Dimension Data Indonesia: Serangan Siber 2017 Sudah 6,2 Miliar

Reporter

Amri Mahbub

Editor

Amri Mahbub

Jumat, 27 Oktober 2017 19:34 WIB

Hendra Lesmana, CEO Dimension Data Indonesia. (Istimewa)

TEMPO.CO, Jakarta - Dimension Data Indonesia bersama Cisco baru saja merilis hasil riset potensi serangan siber. Kedua perusahaan teknologi keamanan digital tersebut mengungkap tren dan dampak yang ditimbulkan dari serangan ransomware dalam studi berjudul "Ransomware: The Pervasive Business Disruptor".

"Laporan ini sangat penting karena banyak sektor yang diserang," kata CEO Dimension Data Indonesia Hendra Lesmana kepada Tempo di bilangan Jakarta Selatan, Jumat, 27 Oktober 2017. Ransomware, menurut Hendra, merupakan salah satu ancaman utama bisnis digital. Dia menyebutkan, di Amerika Serikat saja, jumlah serangan ransomware meningkat 300 persen sepanjang 2015-216.

Berikut ini petikan wawancara Amri Mahbub dari Tempo dengan CEO Hendra Lesmana tentang potensi serangan ransomware dan tren keamanan digital ke depan.

Bagaimana serangan siber pada 2017?
Kami sudah rekap semester pertama. Selama enam bulan lalu, dari Januari-Juni, serangan siber melalui phising e-mail mencapai 77 persen.

Phising e-mail? Maksudnya?
Iya. Hacker kirim semacam "agen" untuk menyusup ke perangkat melalui e-mail palsu.

Dari 77 persen itu, sektor apa saja yang diserang? 77 persen dari berapa serangan?
Dari 6,2 miliar serangan yang terjadi selama 2017, ada empat sektor yang diserang. Pertama, layanan pemerintah, manufaktur, keuangan, dan jasa kesehatan. Ini sama dengan serangan WannaCry Mei lalu. Di Indonesia sendiri kan WannaCry menyerang rumah sakit.

Kenapa rumah sakit?
Begini. Prinsip "pencuri" itu kan mencari jalan yang bisa dimasuki, mencari celah. Kalau dia menemukan pintu masuk, ya, tamat semua. Nah, dalam kasus WannaCry kemarin, memang jasa kesehatan, seperti rumah sakit, yang celahnya paling besar. Masih banyak sektor jasa kesehatan yang memandang sebelah mata.

Misalnya?
Misalnya, ya, sudah beli sistem operasi sejak 2002. Pengembang sistem sudah bilang sistem itu harus dimatikan pada 2007, tapi nyatanya masih dipakai sampai 2017. Ya, tamat. Dalam istilah informasi teknologi tindakan "masa bodoh" seperti itu disebut unpatch, dan sektor health care kerap memandang IT sebelah mata.

Jalan keluar paling mudah?
Tolong di-patch. As simple as that.

Selain lewat e-mail phising, ada lagi jalan masuk hacker?
Jadi begini. Malware atau ransomware itu sebetulnya sudah berkembang sejak lama. WannaCry, kasus terbaru, itu bukan lewat e-mail, tapi ada yang lewat kelemahan Windows tadi. Banyak cara. Intinya, (malware) menyerang weakest point.

Yang paling riskan ke depan sektor apa?
Finansial dan manufaktur. Apalagi manufaktur yang semuanya sudah dikerjakan mesin alias benar-benar tanpa orang, mulai proses pemesanan hingga pembuatan barang. Saat serangan sudah masuk, semua sistem operasional manufaktur yang sudah dirancang akan hancur dalam hitungan jari.

Sekali lagi, pembaca mungkin masih banyak yang penasaran apakah mungkin cara masuk hanya e-mail phising? Tidak pakai cara menjebol enkripsi?
Begini. Psikologis penyerang siber itu selalu mencari titik yang paling gampang dibobol. Jadi untuk apa susah-susah menembus enkripsi kalau itu makan waktu? Lebih gampang kirim e-mail palsu yang seakan-akan legitimate. Misal, Anda dapat e-mail dari atasan. Kalau melek IT, Anda pasti akan aneh dengan alamat pengirim. "Kok, namanya bener, tapi domainnya salah, ya?"

Nah, data-data alamat e-mail itu kan butuh data awal. Hacker bisa dapat dari mana?
Banyak. Salah satunya saat apply kartu kredit. Pernah kan dihubungi oleh nomor tak dikenal yang menawarkan kartu kredit satu bank, padahal tidak pernah apply ke bank itu? Data kita bisa ke mana-mana karena hukum di Indonesia masih belum benar-benar kuat soal data. Kalau di Amerika Serikat, hal pembocoran data kaya gitu bisa dituntut.

Kalau saran dari Dimension Data, bagaimana cara menghalau ini?
Kami punya yang namanya predictive ransomware protection. Kenapa prediksi? Karena potensi itu bisa kami lacak. Misalnya, sudah ada pergerakan di Rusia dan akan mengarah ke Indonesia. Kami akan ingatkan klien kami. Jadi kami akan bilang ke klien, "Tutup dulu lini a, b, c, dan d sampai cukup aman."

Kami juga punya program proteksi. Di kami, ada namanya assessment security architecture, membangun semua sistem proteksinya secara keseluruhan, termasuk membuat kebijakan korporasi. Kemudian deteksi serangan, respons saat ada serangan, backup data, dan recovery.

Jadi Dimension Data memprediksi serangan siber ke depan akan lebih banyak?
Definitely! Karena itu, kita semua harus waspada.

Berita terkait

Dapat Ancaman atau Teror? Ini yang Harus Dilakukan dan Sanksi Hukum Bagi Pelakunya

5 hari lalu

Dapat Ancaman atau Teror? Ini yang Harus Dilakukan dan Sanksi Hukum Bagi Pelakunya

Pernah terima ancaman atau teror? Tindakan ini yang harus dilakukan. Ketahui sanksi hukum bagi pelaku ancaman tersebut.

Baca Selengkapnya

Ini 4 Opsi yang Dimiliki Israel untuk Menyerang Balik Iran

19 hari lalu

Ini 4 Opsi yang Dimiliki Israel untuk Menyerang Balik Iran

Israel memiliki beberapa opsi untuk menyerang balik Iran meski sekutunya mendesak untuk tidak mengambil risiko memicu konflik regional.

Baca Selengkapnya

Peretasan dan Pembobolan Data Semakin Rawan Terjadi, Ada Biang Kerok yang Terabaikan

40 hari lalu

Peretasan dan Pembobolan Data Semakin Rawan Terjadi, Ada Biang Kerok yang Terabaikan

Ancaman serangan siber meningkat. Maraknya peretasan dan pembobolan data dinilai tak hanya gara-gara para hacker semakin mahir.

Baca Selengkapnya

Tren Serangan Siber, IBM: Phishing Meningkat, Masuk ke Akun daripada Retas Jaringan

22 Februari 2024

Tren Serangan Siber, IBM: Phishing Meningkat, Masuk ke Akun daripada Retas Jaringan

Data IBM menunjukkan bahwa phising mendominasi kejahatan atau serangan siber di tingkat global, setara sampai 36 persen.

Baca Selengkapnya

AwanPintar.id Catat 685 Juta Serangan Siber di Indonesia Sejak Juli Lalu, Meningkat 97 Persen

7 Februari 2024

AwanPintar.id Catat 685 Juta Serangan Siber di Indonesia Sejak Juli Lalu, Meningkat 97 Persen

Serangan siber ke infrastruktur internet Indonesia tidak hanya berasal dari negara lain, tetapi juga datang dari dalam negeri.

Baca Selengkapnya

Ramai Soal Nilai Anies Baswedan Terhadap Kinerja Kemenhan, Ini Penjelasan Timnas AMIN dan Balasan Prabowo

12 Januari 2024

Ramai Soal Nilai Anies Baswedan Terhadap Kinerja Kemenhan, Ini Penjelasan Timnas AMIN dan Balasan Prabowo

Juru bicara Timnas AMIN menjelaskan penilaian Anies Baswedan terhadap kinerja Kemenhan, merupakan penilaian objektif. Apa balasan Prabowo?

Baca Selengkapnya

Lembaga Negara Kerap Jadi Sasaran Peretasan, Ini Kata Pakar Keamanan Siber

9 Januari 2024

Lembaga Negara Kerap Jadi Sasaran Peretasan, Ini Kata Pakar Keamanan Siber

Peretasan atau serangan siber yang menyasar lembaga negara atau pemerintahan memang kerap terjadi.

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Sebut Kemenhan Pernah Diretas, Ini 7 Lembaga yang Pernah Kena Serangan Siber

8 Januari 2024

Anies Baswedan Sebut Kemenhan Pernah Diretas, Ini 7 Lembaga yang Pernah Kena Serangan Siber

Selain situs Kemenhan, berikut 7 di antara sekian lembaga yang pernah kena serangan siber.

Baca Selengkapnya

Debat Capres 2024: Anies Baswedan Ingatkan Prabowo Soal Kemenhan Dibobol Hacker Two2 pada 2023

8 Januari 2024

Debat Capres 2024: Anies Baswedan Ingatkan Prabowo Soal Kemenhan Dibobol Hacker Two2 pada 2023

Anies Baswedan singgung Prabowo soal Kementerian Pertahanan (Kemenhan) yang dipimpin Prabowo Subianto pernah dibobol hacker pada 2023.

Baca Selengkapnya

Pompa Bensin di Seluruh Iran Lumpuh, Diduga akibat Serangan Siber Israel

18 Desember 2023

Pompa Bensin di Seluruh Iran Lumpuh, Diduga akibat Serangan Siber Israel

Mayoritas pompa bensin Iran tidak beroperasi pada Senin menyusul dugaan serangan siber kelompok terkait Israel

Baca Selengkapnya