up Data untuk Hindari Serangan Hacker

Simak artikel menarik lainnya tentang serangan hacker dan kabar terbaru dari NSA hanya di kanal Tekno Tempo.co.

NPR | ZUL’AINI FI’ID N. | AMRI MAHBUB

Berita terkait

McAfee Deteksi Modus Baru Hacker Tipu Gamer Lewat Cheat Lab

12 hari lalu

McAfee Deteksi Modus Baru Hacker Tipu Gamer Lewat Cheat Lab

Perusahaan keamanan siber McAfee berhasil mengidentifikasi penipuan model baru oleh hacker yang menarget para gamer.

Baca Selengkapnya

6 Cara Mengetahui Whatsapp Disadap dan Tips Mencegahnya

17 hari lalu

6 Cara Mengetahui Whatsapp Disadap dan Tips Mencegahnya

Ada beberapa cara mengetahui WhatsApp disadap. Salah satunya adalah adanya perangkat asing yang tersambung. Berikut ciri dan tips mencegahnya.

Baca Selengkapnya

Peretasan dan Pembobolan Data Semakin Rawan Terjadi, Ada Biang Kerok yang Terabaikan

39 hari lalu

Peretasan dan Pembobolan Data Semakin Rawan Terjadi, Ada Biang Kerok yang Terabaikan

Ancaman serangan siber meningkat. Maraknya peretasan dan pembobolan data dinilai tak hanya gara-gara para hacker semakin mahir.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Inflasi Pangan Sudah Lebih Tinggi dari Kenaikan Gaji ASN, Kata Faisal Basri Dana BOS untuk Program Makan Siang Gratis

5 Maret 2024

Terpopuler: Inflasi Pangan Sudah Lebih Tinggi dari Kenaikan Gaji ASN, Kata Faisal Basri Dana BOS untuk Program Makan Siang Gratis

Kepala Departemen Regional Bank Indonesia (BI) Arief Hartawan menyatakan perlunya menjaga inflasi pangan agar kenaikannya tidak melebihi 5 persen.

Baca Selengkapnya

Situs Kemenko Perekonomian Diduga Diretas

4 Maret 2024

Situs Kemenko Perekonomian Diduga Diretas

Situs Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian atau Kemenko Perekonomian diduga mengalami peretasan pada Minggu, 3 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Tren Serangan Siber, IBM: Phishing Meningkat, Masuk ke Akun daripada Retas Jaringan

22 Februari 2024

Tren Serangan Siber, IBM: Phishing Meningkat, Masuk ke Akun daripada Retas Jaringan

Data IBM menunjukkan bahwa phising mendominasi kejahatan atau serangan siber di tingkat global, setara sampai 36 persen.

Baca Selengkapnya

Pembaruan Fitur Keamanan Google Chrome, Mampu Deteksi Web Ilegal dan Sediakan Opsi Blokir

21 Februari 2024

Pembaruan Fitur Keamanan Google Chrome, Mampu Deteksi Web Ilegal dan Sediakan Opsi Blokir

Google meningkatkan fitur keamanan Chrome yang sudah dipakai mayoritas pengguna internet.

Baca Selengkapnya

Dosen ITB Menilai Kesalahan Data Sirekap Tak Wajar, Ini Analisisnya

17 Februari 2024

Dosen ITB Menilai Kesalahan Data Sirekap Tak Wajar, Ini Analisisnya

KPU mengakui ada perbedaan hasil antara penghitungan suara sementara dari Formulir C dengan yang ditampilkan Sirekap dari ribuan TPS.

Baca Selengkapnya

Data PT KAI Diduga Dibobol Hacker, Pengamat Ingatkan Keamanan Siber Tak Hanya Infrastruktur

19 Januari 2024

Data PT KAI Diduga Dibobol Hacker, Pengamat Ingatkan Keamanan Siber Tak Hanya Infrastruktur

Pengamat menyebutkan dalam melihat kasus data PT KAI yang diduga dibobol hacker, tidak bisa hanya menyoroti satu sisi yakni infrastruktur.

Baca Selengkapnya

Pengamat Siber Temukan Data Kredensial PT KAI yang Dibobol Hacker Stormous

18 Januari 2024

Pengamat Siber Temukan Data Kredensial PT KAI yang Dibobol Hacker Stormous

82 kredensial karyawan PT KAI yang bocor, hampir 22,5 ribu kredensial pelanggan, dan 50 kredensial dari karyawan perusahaan lain yang bermitra dengan PT KAI.

Baca Selengkapnya