C/2017 U1, Komet Misterius Masuk ke Tata Surya Kita: Berbahaya?

Reporter

Amri Mahbub

Editor

Amri Mahbub

Senin, 30 Oktober 2017 15:30 WIB

Komet antarbintang C/2017 U1. (virtualtelescope.com)

TEMPO.CO, California - Komet misterius antarbintang, C/2017 U1, tertangkap pantauan para ilmuwan. Para astronom menemukan sebuah komet antarbintang setelah melakukan pengamatan menggunakan teleskop PanSTARRS 1 di gunung berapi Haleakala. Komet yang ditemukan minggu lalu tersebut dipercayai sebagai komet pertama yang terdeteksi namun tidak mengorbit matahari.

Komet yang dinamai C/2017 U1 muncul dari arah Konstalasi Lyra. Hasil pengamatan awal mengindikasikan komet tersebut memiliki kelengkungan yang lebih besar dari komet lainnya, mengingat komet tersebut berada di lintasan antarbintang.

Para astronom telah melacak komet sejak waktu yang lama, namun tidak ada satu pun komet yang mereka amati berasal dari luar sistem tata surya, baik Kuiper Belt ataupun Oort Cloud, tetangga terdekat tata surya.

Baca: Komet Ternyata Mengandung Air

C/2017 U1 masuk hampir tegak lurus dengan bidang orbit tata surya dengan jarak 24 juta kilometer dari bumi, atau setara dengan setengah jarak bumi ke Mars. Arah orbit yang menyimpang inilah yang menyebabkan para astronom percaya komet tersebut berasal dari sistem lain di luar tata surya.

Advertising
Advertising

Komet ini pertama kali ditemukan pada 18 Oktober lalu. Setelah melakukan pengamatan selama enam hari, ditemukan sebuah bintang yang diduga menjadi asal dari komet tersebut. Namun hingga saat ini perlu dilakukan sebuah pengamatan lebih lanjut untuk memastikannya.

"Pengamatan lebih lanjut terhadap objek ini sangat diharapkan," tulis tim peneliti yang tergabung dalam Minor Planet Center (MPC) dalam laman situs mereka. MPC merupakan lembaga riset yang terdiri dari astronom independen. Lembaga ini dibiayai oleh Divisi Near-Earth Object Observations NASA.

Baca: Komet Ini Lepaskan Alkohol ke Luar Angkasa

Pada umumnya, panas matahari akan memusnahkan sebuah komet yang mendekatinya. Namun, C/2017 U1 mampu melewati matahari karena bergerak dengan kecepatan yang sangat tinggi, yaitu sekitar 26 kilometer per detik. Dengan kecepatan tersebut komet dapat menempuh perjalanan 150 tahun cahaya selama 10 juta tahun meluncur melewati ruang hampa.

Bill Gray, seorang ahli dinamika, memperkirakan komet tersebut berdiameter sekitar 160 meter. Perkiraan tersebut merupakan hasil perhitungan berdasarkan tingkat kecerahan komet yang mampu terlihat.

Baca: Hujan Meteor Lyrid dari Komet Tatcher

Simak artikel menarik lainnya tentang komet antarbintang C/2017 U1 hanya di kanal Tekno Tempo.co.

MINOR PLANET CENTER | KISTIN SEPTIYANI | AMB

Berita terkait

Astronom BRIN Jelaskan Kemunculan Komet Setan Menjelang Lebaran

28 hari lalu

Astronom BRIN Jelaskan Kemunculan Komet Setan Menjelang Lebaran

Komet 12P/Pons-Brooks diperkirakan muncul bersamaan dengan peristiwa gerhana matahari total pada 8 April 2024. Mengapa disebut komet setan?

Baca Selengkapnya

Komet Halley Memulai Perjalanan 38 Tahun Kembali Menuju Bumi

10 Desember 2023

Komet Halley Memulai Perjalanan 38 Tahun Kembali Menuju Bumi

Pertunjukan utama Komet Halley dimulai di langit pagi pertengahan bulan Juni.

Baca Selengkapnya

Kisah Penemuan Komet Baru C/2023 P1 oleh Astronom Amatir Jepang

6 September 2023

Kisah Penemuan Komet Baru C/2023 P1 oleh Astronom Amatir Jepang

Seorang astronom amatir Jepang yaitu Hideo Nishimura baru-baru ini menemukan komet yang dinamakan C/2023 P1 (Nishimura).

Baca Selengkapnya

Penampakan Komet Temuan Baru Dekat Ufuk Timur 1-6 September

2 September 2023

Penampakan Komet Temuan Baru Dekat Ufuk Timur 1-6 September

Komet yang kini dinamakan C/2023 P1 (Nishimura) itu tergolong baru.

Baca Selengkapnya

Komet Hijau dan Hujan Meteor Alpha Centaurid Warnai Fenomena Astronomi Februari

1 Februari 2023

Komet Hijau dan Hujan Meteor Alpha Centaurid Warnai Fenomena Astronomi Februari

Komet bisa diamati hingga akhir Februari.

Baca Selengkapnya

ITERA Lampung Berhasil Abadikan Komet Langka C/2022 E3 (ZTF)

18 Januari 2023

ITERA Lampung Berhasil Abadikan Komet Langka C/2022 E3 (ZTF)

Pusat Observatorium Astronomi ITERA Lampung (OAIL) berhasil mengabadikan komet langka tersebut pada hari Senin, 16 Januari 2023.

Baca Selengkapnya

Setelah 50.000 Tahun, Komet Langka C/2022 E3 (ZTF) Melintas Dekat Bumi Februari

17 Januari 2023

Setelah 50.000 Tahun, Komet Langka C/2022 E3 (ZTF) Melintas Dekat Bumi Februari

Komet berwarna biru dan hijau terang, serta emas pada bagian ekornya itu diperkirakan mendekati bumi terakhir kali saat Neanderthal menjelajahi Bumi.

Baca Selengkapnya

Setelah 50.000 Tahun, Komet C/2022 E3 Kembali Mendekati Bumi, Bisa Diamati Kamis

10 Januari 2023

Setelah 50.000 Tahun, Komet C/2022 E3 Kembali Mendekati Bumi, Bisa Diamati Kamis

Komet, yang diberi nama C/2022 E3 (ZTF), akan mencapai jarak sekitar 160 juta kilometer dari Matahari.

Baca Selengkapnya

Ditabrak DART, Asteroid Dimorphos Ciptakan Ekor Puing 10 Ribu Kilometer

6 Oktober 2022

Ditabrak DART, Asteroid Dimorphos Ciptakan Ekor Puing 10 Ribu Kilometer

Dua hari setelah misi DART, gambar dari Teleskop SOAR menunjukkan asteroid Dimorphos membentang dari tengah ke tepi kanan gambar.

Baca Selengkapnya

Komet K2 dari Awan Oort Melintasi Bumi Menuju Matahari

25 Juli 2022

Komet K2 dari Awan Oort Melintasi Bumi Menuju Matahari

Komet K2 melintas terdekat dengan Bumi pada 13 Juli 2022 pada jarak sekitar dua kali jarak Bumi ke Matahari.

Baca Selengkapnya