TEMPO.CO, Moskow - Rusia sedang mempersiapkan diri untuk melakukan uji peluncuran rudal balistik 100 ton 'Setan 2', yang juga dikenal sebagai RS-28 Sarmat.

Rudal balistik antarbenua generasi berikutnya ini dapat 'mengalahkan pertahanan apapun' dan melenyapkan keseluruhan satu negara, menurut militer Rusia.

Baca: Era Perang Jarak Jauh: Korea Selatan Siapkan Serangan Masif Rudal

Senjata tersebut telah digosipkan sejak 2009 dan sekarang sudah siap setelah beberapa kemunduran, dengan percobaan awal akan dilakukan sebelum akhir tahun, menurut berbagai sumber.

Peluncuran akan diadakan di tempat uji coba Plesetsk di Rusia barat dan, jika berhasil, senjata tersebut bisa digunakan pada tahun 2019-2020.

Rudal ini bisa membawa hulu ledak 40 megaton - 2.000 kali lebih kuat dari bom atom yang dijatuhkan di Hiroshima dan Nagasaki pada tahun 1945.

"Tujuan utamanya adalah untuk memeriksa sistem roket pada saat meninggalkan lokasi, peralihan tahap pertama Sarmat dan lima detik berikutnya," kata seorang sumber kepada koran Kommersant.

Rudal RS-28 Sarmat, yang dijuluki Setan 2 oleh NATO, memiliki kecepatan tertinggi 4,3 mil (7 km) per detik dan telah dirancang untuk mengalahkan semua sistem perisai anti-rudal, tulis The Times.

Rudal ini diperkirakan memiliki jarak jangkauan 6.213 mil (10.000 km), yang akan memungkinkan Moskow menyerang London dan kota-kota Eropa lainnya serta mencapai kota-kota di pantai barat dan timur Amerika.

Rusia meluncurkan gambar pertama dari rudal nuklir terbesarnya ini pada bulan Oktober 2016.

Menurut saluran televisi militer pertahanan Zvezda, rudal ini bisa membawa muatan yang bisa 'melenyapkan Inggris, Prancis atau Texas'.

Tes pertama direncanakan untuk tahun lalu namun tertunda. Kemudian ada penundaan lebih lanjut pada bulan Maret dan April.

Baca: Ini Senjata Rahasia Militer AS Melawan Rudal Rusia dan Cina

Rudal tersebut akan menggantikan R-36 Voevoda, yang disebut NATO sebagai 'Setan' pada tahun 1970-an.

DAILY MAIL | ERWIN Z