Alam Semesta Seharusnya Tidak Ada, Menurut Ilmuwan CERN

Reporter

Erwin Prima

Editor

Erwin Prima

Rabu, 25 Oktober 2017 12:27 WIB

Deselerator antiproton CERN di Jenewa. Kredit: Stefan Sellner

TEMPO.CO, Meyrin - Ilmuwan besar dunia mengklaim alam semesta seharusnya tidak pernah ada. Menurut ahli, berdasarkan model standar fisika, alam semesta seharusnya hancur saat proses pembentukannya.

Baca: Ilmuwan Cina Menciptakan Babi Rendah Lemak

Hal ini dikarenakan alam semesta lahir dari jumlah materi dan anti materi yang seimbang. Keduanya akan saling bertabrakan dan memusnahkan satu sama lain.

Namun hingga kini para peneliti masih mencari penyebab mengapa hal tersebut tidak terjadi. Mereka menghabiskan waktu bertahun–tahun untuk mengetahui perbedaan antara materi dan antimateri yang dapat menjelaskan mengapa keduanya tidak saling menghancurkan saat alam semesta terbentuk.

Dalam sebuah percobaan yang dilakukan oleh CERN, organisasi riset nuklir Eropa yang berada di Jenewa, hasilnya menunjukkan bahwa proton dan antiproton memiliki gaya magnetik yang sama namun memiliki tanda yang berlawanan.

Kemungkinan terbaru menyatakan bahwa kemungkinan dua hal ini memiliki dua gaya magnetik yang berbeda. Namun penelitian menunjukkan bahwa kedua benda ini sama persis. Hal ini tentu memperdalam misteri bagaimana alam semesta ini terbentuk.

Advertising
Advertising

Ledakan besar (big bang) diperkirakan memproduksi materi dan antimateri dengan jumlah yang sama dan hal tersebut seharusnya juga menghancurkan semua materi yang ada. Namun dengan melawan asas yang ada saat ini, alam semesta terbuat dari materi biasa dengan antimateri yang tak ditemukan di manapun.

“Semua pengamatan kami menemukan simetri lengkap antara materi dan antimateri, itulah sebabnya alam semesta seharusnya tidak benar-benar ada,” kata Dr Christian Smorra, penulis utama studi baru ini, kemarin.

“Asimetri pasti ada di sini, tapi kami sama sekali tidak mengerti di mana perbedaannya. Apa sumber pemecah simetri?“

Tim CERN mengambil pengukuran paling tepat dari 'momen magnetik' sebuah anti-proton, yaitu sebuah angka yang mengukur bagaimana partikel bereaksi terhadap gaya magnetis.

"Hasil ini merupakan puncak dari penelitian dan pengembangan selama bertahun-tahun, dan berhasil menyelesaikan salah satu pengukuran paling sulit yang pernah dilakukan dalam instrumen perangkap Penning," kata Stefan Ulmer, juru bicara kelompok penelitian.

Baca: Ilmuwan Temukan Asal Usul Emas di Alam Semesta

Ilmuwan lain kini melihat berbagai sifat untuk menjelaskan mengapa alam semesta masih ada. Hal ini termasuk kemungkinan anti-materi memiliki gravitasi terbalik, yang berarti akan jatuh ke atas.

DAILY MAIL l KISTIN SEPTIYANI

Berita terkait

Badai Geomagnetik Picu Gangguan Sinyal di Indonesia dan Dunia, Begini Kata Peneliti BRIN

6 hari lalu

Badai Geomagnetik Picu Gangguan Sinyal di Indonesia dan Dunia, Begini Kata Peneliti BRIN

Ilmuwan NOAA mendeteksi badai geomagnetik terbaru yang terjadi pada 11 Maret 2024 dan dampaknya diperkirakan berlanjut hingga Mei ini.

Baca Selengkapnya

Suhu Bumi Terpanas pada April 2024

11 hari lalu

Suhu Bumi Terpanas pada April 2024

Sejak Juni 2023, setiap bulan temperatur bumi terus memanas, di mana puncak terpanas terjadi pada April 2024.

Baca Selengkapnya

BRIN Kirim Surat Teguran, Minta Ratusan Pensiunan Ilmuwan Kosongkan Rumah di Puspiptek

20 hari lalu

BRIN Kirim Surat Teguran, Minta Ratusan Pensiunan Ilmuwan Kosongkan Rumah di Puspiptek

BRIN meminta ratusan pensiunan ilmuwan mengosongkan rumah dinas di Puspiptek paling lambat 15 Mei 2024

Baca Selengkapnya

Vladimir Putin Bocorkan Ilmuwan Rusia sedang Membuat Vaksin untuk Obati Kanker

15 Februari 2024

Vladimir Putin Bocorkan Ilmuwan Rusia sedang Membuat Vaksin untuk Obati Kanker

Vladimir Putin mengkonfirmasi ilmuwan bidang medis di Rusia sedang berusaha membuat vaksin untuk melawan penyakit kanker.

Baca Selengkapnya

Apa Itu Sivitas Akademika yang Terus Lakukan Kritik terhadap Jokowi?

10 Februari 2024

Apa Itu Sivitas Akademika yang Terus Lakukan Kritik terhadap Jokowi?

Sivitas akademika dari puluhan universitas terus melakukan kritik terhadap Jokowi, menjelang Pemilu 2024. Apakah itu sivitas akademika?

Baca Selengkapnya

Para Ilmuwan Temukan Asteroid Dekat Bumi Beberapa Jam Sebelum Meledak di Atas Berlin

25 Januari 2024

Para Ilmuwan Temukan Asteroid Dekat Bumi Beberapa Jam Sebelum Meledak di Atas Berlin

Asteroid ini bisa dilihat masyarakat di sekitar Berlin, Jerman, dengan bentuk seperti pancaran sinar bola api.

Baca Selengkapnya

Mumi Alien yang Misterius Muncul di Peru Ternyata Boneka Humanoid

14 Januari 2024

Mumi Alien yang Misterius Muncul di Peru Ternyata Boneka Humanoid

Para ilmuwan menyatakan 'mumi alien' di Peru sebenarnya adalah boneka yang terbuat dari tulang Bumi.

Baca Selengkapnya

Ilmuwan Simpulkan Fosil New Mexico Spesies Tyrannosaurus Baru

12 Januari 2024

Ilmuwan Simpulkan Fosil New Mexico Spesies Tyrannosaurus Baru

Para ilmuwan menyimpulkan fosil New Mexico adalah spesies Tyrannosaurus baru.

Baca Selengkapnya

Suhu 2023 Terpanas yang Tercatat, Ilmuwan UE: Bermula dari Krisis Iklim

10 Januari 2024

Suhu 2023 Terpanas yang Tercatat, Ilmuwan UE: Bermula dari Krisis Iklim

Rata-rata pada tahun 2023 suhu bumi lebih panas 1,48 derajat Celcius dibandingkan periode pra-industri pada tahun 1850-1900.

Baca Selengkapnya

Ilmuwan Temukan Spesies Dinosaurus Baru Bernama Farlowichnus Rapidus

24 November 2023

Ilmuwan Temukan Spesies Dinosaurus Baru Bernama Farlowichnus Rapidus

Para ilmuwan mengidentifikasi spesies dinosaurus baru dari jejak kaki di Brasil.

Baca Selengkapnya