Di Indonesia, Hujan Meteor Orionid Bisa Dilihat: Ini Caranya

Reporter

Amri Mahbub

Editor

Amri Mahbub

Jumat, 20 Oktober 2017 13:39 WIB

Setiap April, Bumi memotong debu yang ditinggalkan ekor komet Thatcher (C/1861 G1). Peristiwa ini mengakibatkan hujan meteor Lyrid di Bumi. Ini adalah salah satu fenomena bintang jatuh paling ditunggu yang dapat diamati dari seluruh penjuru Bumi, termasuk Indonesia. Simak fakta dan cara menyaksikan hujan meteor Lyrid berikut ini:

TEMPO.CO, Jakarta - Hujan meteor Orionid yang akan berlangsung sejak dini hari nanti hingga akhir pekan 22 Oktober 2017 bisa dilihat di Indonesia. Pengamat di Indonesia bisa mengamati lintasan-lintasan meteor yang tampak datang dari rasi Orion ini mulai tengah malam ketika rasi Orion sudah cukup tinggi, sekitar 30 derajat, di langit arah timur laut.

Seperti namanya, hujan meteor Orionid berasal dari rasi bintang Orion, Si Pemburu. Di Indonesia, rasi pemburu ini akan terbit kisaran pukul 21:00 WIB di timur laut dan terus beranjak naik di langit menuju titik meridian pengamat--lingkaran yang ada di atas dan di bawah garis horison.

Bulan yang baru saja memasuki fase bulan baru akan menghilang dari langit malam dan pengamat bisa menyaksikan hujan meteor Orionid tanpa polusi cahaya alami dari satelit alami bumi tersebut. Yang perlu diperhitungkan adalah kondisi cuaca dan polusi cahaya kota.

Baca: Mari Menonton Hujan Meteor Perseid

E.C. Herrick, antariksawan asal Connecticut, Amerika Serikat, pertama kali menemukan hujan meteor Orionid pada 1839. Mulanya, menurut Herrick, hujan meteor Orionid terjadi setiap tanggal 8-15 Okober. Dan pada 1840, ia meralat keterangannya. Dia mengatakan, aktivitas Orionid terjadi antara tanggal 8-25 Oktober.

Advertising
Advertising

Namun, pengamatan hujan meteor Orionid secara presisi justru dilakukan pertama kali oleh A. S. Herschel pada 18 Oktober 1864 saat 14 meteor ditemukan tampak berasal dari rasi Orion. Pada 20 Oktober 1865, Herschel mengonfirmasi radian hujan Meteor tersebut memang berasal dari Rasi Orion.

Meski puncak hujan meteor Orionid baru terjadi pada 21 Oktober, pengamatan juga bisa dilakukan sejak 20 Oktober sampai sehari sesudah malam puncak, yakni tanggal 22 Oktober. Dalam waktu tersebut, Anda masih bisa mengamati meteor yang berseliweran di langit malam.

Hujan Meteor Orionid 20-21 Oktober 2017 akan dimulai pada pukul 00:01 WIB. (Star Walk)

Baca: Menikmati Keindahan Hujan Meteor Perseid di Bosnia

Saat puncak hujan meteor Orionid berlangsung, Anda bisa mengamati 20 hujan meteor setiap jam atau lebih jika terjadi peningkatan periodesitas pada tahun ini. Sekadar informasi, hujan meteor Orionid merupakan salah satu hujan meteor yang dengan aktivitas yang cukup tinggi antara 40-70 meteor per jam selama 2-3 hari berturut-turut.

Analisa data hujan meteor Orionid dari tahun 1984-2001 memperlihatkan kalau laju maksimum setiap tahunnya beragam antara 14-31 meteor per jam. Periode terkuat terjadi selama 12 tahun abad ke-20 dan selama tahun 2006-2013 sebanyak 30–70 meteor per jam. Tapi sejak 2014, aktivitas hujan meteor Orionid mulai menurun di kisaran 15–20 meteor per jam.

Ketika melakukan pengamatan, hujan meteor bisa tampak di semua arah. Namun kalau ditelusuri kembali arah datangnya maka meteor-meteor yang bergerak dengan laju kecepatan 66 kilometer per detik itu berasal dari arah utara bintang Betelguese di rasi Orion.

Baca: Hujan Meteor Lyrid dari Komet Tatcher

Sambil menunggu Orion terbit, pengamat bisa menikmati Planet Saturnus yang masih tampak di arah barat sampai kisaran pukul 21:30 WIB. Sambil menunggu meteor melintas, jelang dini hari ada Mars yang terbit pukul 03:58 WIB dan Venus yang muncul di ufuk timur pukul 04:33 WIB. Untuk memperoleh hasil terbaik, carilah lokasi yang bebas polusi cahaya artifisial atau lampu kota. Siapkan jaket, kopi, dan makanan ringan untuk menemani akhir pekanmu berburu meteor.

Baca: Ada Hujan Meteor Orionid Nanti Malam Sampai Akhir Pekan

Simak artikel menarik lainnya tentang hujan meteor hanya di kanal Tekno Tempo.co.

Berita terkait

Fenomena Langka di Langit April 2024, Hujan Meteor Hingga Komet Setan

31 hari lalu

Fenomena Langka di Langit April 2024, Hujan Meteor Hingga Komet Setan

Sejumlah fenomena astronomi langka bakal terjadi sepanjang April 2024. Ada hujan meteor, gerhana matahari total, sampai okultasi bintang Antares.

Baca Selengkapnya

Puncak Hujan Meteor Quadrantid Muncul Besok dan Lusa

2 Januari 2024

Puncak Hujan Meteor Quadrantid Muncul Besok dan Lusa

Puncak hujan meteor Quadrantid akan terjadi pada 3-4 Januari 2024. Hujan meteor itu berlangsung sejak 26 Desember lalu hingga 14 Januari 2024.

Baca Selengkapnya

Fenomena Astronomi Desember, Hujan Meteor Geminid Sampai Malam Natal

5 Desember 2023

Fenomena Astronomi Desember, Hujan Meteor Geminid Sampai Malam Natal

Beberapa fenomena astronomi mewarnai langit malam Desember 2023.

Baca Selengkapnya

Malam Ini Hujan Meteor Alpha Monocerotid Melewati Langit Indonesia

22 November 2023

Malam Ini Hujan Meteor Alpha Monocerotid Melewati Langit Indonesia

Hujan meteor alpha monocerotid akan terjadi di langit Indonesia pada 21-22 November 2023. Begini penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Fenomena Astronomi Menarik di November, Oposisi Jupiter dan Hujan Meteor Leonid

2 November 2023

Fenomena Astronomi Menarik di November, Oposisi Jupiter dan Hujan Meteor Leonid

Setidaknya ada dua fenomena astronomi yang tergolong menarik pada November ini.

Baca Selengkapnya

Fenomena Langit Oktober Diwarnai Gerhana Bulan dan Tiga Hujan Meteor

4 Oktober 2023

Fenomena Langit Oktober Diwarnai Gerhana Bulan dan Tiga Hujan Meteor

Gerhana bulan akan terjadi pada Ahad dini hari, 29 Oktober 2023.

Baca Selengkapnya

Benarkah dengan Mata Telanjang Bisa Saksikan Keindahan Hujan Meteor? Berikut Penjelasannya

13 Agustus 2023

Benarkah dengan Mata Telanjang Bisa Saksikan Keindahan Hujan Meteor? Berikut Penjelasannya

Sering dikaitkan dengan penggunaan teleskop atau peralatan astronomi canggih, kenyataannya hujan meteor juga bisa dinikmati dengan mata telanjang.

Baca Selengkapnya

Hujan Meteor, Begini Fenomena Cahaya di Langit yang Menakjubkan

13 Agustus 2023

Hujan Meteor, Begini Fenomena Cahaya di Langit yang Menakjubkan

Mekanisme di balik hujan meteor dimulai dengan meteoroid yang mengorbit matahari.

Baca Selengkapnya

Ada Puncak Hujan Meteor Perseid pada Pertengahan Agustus

8 Agustus 2023

Ada Puncak Hujan Meteor Perseid pada Pertengahan Agustus

Hujan meteor Perseid adalah salah satu dari dua hujan meteor tahunan yang dinantikan, selain Geminid pada Desember.

Baca Selengkapnya

Gerhana Bulan Penumbra 5-6 Mei Bersamaan dengan Puncak Hujan Meteor

4 Mei 2023

Gerhana Bulan Penumbra 5-6 Mei Bersamaan dengan Puncak Hujan Meteor

Pada saat gerhana bulan itu bulan memasuki fase purnama.

Baca Selengkapnya